Jumat, 13 Januari 2023

Bahaya ucapan; Berdusta terhadap Allah

بسم الله الرحمن الرحيم

Dari Abu Sa’id Al-Khudriy radiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

" إِذَا أَصْبَحَ ابْنُ آدَمَ فَإِنَّ الأَعْضَاءَ كُلَّهَا تُكَفِّرُ اللِّسَانَ فَتَقُولُ: اتَّقِ اللَّهَ فِينَا فَإِنَّمَا نَحْنُ بِكَ، فَإِنْ اسْتَقَمْتَ اسْتَقَمْنَا وَإِنْ اعْوَجَجْتَ اعْوَجَجْنَا " [سنن الترمذي: حسنه الألباني]

“Jika anak cucu Adam memasuki waktu pagi, maka semua anggota tubuhnya tunduk kepada lidah dan berkata: Bertakwalah engkau (wahai lidah) kepada Allah terhadap kami, karena sesungguhnya kami tergantung engkau, maka jika engkau baik maka kami juga baik, dan jika engkau buruk maka kami juga buruk”. [Sunan Tirmidziy: Hasan]

Semua ucapan dicatat

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ} [ق: 18]

Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir. [Qaaf:18]

Banyak orang masuk neraka karena ucapannya

Mu’adz radhiyallahu ‘anhu bertanya kepada Rasulullah : Wahai nabi Allah, apakah kita akan dihukum atas apa yang kita ucapkan?

Rasulullah menjawab:

«يَا مُعَاذُ، وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ أَوْ عَلَى مَنَاخِرِهِمْ إِلَّا حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ» [سنن الترمذي: صححه الألباني]

“Wahai Mu’adz, apakah orang-orang berjalan di neraka dengan wajah dan hidungnya (tidak disiksa demikian) kecuali karena perbuatan lidahnya?” [Sunan Tirmidziy: Sahih]

Ø  Dari Abu Hurairah radiyallahu 'anhu; Rasulullah ditanya tentang sesuatu yang paling banyak memasukkan orang ke surga?

Rasulullah menjawab:

«تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الخُلُقِ»

"Takwa kepada Allah dan akhlak mulia".

Dan ditanya tentang sesuatu yang paling banyak memasukkan orang ke neraka?

Rasulullah menjawab:

«الفَمُ وَالفَرْجُ» [سنن الترمذي: حسنه الألباني]

"Mulut dan kemaluan". [Sunan Tirmidzi: Hasan]

Hati-hati dalam berbicara

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah bersabda:

«إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ، مَا يَتَبَيَّنُ مَا فِيهَا، يَهْوِي بِهَا فِي النَّارِ، أَبْعَدَ مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ» [صحيح البخاري ومسلم]

“Sungguh seorang hamba berbicara satu kalimat, ia tidak memikirkan kandungannya, akan menyebabkan ia terjerumus ke dalam neraka, lebih jauh dari jarak antara timur dan barat”. [Sahih Bukhari dan Muslim]

Ø  Dalam riwayat lain:

«إِنَّ العَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللَّهِ، لاَ يُلْقِي لَهَا بَالًا، يَرْفَعُهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَاتٍ، وَإِنَّ العَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللَّهِ، لاَ يُلْقِي لَهَا بَالًا، يَهْوِي بِهَا فِي جَهَنَّمَ» [صحيح البخاري]

"Sungguh seorang hamba berbicara satu kalimat yang diridhai Allah, tanpa ia pikirkan, menyebabkan Allah mengangkat derajatnya. Dan sungguh seorang hamba berbicara satu kalimat yang dimurkai Allah, tanpa ia pikirkan, menyebabkan ia terjerumus ke dalam neraka jahannam". [Sahih Bukhari]

Bahaya dusta

Allah subhanahu wa ta'aala berfirman:

{وَاجْتَنِبُوا قَوْلَ الزُّورِ} [الحج: 30]

Dan jauhilah perkataan-perkataan dusta. [Al-Hajj: 30]

Ø  Dari Abdullah bin Mas’ud radiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

«عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ، فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيقًا، وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ، وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا»

"Kalian harus berlaku jujur, karena kejujuran itu akan membimbing kepada kebaikan. Dan kebaikan itu akan membimbing ke surga. Seseorang yang senantiasa berlaku jujur dan memelihara kejujuran, maka ia akan dicatat sebagai orang yang jujur di sisi Allah. Dan hindarilah dusta, karena kedustaan itu akan menggiring kepada kejahatan dan kejahatan itu akan menjerumuskan ke neraka. Seseorang yang senantiasa berdusta dan memelihara kedustaan, maka ia akan dicatat sebagai pendusta di sisi Allah." [Shahih Bukhari dan Muslim]

Lihat: Hadits Ibnu Mas’ud; Jujurlah jangan berdusta

Berdusta atas nama Allah

Allah subhanahu wa ta'aala berfirman:

{وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَوْ كَذَّبَ بِآيَاتِهِ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ} [الأنعام: 21]

Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan suatu kebohongan terhadap Allah, atau yang mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak beruntung. [Al-An'am: 21]

{وَيُنْذِرَ الَّذِينَ قَالُوا اتَّخَذَ اللَّهُ وَلَدًا (4) مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ وَلَا لِآبَائِهِمْ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ إِنْ يَقُولُونَ إِلَّا كَذِبًا} [الكهف: 4-5]

Dan untuk memperingatkan kepada orang yang berkata, “Allah mengambil seorang anak.” Mereka sama sekali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka hanya mengatakan (sesuatu) kebohongan belaka. [Al-Kahf: 4-5]

Ø  Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Nabi bersabda: Allah ta’aalaa berfirman:

" شَتَمَنِي ابْنُ آدَمَ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ ذَلِكَ، أَمَّا شَتْمُهُ إِيَّايَ فَقَوْلُهُ: اتَّخَذَ اللَّهُ وَلَدًا، وَأَنَا الأَحَدُ الصَّمَدُ، لَمْ أَلِدْ وَلَمْ أُولَدْ، وَلَمْ يَكُنْ لِي كُفْئًا أَحَدٌ "

'Anak Adam telah mencemoohku padahal ia tidak mempunyai alasan melakukan hal itu. Adapun pelecehannya pada-Ku adalah ungkapannya, 'Allah telah menjadikan anak untuk diri-Nya.' Sementara Aku adalah Rabb Yang Maha Esa, Aku tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Ku.'" [Shahih Bukhari]

Meninggalkan pekataan yang tidak berguna

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ (1) ... وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ} [المؤمنون: 1 و 3]

Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) ... , dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna. [Al-Mu’minuun: 1 dan 3]

Ø  Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

«مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ»

“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaknya ia berkata baik atau diam." [Shahih Bukhari]

Ø  Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma; Rasulullah bersabda:

«إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ القِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلَاقًا، وَإِنَّ أَبْغَضَكُمْ إِلَيَّ وَأَبْعَدَكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ القِيَامَةِ الثَّرْثَارُونَ وَالمُتَشَدِّقُونَ وَالمُتَفَيْهِقُونَ»

Sesungguhnya yang paling aku cintai dari kalian dan yang paling dekat dariku di hari kiamat adalah yang paling baik akhlaknya, dan sesungguhnya yang yang paling aku benci dari kalian dan paling jauh dariku di hari kiamat “ats-tsartsaruun” (yang banyak bicara), “al-mutasyaddiquun” (yang terlalu bergaya/berlebian cara berbicaranya), dan “al-mutafaihiquun”.

Sahabat bertanya: Ya Rasulullah, kami sudah tahu makna “ats-tsartsaruun” dan “al-mutasyaddiquun”, lalu apa makna “al-mutafaihiquun”?

Rasulullah menjawab:

«المُتَكَبِّرُونَ» [سنن الترمذي: صححه الألباني]

“Orang yang sombong (dalam berbicara).” [Sunan At-Tirmidziy: Sahih]

Ø  Dari Al-Mugirah bin Syu’bah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah bersabda:

" إِنَّ اللَّهَ كَرِهَ لَكُمْ ثَلاَثًا: قِيلَ وَقَالَ، وَإِضَاعَةَ المَالِ، وَكَثْرَةَ السُّؤَالِ "

“Sesungguhnya Allah membenci dari kalian tiga perkara: Banyak bicara (yang tidak bermanfaat), menghambur-hamburkan harta, dan banyak meminta (bertanya)”. [Sahih Bukhari dan Muslim]

Keutamaan menjaga mulut

Dari Sahl bin Sa’ad radiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

«مَنْ يَضْمَنْ لِي مَا بَيْنَ لَحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ الجَنَّةَ» [صحيح البخاري]

“Siapa yang menjamin untukku akan menjaga apa yang di antara kumis dan jenggotnya (mulut) dan di antara dua kakinya (kemaluannya) maka aku akan menjamin untuknya surga”. [Sahih Bukhri]

Wallahu a’lam!

Lihat juga: Adab berkomunikasi - Hadits Ibnu Mas’ud; Malu kepada Allah yang sebenarnya - Syarah Riyadhushalihin Bab (04) Jujur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...