بسم الله الرحمن الرحيم
Semua manusia menginginkan kehidupan bahagia
Allah
subhanahu wata'ala berfirman:
{زُيِّنَ
لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ
مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ
ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآب} [آل عمران: 14]
Dijadikan
indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu:
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di
dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). [Ali 'Imran: 14]
Lihat: Godaan wanita
Tidak ada jalan meraih kebahagiaan
dunia akhirat selain mentaati Allah dan RasulNya
Allah
subhanahu wata'alaa berfirman:
{يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ
وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ
إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ} [الأنفال: 24]
Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah seruan Allah dan Rasul,
apabila dia menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu,
dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya
dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan. [Al-Anfaal:
24]
{وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ
مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى (124) قَالَ رَبِّ
لِمَ حَشَرْتَنِي أَعْمَى وَقَدْ كُنْتُ بَصِيرًا (125) قَالَ كَذَلِكَ أَتَتْكَ
آيَاتُنَا فَنَسِيتَهَا وَكَذَلِكَ الْيَوْمَ تُنْسَى} [طه: 124 - 126]
Dan
barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya
baginya penghidupan yang sempit, dan kami akan menghimpunkannya pada
hari kiamat dalam keadaan buta". Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa
Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah
seorang yang melihat?" Allah berfirman: "Demikianlah, telah datang
kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya (meninggalkannya), dan begitu
(pula) pada hari Ini kamupun dilupakan (ditinggalkan)". [Thaaha: 124 - 126]
{الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ
قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ} [الرعد:
28]
Orang-orang
yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah,
hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. [Ar-Ra'd: 28]
Ø Dari Abu Musa
Al-Asy'ariy radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
«مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي لاَ يَذْكُرُ رَبَّهُ،
مَثَلُ الحَيِّ وَالمَيِّتِ» [صحيح البخاري]
"Perumpamaan orang yang mengingat Tuhannya dan orang yang tidak mengingat
Tuhannya, seperti orang hidup dan orang mati". [Sahih Bukhari]
Lihat:
10 buah keimanan
Bagaimana mendapatkan kebahagian dunia dan akhirat dalam berkeluarga?
1.
Menguatkan
iman dan memperbanyak amal shalih
Allah
subhanahu wata'ala berfirman:
{مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ
أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ
أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ} [النحل: 97]
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh,
baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan
Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri
balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan. [An-Nahl: 97]
2.
Mengokohkan
tauhid dan menjauhi syirik.
Abdullah
bin Mas'ud radhiyallahu
'anhu berkata: Ketika ayat ini turun:
{الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ
أُولَئِكَ لَهُمُ الأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ} [الأنعام: 82]
Orang-orang
yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman, mereka
itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang
mendapat petunjuk.
[Al-An'aam:82]
Ayat
ini terasa berat bagi umat Islam, maka sahabat bertanya: Ya Rasulullah,
siapakah diantara kami yang tidak mendzalimi dirinya (dengan maksiat secara
umum)?
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:
«لَيْسَ ذَلِكَ إِنَّمَا هُوَ الشِّرْكُ أَلَمْ تَسْمَعُوا مَا قَالَ
لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ»
"Bukan kezaliman itu yang dimaksud akan tetapi kesyirikan, tidakkah
kalian mendengar apa yang dikatakan Luqman kepada anaknya di waktu ia memberi
peringatan kepadanya?
{يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ
عَظِيمٌ} [لقمان: 13]
"Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan
Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang
besar". [Luqman: 13]
[Shahih Bukhari dan Muslim]
Lihat:
Keutamaan tauhid dan bahaya syirik
3.
Meyakini
bahwa menikah adalah ibadah dan amal shalih
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ
النِّسَاءِ مَثْنَى وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً}
[النساء: 3]
Maka kawinilah wanita-wanita yang kamu senangi:
dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil,
maka (kawinilah) seorang saja. [An-Nisaa':3]
Ø
Anas bin Malik radhiyallahul 'anhu berkata: Tiga orang sahabat datang ke rumah
istri-istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menanyakan tentang
ibadah Rasulullah. Setelah mereka diberi tahu mereka menganggap ibadah
Rasulullah sedikit, meraka mengatakan: Akan tetapi mana posisi kita
dibandingkan dengan Rasulullah? Beliau telah diampuni dosanya yang terdahulu
dan yang akan datang.
Seorang dari mereka berkata: Kalau aku akan
shalat malam selamanya!
Yang lainnya berkata: Kalau aku akan puasa
seumur hidup dan tidak akan berbuka!
Dan yang lainnya lagi berkata: Kalau aku akan
meninggalkan wanita dan tidak kawin selamanya!
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam mendatangi mereka dan bersabda:
«أَنْتُمُ الَّذِينَ قُلْتُمْ كَذَا وَكَذَا، أَمَا
وَاللَّهِ إِنِّي لَأَخْشَاكُمْ لِلَّهِ وَأَتْقَاكُمْ لَهُ، لَكِنِّي أَصُومُ وَأُفْطِرُ،
وَأُصَلِّي وَأَرْقُدُ، وَأَتَزَوَّجُ النِّسَاءَ، فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَلَيْسَ
مِنِّي» [صحيح البخاري ومسلم]
"Kaliankah yang
mengatakan ini dan itu? Adapun aku demi Allah, sesungguhnya aku adalah yang
paling takut kepada Allah dari kalian dan yang paling bertaqwa kepada-Nya, akan
tetapi aku berpuasa dan berbuka, shalat malam dan tidur, dan aku menikahi
wanita, maka barangsiapa yang tidak suka dengan sunnahku maka ia bukan dari
golonganku". [Sahih Bukhari dan Muslim]
4.
Meyakini bahwa keluarga adalah amanah yang akan
dipertanggung-jawabkan di hadapan Allah subhanahu wata’aalaa
Dari Abdullah bin Umar radhiallahu
'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«كُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ،
...، وَالرَّجُلُ فِي أَهْلِهِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، وَالمَرْأَةُ
فِي بَيْتِ زَوْجِهَا رَاعِيَةٌ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا» [صحيح البخاري ومسلم]
"Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta
pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya. ... . Seorang suami dalam
keluarganya adalah pemimpin dan akan diminta pertanggung jawaban atas
keluarganya. Seorang isteri adalah pemimpin di dalam urusan rumah tangga
suaminya dan akan diminta pertanggung jawaban atas urusan rumah tangga
tersebut". [Sahih Bukhari dan Muslim]
Ø
Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu
'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda ketika
khutbah di padang Arafah:
اتَّقُوا اللهَ فِي النِّسَاءِ، فَإِنَّكُمْ أَخَذْتُمُوهُنَّ
بِأَمَانِ اللهِ، وَاسْتَحْلَلْتُمْ فُرُوجَهُنَّ بِكَلِمَةِ اللهِ [صحيح مسلم]
“Bertakwahlah kalian kepada Allah (jangalah diri
kalian) terhadap wanita. Karena kalian mengambil mereka sebagai amanah Allah,
dan mereka halal bagimu dengan kalimat Allah”. [Shahih Muslim]
Lihat: Hadits Abu Hurairah; Jika amanah sudah dilalaikan
5. Meyakini
bahwa yang menanamkan kasih sayang dalam keluarga hanya Allah ‘azza wa jalla.
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ
مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً
وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ} [الروم: 21]
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah
Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu
cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa
kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. [Ar-Ruum: 21]
Ø Dari Anas radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
«إِنَّ القُلُوبَ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ
يُقَلِّبُهَا كَيْفَ يَشَاءُ» [سنن الترمذي: صححه الألباني]
"Sesungguhnya hati manusia
berada di antara dua jari tangan Allah yang Dia bolak-balikkannya menurut yang
dikehendaki-Nya." [Sunan Tirmidziy: Sahih]
Ø Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
«مَا تَوَادَّ اثْنَانِ فِي اللَّهِ جَلَّ وَعَزَّ أَوْ فِي
الْإِسْلَامِ، فَيُفَرِّقُ بَيْنَهُمَا إِلَّا بِذَنْبٍ يُحْدِثُهُ أَحَدُهُمَا» [الأدب المفرد
للبخاري: صححه الألباني]
"Tidaklah dua orang yang
saling mencintai karena Allah 'azza wa jalla atau karena Islam kemudian
keduanya dipisahkan (bermusuhan) kecuali karena dosa yang dilakukan oleh salah
seorang dari keduanya". [Al-Adab Al-Mufrad karya Al-Bukhariy: Sahih]
Lihat: Saling mencintai karena Allah
6. Memilih pasangan
yang shalih dan shalihah.
Dari Abu Hurairah radhiyallahul 'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«إِذَا خَطَبَ إِلَيْكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِينَهُ وَخُلُقَهُ
فَزَوِّجُوهُ، إِلَّا تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الأَرْضِ، وَفَسَادٌ
عَرِيضٌ» [سنن الترمذي: حسنه الألباني]
"Jika seorang laki-laki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya
datang melamar kepada kalian maka nikahkanlah ia, jika kalian tidak
melakukannya maka akan menjadi cobaan berat di bumi dan kerusakan yang sangat
besar". [Sunan
Tirmidziy: Hasan]
Ø
Dari Abu Umamah radhiyallahu
'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَا اسْتَفَادَ الْمُؤْمِنُ بَعْدَ
تَقْوَى اللَّهِ خَيْرًا لَهُ مِنْ زَوْجَةٍ صَالِحَةٍ، إِنْ أَمَرَهَا أَطَاعَتْهُ،
وَإِنْ نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهُ، وَإِنْ أَقْسَمَ عَلَيْهَا أَبَرَّتْهُ، وَإِنْ
غَابَ عَنْهَا نَصَحَتْهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهِ» [سنن ابن ماجه:
حسن]
"Tidak ada yang
bermanfaat bagi seorang mukmin setelah takwa kepada Allah lebih baik dari istri
solehah; jika ia menyuruhnya maka ia mentaatinya, jika ia melihatnya akan
membuatnya bahagia, jika ia bersumpa atas sesuatu maka ia menjalankannya, dan
jika ia jauh darinya maka ia menjaga dirinya dan harta suaminya." [Sunan
Ibnu Majah: Hadits Hasan]
Ø
Dari Abdullah bin 'Amr
radiyallahu 'anhuma, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
«الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ
الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ»
"Dunia ini adalah
perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita solehah." [Sahih
Muslim]
Ø
Dari Sa'ad bin Abi
Waqqash radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda:
«أَرْبَعٌ مِنَ السَّعَادَةِ: الْمَرْأَةُ
الصَّالِحَةُ، وَالْمَسْكَنُ الْوَاسِعُ، وَالْجَارُ الصَّالِحُ، وَالْمَرْكَبُ الْهَنِيءُ ، وَأَرْبَعٌ مِنَ الشَّقَاوَةِ: الْجَارُ السُّوءُ،
وَالْمَرْأَةُ السُّوءُ، وَالْمَسْكَنُ الضِّيقُ، وَالْمَرْكَبُ السُّوءُ» [صحيح ابن حبان]
"Empat perkara yang
membawa kebahagian yaitu: Isteri Shalehah, tempat tinggal yang luas, tetangga
yang baik dan kenderaan yang menyenangkan. Dan empat perkara yang membawa kesengsaraan
yaitu: Tetangga yang buruk sifatnya, isteri yang buruk akhlaknya, tempat
tinggal yang sempit, dan kenderaan yang buruk”.
[Sahih Ibnu Hibban]
Lihat: Sifat istri shalihah
7. Saling
membantu dalam amal shalih.
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا
عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ
الْعِقَابِ} [المائدة: 2]
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat
siksa-Nya. [Al-Maidah: 2]
Ø
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«رَحِمَ اللَّهُ رَجُلًا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّى،
وَأَيْقَظَ امْرَأَتَهُ، فَإِنْ أَبَتْ، نَضَحَ فِي وَجْهِهَا الْمَاءَ، رَحِمَ اللَّهُ
امْرَأَةً قَامَتْ مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّتْ، وَأَيْقَظَتْ زَوْجَهَا، فَإِنْ أَبَى،
نَضَحَتْ فِي وَجْهِهِ الْمَاءَ» [سنن أبي داود: صحيح]
“Allah merahmati seorang laki-laki yang bangun
di malam hari kemudian shalat dan ia membangunkan istrinya, jika istrinya tidak
mau bangun ia percikkan air di wajahnya. Allah merahmati seorang wanita yang
bangun di malam hari kemudian shalat dan ia membangunkan suaminya, jika
suaminya tidak mau bangun ia percikkan air di wajahnya”. [Sunan Abu Daud:
Sahih]
Lihat: Keutamaan amar ma’ruf nahi mungkar
8. Senantiasa bersyukur
dan bersabar.
Dari Shuhaib;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ، إِنَّ
أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ
أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ،
صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ» [صحيح مسلم]
Sangat
menakjubkan urusan seorang Mukmin, semua urusannya terasa baik, dan itu tidak
terjadi pada siapapun kecuali pada seoran Mukmin, jika ia mendapat kebaikan ia
bersyukur, maka itu baik baginya, dan jika ditimpa musibah ia bersabar, maka
itu baik baginya. [Sahih Muslim]
Lihat: Sifat mukmin yang menakjubkan; Bersyukur dan bersabar
9. Ada kebaikan
di balik sesuatu yang tidak disukai pada pasangan.
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ
فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ
خَيْرًا كَثِيرًا} [النساء: 19]
Dan bergaullah dengan mereka (isteri) secara
patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena
mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan
yang banyak. [An-Nisaa':19]
Ø
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«لَا يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً،
إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا آخَرَ» [صحيح مسلم]
“Jangan seorang mukmin
laki-laki marah kepada seorang mukmin perempuan, jika ia bencinya karena salah
satu sifatnya maka ia bisa menyukai sifatnya yang lain”. [Sahih Muslim]
10. Mendidik
keluarga dengan lemah-lembut dan penuh kesabaran.
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ
وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى}
[طه: 132]
Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan
shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki
kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu, dan akibat (yang baik) itu
adalah bagi orang yang bertakwa. [Thaahaa: 132]
Ø
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
اسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا، فَإِنَّهُنَّ
خُلِقْنَ مِنْ ضِلَعٍ، وَإِنَّ أَعْوَجَ شَيْءٍ فِي الضِّلَعِ أَعْلاَهُ، فَإِنْ ذَهَبْتَ
تُقِيمُهُ كَسَرْتَهُ، وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ، فَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ
خَيْرًا [صحيح البخاري ومسلم]
“Terimalah nasehatku untuk
berlaku baik terhadap kaum wanita, karena sesungguhnya mereka diciptakan dari
tulang rusuk, dan sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang
paling di atas, maka jika kamu ingin meluruskannya dengan paksa maka kamu akan
mematahkannya, dan jika kamu membiarkannya maka ia akan selamanya bengkok, maka
saling menasehatilah kalian untuk berlaku baik terhadap kaum wanita”. [Sahih
Bukhari dan Muslim]
Ø
Mu'awiyah Al-Qusyairiy radhiyallahu 'anhu bertanya kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam: Ya Rasulullah apakah hak istri terhadap kami?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menjawab:
«أَنْ تُطْعِمَهَا إِذَا طَعِمْتَ،
وَتَكْسُوَهَا إِذَا اكْتَسَيْتَ، أَوِ اكْتَسَبْتَ، وَلَا تَضْرِبِ الْوَجْهَ، وَلَا
تُقَبِّحْ، وَلَا تَهْجُرْ إِلَّا فِي الْبَيْتِ» [سنن أبي داود:
صححه الألباني]
“Memberinya makan jika kamu
makan, memberinya pakaian jika kamu memakai pakaian, jangan memukul wajah,
jangan menghinanya, dan jangan menjauhinya kecuali dalam rumah”. [Sunan Abu
Daud: Sahih]
Lihat: Penghargaan Islam terhadap perempuan
11. Meyakini
bahwa rezki hanya Allah semata yang menanggungnya.
Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ مِنْ إِمْلَاقٍ نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ
وَإِيَّاهُمْ} [الأنعام: 151]
Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu
karena kemiskinan, kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka. [Al-An'aam:151]
{وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ
وَإِيَّاكُمْ} [الإسراء: 31]
Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu Karena takut kemiskinan. kamilah
yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. [Al-Israa':31]
Lihat: Jangan takut menikah dan punya anak
12. Menghargai
pemberian pasangannya.
Abu Sa'id radhiyallahu 'anhu berkata;
Rasulullah ﷺ bersabda,
«مَنْ لَمْ يَشْكُرِ النَّاسَ
لَمْ يَشْكُرِ اللَّهَ» [سنن الترمذي: صحيح لغيره]
"Siapa yang tidak
bersyukur kepada manusia, berarti ia belum bersyukur kepada Allah." [Sunan
An-Nasa’iy: Shahih ligairih]
Ø Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata, Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«أُرِيتُ النَّارَ فَإِذَا أَكْثَرُ أَهْلِهَا النِّسَاءُ، يَكْفُرْنَ»
قِيلَ: أَيَكْفُرْنَ بِاللَّهِ؟ قَالَ: " يَكْفُرْنَ العَشِيرَ، وَيَكْفُرْنَ
الإِحْسَانَ، لَوْ أَحْسَنْتَ إِلَى إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ، ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ
شَيْئًا، قَالَتْ: مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ "
"Aku diperlihatkan neraka,
ternyata kebanyakan penghuninya adalah wanita. Karena mereka sering mengingkari".
Ditanyakan: "Apakah mereka mengingkari
Allah?"
Beliau bersabda: "Mereka mengingkari
pemberian suami, mengingkari kebaikan. Seandainya kamu berbuat baik terhadap
seseorang dari mereka sepanjang masa, lalu dia melihat satu saja kejelekan
darimu maka dia akan berkata: 'aku belum pernah melihat kebaikan sedikitpun
darimu". [Shahih Bukhari dan Muslim]
13. Memperbanyak
dzikir
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu berkata: Suatu hari Fatimah
mengeluhkan tanganya yang lecet karena penggilingan (membuat tepung roti untuk
makan keluarga), lalu ia mendengar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam mendapatkan budak maka ia bergegas menemui Rasulullah namun ia
tidak mendapati Rasulullah dan mendapati Aisyah maka ia memberitahukan
maksudnya kepada Aisyah.
Ketika Rasulullah datang, Aisyah menyampaikan
kedatangan Fatimah dan maksud kedatangannya. Maka Rasulullah mendatangi kami
saat kami sudah di pembaringan. Lalu aku berniat bangkit menemui Rasulullah,
tapi Rasulullah berkata: "Tetaplah di tempat kalian!”
Kemudian Rasulullah duduk di antara kami sampai
aku merasakan dinginnya kaki Rasulullah di dadaku, dan berkata:
أَلَا أُعَلِّمُكُمَا خَيْرًا مِمَّا سَأَلْتُمَانِي
إِذَا أَخَذْتُمَا مَضَاجِعَكُمَا تُكَبِّرَا أَرْبَعًا وَثَلَاثِينَ وَتُسَبِّحَا
ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَتَحْمَدَا ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمَا مِنْ
خَادِم [صحيح البخاري ومسلم]
"Maukah kalian kuberitahukan sesuatu yang lebih baik dari apa yang kalian
minta?! Jika kalian hendak tidur bacalah takbir 34 kali, tasbih
33 kali, dan tahmid 33 kali, itu lebih baik dari seorang pembantu".
[Bukhari dan Muslim]
Lihat: Keutamaan dzikir
14. Menghadiri
majlis ilmu
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
« مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ
اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ
عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ
وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ » [صحيح مسلم]
"Tidaklah satu kaum berkumpul di salah satu "rumah Allah"
(mesjid) membaca kitabullah (Al-Qur'an) dan mempelajarinya di antara mereka
kecuali Allah menurunkan kepada mereka ketenangan dan mereka dinaungi dengan
rahmat dan malaikat mengerumungi mereka dan Allah menyebut mereka pada siapa
yang ada di sisi-Nya". [Sahih Muslim]
Lihat:
Keutamaan menuntut ilmu
Hati-hati dengan kenikmatan
dan kebahagiaan semu
Dari 'Uqbah bin 'Amir radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" إِذَا رَأَيْتَ اللهَ يُعْطِي الْعَبْدَ
مِنَ الدُّنْيَا عَلَى مَعَاصِيهِ مَا يُحِبُّ، فَإِنَّمَا هُوَ اسْتِدْرَاجٌ
"
Jika kalian melihat Allah memberi seorang hamba
kenikmatan dunia yang diinginkannya sementara ia melakukan maksiat, maka
ketahuilah sesungguhnya itu cuma istidraaj (pancingan).
Kemudian Rasulullah membaca firman Allah ...
{فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا
عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا
أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ}
Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah
diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk
mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan
kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu
mereka terdiam berputus asa. [Al-An'am:44] [Musnad Ahmad: Sahih]
Lihat:
Jangan sampai menyesal
Wallahu a’lam!
Lihat juga: Nasehat pernikahan - Mendatangi istri di hari Jum'at - Mau Kawin Lagi - 4 kunci keberuntungan dunia akhirat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...