Rabu, 31 Maret 2021

Kitab Ilmu bab 31 dan 32; Pendidikan agama bagi kaum wanita

 بسم الله الرحمن الرحيم

A.    Bab 31.

Imam Bukhari -rahimahullah- berkata:

بَابُ تَعْلِيمِ الرَّجُلِ أَمَتَهُ وَأَهْلَهُ

Bab: Seseorang mengajari budak dan keluarganya”

Dalam bab ini Imam Bukhari menjelaskan tentang keutamaan seseorang yang mendidik budak dan istrinya dengan baik, dengan meriwayatkan satu hadits dari Abu Musa Al-Asy’ariy radhiyallahu ‘anhu.

Imam Bukhari -rahimahullah- berkata:

97 - أَخْبَرَنَا مُحَمَّدٌ هُوَ ابْنُ سَلاَمٍ، حَدَّثَنَا المُحَارِبِيُّ [عبد الرحمن بن محمد]، قَالَ: حَدَّثَنَا صَالِحُ بْنُ حَيَّانَ، قَالَ: قَالَ عَامِرٌ الشَّعْبِيُّ: حَدَّثَنِي أَبُو بُرْدَةَ [عامر بن عبد الله]، عَنْ أَبِيهِ [أبو موسى الأشعري]، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " ثَلاَثَةٌ لَهُمْ أَجْرَانِ: رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الكِتَابِ آمَنَ بِنَبِيِّهِ وَآمَنَ بِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَالعَبْدُ المَمْلُوكُ إِذَا أَدَّى حَقَّ اللَّهِ وَحَقَّ مَوَالِيهِ، وَرَجُلٌ كَانَتْ عِنْدَهُ أَمَةٌ فَأَدَّبَهَا فَأَحْسَنَ تَأْدِيبَهَا، وَعَلَّمَهَا فَأَحْسَنَ تَعْلِيمَهَا، ثُمَّ أَعْتَقَهَا فَتَزَوَّجَهَا فَلَهُ أَجْرَانِ ".

ثُمَّ قَالَ عَامِرٌ: أَعْطَيْنَاكَهَا بِغَيْرِ شَيْءٍ، قَدْ كَانَ يُرْكَبُ فِيمَا دُونَهَا إِلَى المَدِينَةِ

97 - Telah mengabarkan kepada kami Muhammad Ibnu Salam, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Al-Muharibiy [Abdurrahman bin Muhammad], ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Shalih [bin Shalih] bin Hayyan, ia berkata: Telah berkata 'Amir Asy-Sya'biy; Telah menceritakan kepadaku Abu Burdah [‘Amir bin ‘Abdillah], dari bapaknya [Abu Musa Al-Asy’ariy], ia berkata: Telah bersabda Rasulullah : "Ada tiga orang yang akan mendapat pahala dua kali; (1) Seseorang dari Ahlul Kitab yang beriman kepada Nabinya dan beriman kepada Muhammad , (2) dan seorang hamba sahaya yang menunaikan hak Allah dan hak tuannya, (3) dan seseorang yang memiliki hamba sahaya wanita lalu dia memperlakukannya dengan baik, mendidiknya dengan baik, dan mengajarkan kepadanya dengan sebaik-baik pengajaran, kemudian membebaskannya dan menikahinya, maka baginya dua pahala".

Kemudian berkata 'Amir: "Aku berikan hadits ini kepadamu tanpa imbalan, dan sungguh telah ditempuh untuk memperolehnya dengan menuju Madinah".

Penjelasan singkat hadits ini:

1.      Biografi Abu Musa ‘Abdullah bin Qais Al-Asy’ariy radhiyallahu ‘anhu.

Lihat: https://umar-arrahimy.blogspot.com/

2.      Ahli Kitab yang memeluk Islam mendapatkan pahala dua kali.

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِهِ هُمْ بِهِ يُؤْمِنُونَ (52) وَإِذَا يُتْلَى عَلَيْهِمْ قَالُوا آمَنَّا بِهِ إِنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّنَا إِنَّا كُنَّا مِنْ قَبْلِهِ مُسْلِمِينَ (53) أُولَئِكَ يُؤْتَوْنَ أَجْرَهُمْ مَرَّتَيْنِ بِمَا صَبَرُوا وَيَدْرَءُونَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ} [القصص: 52 - 54]

Orang-orang yang telah Kami berikan kepada mereka Al-Kitab sebelum Al-Qur'an, mereka beriman (pula) kepadanya (Al-Qur'an). Dan apabila (Al-Qur'an) dibacakan kepada mereka, mereka berkata, “Kami beriman kepadanya, sesungguhnya (Al-Qur'an) itu adalah suatu kebenaran dari Tuhan kami. Sungguh, sebelumnya kami adalah orang muslim.” Mereka itu diberi pahala dua kali (karena beriman kepada Taurat dan Al-Qur'an) disebabkan kesabaran mereka, dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan, dan menginfakkan sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepada mereka. [Al-Qashash: 52-54]

3.      Keutamaan budak yang memenuhi hak Allah dan hak tuannya.

4.      Ancaman bagi budak yang lari dari tuannya.

Dari Jarir; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

«أَيُّمَا عَبْدٍ أَبَقَ مِنْ مَوَالِيهِ فَقَدْ كَفَرَ حَتَّى يَرْجِعَ إِلَيْهِمْ» [صحيح مسلم]

"Budak mana saja yang melarikan diri dari tuannya, maka dia telah kafir hingga dia kembali kepada mereka." [Shahih Muslim]

Ø  Dalam riwayat lain:

«إِذَا أَبَقَ الْعَبْدُ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلَاةٌ» [صحيح مسلم]

"Apabila seorang hamba sahaya melarikan diri (dari tuannya), maka shalatnya tidak diterima." [Shahih Muslim]

5.      Keutamaan mendidik seorang budak wanita kemudian memerdekakan dan menikahinya.

6.      Kewajiban mendidik istri dan keluarga.

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا} [التحريم: 6]

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. [At-Tahriim: 6]

{وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى} [طه: 132]

Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa. [Thaahaa: 132]

Ø  Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Malik bin Al-Huwairits dan rombongannya -radhiyallahu 'anhum- setelah beberapa hari menuntut ilmu di Madinah:

«ارْجِعُوا إِلَى أَهْلِيكُمْ، فَأَقِيمُوا فِيهِمْ وَعَلِّمُوهُمْ وَمُرُوهُمْ» [صحيح البخاري ومسلم]

"Kembalilah pada keluarga kalian, tinggallah bersama mereka, ajari dan arahkanlah mereka". [Sahih Bukhari dan Muslim]

Ø  Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«اسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا، فَإِنَّهُنَّ خُلِقْنَ مِنْ ضِلَعٍ، وَإِنَّ أَعْوَجَ شَيْءٍ فِي الضِّلَعِ أَعْلاَهُ، فَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيمُهُ كَسَرْتَهُ، وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ، فَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا» [صحيح البخاري ومسلم]

"Terimalah nasehatku untuk berlaku baik terhadap kaum wanita, karena sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling di atas, maka jika kamu ingin meluruskannya dengan paksa maka kamu akan mematahkannya, dan jika kamu membiarkannya maka ia akan selamanya bengkok, maka saling menasehatilah kalian untuk berlaku baik terhadap kaum wanita". [Sahih Bukhari dan Muslim]

Lihat: Kitab Ilmu bab 25; Motifasi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kepada utusan Abdul Qais untuk menjaga iman dan ilmu

7.      Mendidik istri menjadi wanita shalihah.

Dari Abu Umamah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«مَا اسْتَفَادَ الْمُؤْمِنُ بَعْدَ تَقْوَى اللَّهِ خَيْرًا لَهُ مِنْ زَوْجَةٍ صَالِحَةٍ، إِنْ أَمَرَهَا أَطَاعَتْهُ، وَإِنْ نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهُ، وَإِنْ أَقْسَمَ عَلَيْهَا أَبَرَّتْهُ، وَإِنْ غَابَ عَنْهَا نَصَحَتْهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهِ» [سنن ابن ماجه: حسن]

"Tidak ada yang bermanfaat bagi seorang mukmin setelah takwa kepada Allah lebih baik dari istri solehah; jika ia menyuruhnya maka ia mentaatinya, jika ia melihatnya akan membuatnya bahagia, jika ia bersumpa atas sesuatu maka ia menjalankannya, dan jika ia jauh darinya maka ia menjaga dirinya dan harta suaminya." [Sunan Ibnu Majah: Hadits Hasan]

Lihat: Sifat istri shalihah

8.      Keutamaan menimba ilmu kepada ulama.

Lihat: Talaqi; Cara cepat dan tepat menuntut ilmu

9.      Kesungguhan sahabat menimba ilmu.

Lihat: Kitab Ilmu bab 26; Bepergian untuk mencari jawaban tentang masalah yang terjadi

10.  Pentingnya pengorbanan dan usaha kuat dalam menimba ilmu.

Lihat: Kitab Ilmu bab 19; Pergi menuntut ilmu

B.     Bab 32.

Imam Bukhari -rahimahullah- berkata:

بَابُ عِظَةِ الإِمَامِ النِّسَاءَ وَتَعْلِيمِهِنَّ

“Bab: Nasehat imam kepada wanita dan pengajaran kepada mereka”

Dalam bab ini imam Bukhari menjelaskan tentang perlunya perhatian seorang pemimpin (penguasa) terhadap pendidikan kepada kaum wanita karena jika kaum wanita baik maka umat akan baik pula. Sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam perhatian terhadap kaum wanita seperti yang diriwayakan oleh Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma.

Imam Bukhari -rahimahullah- berkata:

98 - حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ أَيُّوبَ [بن أبي تميمة السختياني]، قَالَ: سَمِعْتُ عَطَاءً [بن أبي رباح]، قَالَ: سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ، قَالَ: أَشْهَدُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - أَوْ قَالَ عَطَاءٌ: أَشْهَدُ عَلَى ابْنِ عَبَّاسٍ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - «خَرَجَ وَمَعَهُ بِلاَلٌ، فَظَنَّ أَنَّهُ لَمْ يُسْمِعْ فَوَعَظَهُنَّ وَأَمَرَهُنَّ بِالصَّدَقَةِ، فَجَعَلَتِ المَرْأَةُ تُلْقِي القُرْطَ وَالخَاتَمَ، وَبِلاَلٌ يَأْخُذُ فِي طَرَفِ ثَوْبِهِ»

قَالَ أَبُو عَبْدِ اللَّهِ [البخاري]: وَقَالَ إِسْمَاعِيلُ [ابن عُلَيَّة]، عَنْ أَيُّوبَ، عَنْ عَطَاءٍ، وَقَالَ: عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَشْهَدُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ...

98 - Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dari Ayyub [bin Abi Tamimah As-Sakhtiyaniy], ia berkata: Aku mendengar 'Atha' [bin Abi Rabah] berkata; Aku mendengar Ibnu 'Abbas berkata: Aku menyaksikan bahwa Nabi - atau 'Atha' berkata; Aku menyaksikan Ibnu 'Abbas berkata; - “Bahwa Nabi keluar bersama Bilal, karena beliau (Rasulullah) merasa bahwa (khutbahnya) tidak dapat didengar (oleh kaum wanita karena kejauhan), - maka Nabi memberi pelajaran kepada para wanita dan memerintahkan untuk bersedekah, maka seorang wanita memberikan anting dan cincin emasnya, dan Bilal memasukkannya ke ujung pakaiannya”.

Berkata Abu Abdullah [Al-Bukhari]; Dan Isma'il [Ibnu ‘Ulayyah] berkata; dari Ayyub, dari 'Atha', dan dia berkata; dari Ibnu 'Abbas bahwa ia bersaksi terhadap Rasulullah

Penjelasan singkat hadits ini:

1.      Biografi Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma.

Lihat: Keistimewaan Abdullah bin ‘Abbas

2.      Nabi menyampaikan khutbah khusus kepada kaum wanita di hari ied.

Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata:

«أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى يَوْمَ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ لَمْ يُصَلِّ قَبْلَهَا وَلاَ بَعْدَهَا، ثُمَّ أَتَى النِّسَاءَ وَمَعَهُ بِلاَلٌ، فَأَمَرَهُنَّ بِالصَّدَقَةِ، فَجَعَلْنَ يُلْقِينَ تُلْقِي المَرْأَةُ خُرْصَهَا وَسِخَابَهَا» [صحيح البخاري]

“Bahwa Rasulullah melaksanakan shalat Idul Fitri dua rakaat dan tidak shalat sebelum atau sesudahnya. Kemudian beliau mendatangi para wanita dan memerintahkan mereka untuk bersedekah. Maka para wanita memberikan sedekah hingga ada seorang wanita yang memberikan anting dan kalungnya." [Shahih Bukhari]

3.      Pentingnya pendidikan agama untuk kaum wanita.

Abu Sa'id Al-Khudriy radhiyallahu 'anhu berkata:

«قَالَتِ النِّسَاءُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: غَلَبَنَا عَلَيْكَ الرِّجَالُ، فَاجْعَلْ لَنَا يَوْمًا مِنْ نَفْسِكَ، فَوَعَدَهُنَّ يَوْمًا لَقِيَهُنَّ فِيهِ، فَوَعَظَهُنَّ وَأَمَرَهُنَّ» [صحيح البخاري]

Kaum wanita berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Kami dikalahkan oleh kaum lelaki dalam menuntut ilmu darimu, maka jadikanlah untuk kami satu sesuai pilihanmu!"

Maka Rasulullah memilih suatu hari untuk bertemu dengan mereka pada hari itu, lalu Rasulullah menasehati mereka dan memerintahkan mereka". [Sahih Bukhari]

4.      Perhatian Islam kepada kaum wanita.

Lihat: Penghargaan Islam terhadap perempuan

5.      Anjuran bersedekah di hari ‘ied.

Abu Sa'id Al-Khudriy radhiyallahu 'anhu berkata:

خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي أَضْحًى أَوْ فِطْرٍ إِلَى المُصَلَّى، ثُمَّ انْصَرَفَ، فَوَعَظَ النَّاسَ، وَأَمَرَهُمْ بِالصَّدَقَةِ، فَقَالَ: «أَيُّهَا النَّاسُ، تَصَدَّقُوا»، فَمَرَّ عَلَى النِّسَاءِ، فَقَالَ: «يَا مَعْشَرَ النِّسَاءِ، تَصَدَّقْنَ، فَإِنِّي رَأَيْتُكُنَّ أَكْثَرَ أَهْلِ النَّارِ» فَقُلْنَ: وَبِمَ ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: «تُكْثِرْنَ اللَّعْنَ، وَتَكْفُرْنَ العَشِيرَ، مَا رَأَيْتُ مِنْ نَاقِصَاتِ عَقْلٍ وَدِينٍ، أَذْهَبَ لِلُبِّ الرَّجُلِ الحَازِمِ، مِنْ إِحْدَاكُنَّ، يَا مَعْشَرَ النِّسَاءِ» ثُمَّ انْصَرَفَ، فَلَمَّا صَارَ إِلَى مَنْزِلِهِ، جَاءَتْ زَيْنَبُ، امْرَأَةُ ابْنِ مَسْعُودٍ، تَسْتَأْذِنُ عَلَيْهِ، فَقِيلَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، هَذِهِ زَيْنَبُ، فَقَالَ: «أَيُّ الزَّيَانِبِ؟» فَقِيلَ: امْرَأَةُ ابْنِ مَسْعُودٍ، قَالَ: «نَعَمْ، ائْذَنُوا لَهَا» فَأُذِنَ لَهَا، قَالَتْ: يَا نَبِيَّ اللَّهِ، إِنَّكَ أَمَرْتَ اليَوْمَ بِالصَّدَقَةِ، وَكَانَ عِنْدِي حُلِيٌّ لِي، فَأَرَدْتُ أَنْ أَتَصَدَّقَ بِهِ، فَزَعَمَ ابْنُ مَسْعُودٍ: أَنَّهُ وَوَلَدَهُ أَحَقُّ مَنْ تَصَدَّقْتُ بِهِ عَلَيْهِمْ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «صَدَقَ ابْنُ مَسْعُودٍ، زَوْجُكِ وَوَلَدُكِ أَحَقُّ مَنْ تَصَدَّقْتِ بِهِ عَلَيْهِمْ» [صحيح البخاري]

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar menuju lapangan tempat shalat untuk melaksanakan shalat 'Iedul Adhha atau 'Iedul Fithri. Setelah selesai Beliau memberi nasehat kepada manusia dan memerintahkan mereka untuk menunaikan zakat seraya bersabda: "Wahai sekalian manusia, bershadaqahlah".

Kemudian Beliau mendatangi jama'ah wanita lalu bersabda: "Wahai kaum wanita, bershadaqahlah. Sungguh aku melihat kalian adalah yang paling banyak akan menjadi penghuni neraka".

Mereka bertanya: "Mengapa begitu, wahai Rasulullah?”

Beliau menjawab: "Kalian banyak melaknat dan mengingkari pemberian (suami). Tidaklah aku melihat orang yang lebih kurang akal dan agamanya melebihi seorang dari kalian, wahai para wanita".

Kemudian Beliau mengakhiri khuthbahnya lalu pergi. Sesampainya Beliau di tempat tinggalnya, datanglah Zainab, isteri Ibu Mas'ud meminta izin kepada Beliau, lalu dikatakan kepada Beliau; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ini adalah Zainab".

Beliau bertanya: "Zainab siapa?”

Dikatakan: "Zainab isteri dari Ibnu Mas'ud".

Beliau berkata: "Oh ya, persilakanlah dia".

Maka dia diizinkan kemudian berkata: "Wahai Nabi Allah, sungguh anda hari ini sudah memerintahkan shadaqah (zakat) sedangkan aku memiliki emas yang aku berkendak menzakatkannya namun Ibnu Mas'ud mengatakan bahwa dia dan anaknya lebih berhak terhadap apa yang akan aku sedekahkan ini dibandingkan mereka (mustahiq).

Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ibnu Mas'ud benar, suamimu dan anak-anakmu lebih barhak kamu berikan shadaqah dari pada mereka". [Sahih Bukhari]

6.      Keutamaan bersedekah.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا} [التوبة: 103]

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka. [At-Taubah: 103]

Ø  Dari Abu Umamah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

«صَنَائِعُ الْمَعْرُوفِ تَقِي مَصَارِعَ السُّوءِ، وَصَدَقَةُ السِّرِّ تُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ» [المعجم الكبير للطبراني: حسن]

"Perbuatan baik mencegah kejadian buruk, dan sedekah yang dirahasiakan meredakan amarah Ar-Rabb". [Al-Mu'jam Al-Kabiir karya Ath-Thabaraniy: Hasan]

Lihat: Keutamaan zakat, infak dan sedekah

Wallahu a’lam!

Lihat juga: Kitab Ilmu bab 30; Orang yang mengulangi ucapan tiga kali agar dipahami

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...