Senin, 01 Juli 2019

“Meniti jalan memantaskan diri diundang Allah ke Baitullah”

بسم الله الرحمن الرحيم


Allah mengundang hamba-Nya untuk datang ke rumah-Nya menunaikan ibadah haji dan umrah.

Allah -subhanahu wa ta'aalaa- berfirman:
{وَأَذِّن فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَىٰ كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِن كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ} [الحج : 27]
Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh. [Al-Hajj: 27]

Jama'ah haji dan umrah adalah tamu Allah.

● Dari Ibnu Umar -radhiyallahu 'anhuma-; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
الْغَازِي فِي سَبِيلِ الله وَالحَاجُّ وَالمُعْتَمِرُ وَفْدُ الله ، دَعَاهُمْ فَأَجَابُوهُ وَسَأَلُوهُ فأَعْطَاهُمْ
"Perajurit perang di jalan Allah, jama'ah haji dan umrah, adalah tamu Allah. Mereka berdo'a maka Allah mengabulkan, dan mereka meminta maka Allah memberikan". [Sunan Ibnu Majah: Hasan]

■ Dari Salman -radhiyallahu 'anhu-; Rasulullah shallallahu ' alaihi wasallam bersabda:
" من توضأ وجاء إلى المسجد فهو زائر الله - عز وجل -، وحق على المزور أن يكرم الزائر "
"Barangsiapa yang berwudhu kemudian datang ke mesjid maka ia adalah tamu Allah, dan wajib bagi yang diziarahi untuk memuliakan tamunya". [Al-Mu'jam Al-Kabiir karya Ath-Thabaraniy: Hasan]

Bagaimana memantaskan diri untuk mendapatkan undangan dari Allah untuk mendatangi rumah-Nya menunaikan ibadah haji dan umrah?

1. Tuluskan niat.

Dari Syaddad bin Al-Had -radhiyallahu 'anhu-; Bahwa seorang laki-laki dari seorang Badui datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu ia beriman dan mengikuti beliau. Kemudian dia berkata, "Aku akan berhijrah bersama engkau?"
Beliau berwasiat dengan orang tersebut kepada sebagian sahabat beliau. Setelah terjadi perang, Nabi -shallallahu 'alaihi wasallam- mendapatkan ghanimah (harta rampasan perang) berupa tawanan, beliau membagikan dan membagi untuknya, lalu beliau memberikan kepada para sahabat beliau sesuatu yang beliau bagi untuknya dan ia sendiri sedang mengatur urusan mereka. Setelah ia datang, ia memberikannya kepada orang itu, lalu ia berkata; "Apa ini?"
Mereka menjawab; "Bagian yang telah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bagi untukmu."
Kemudian ia mengambilnya dan membawanya menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu bertanya; "Apa ini?"
Beliau bersabda: 'Aku telah membaginya untukmu.'
Ia berkata; "Bukan untuk hal ini aku mengikuti engkau. Tapi aku mengikuti engkau agar aku dilemparkan ke sini -ia mengisyaratkan tombaknya ke tenggorokannya- lalu aku mati dan masuk surga." 
Beliau bersabda: 
إِنْ تَصْدُقْ اللَّهَ يَصْدُقْكَ
"Jika engkau jujur kepada Allah, niscaya Allah akan membalas sikap kejujuranmu." 
Lalu mereka diam sejenak, kemudian bangkit melawan musuh, orang tersebut dibawa ke tempat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan cara diangkut, ia terkena tombak yang diisyaratkan, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apakah ia orangnya?!"
Mereka menjawab; "ya."
Beliau bersabda: 
صَدَقَ اللَّهَ فَصَدَقَهُ
"Dia benar dalam berjanji kepada Allah, Allah membalasnya dengan kebenaran." 
Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengkafaninya dengan jubah beliau -shallallahu 'alaihi wasallam-, beliau mengajukan dan menshalatkannya. Do'a yang nampak dalam Shalat beliau yaitu, "Ya Allah, inilah hamba-Mu, ia telah keluar jihad di jalan-Mu, lalu ia terbunuh dalam keadaan Syahid, aku menjadi saksi atas hal tersebut." [An-Nasa'iy: Shahih ]

2. Memperbanyak do'a.

Dari Abu Hurairah -radhiyallahu 'anhu-; Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam- bersabda: 
إِذَا دَعَا أَحَدُكُمْ فَلَا يَقُلْ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي إِنْ شِئْتَ وَلَكِنْ لِيَعْزِمْ الْمَسْأَلَةَ وَلْيُعَظِّمْ الرَّغْبَةَ فَإِنَّ اللَّهَ لَا يَتَعَاظَمُهُ شَيْءٌ أَعْطَاهُ
"Jika salah seorang dari kalian berdoa maka janganlah sekali-kali ia berkata; 'Ya Allah ampunilah aku jika Engkau kehendaki,' akan tetapi hendaklah ia serius dalam meminta dan besarkanlah pengharapannya, karena bagi Allah -'azza wajalla- tidak ada sesuatu yang bagi-Nya merasa kewalahan untuk memberikannya.' [Shahih Muslim]

Abu Ad-Darda' -radhiyallahu 'anhu- berkata:
" أَكْثِرُوا الدُّعَاءَ ، فَإِنَّهُ مَنْ أَكْثَرَ قَرْعَ الْبَابِ يُوشِكْ أَنْ يُفْتَحَ لَهُ " 
"Perbanyaklah berdo'a, karena siapa yang banyak mengetuk pintu maka akan dekat untuk dibukakan pintu untuknya". [Syu'abul Iman karya Al-Baihaqiy]

3. Bersungguh-sungguh dalam berusaha menggapai cita-cita.

Allah -subhanahu wa ta'aalaa- berfirman:
{وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ} [العنكبوت : 69]
Dan orang-orang yang berjihad (bersaha keras) untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. [Al-'Ankabuut: 69]

4. Mendekatkan diri kepada Allah dengan berbagai amal shalih.

Allah -subhanahu wa ta'aalaa- berfirman:
{وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا} [الطلاق : 2-3]
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. [Ath-thalaaq: 2-3]

{وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا} [الطلاق : 4]
Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya. [Ath-Thalaaq: 4]

{إِن يَعْلَمِ اللَّهُ فِي قُلُوبِكُمْ خَيْرًا يُؤْتِكُمْ خَيْرًا مِّمَّا أُخِذَ مِنكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ} [الأنفال : 70]
"Jika Allah mengetahui ada kebaikan dalam hatimu, niscaya Dia akan memberikan kepadamu yang lebih baik dari apa yang telah diambil daripadamu dan Dia akan mengampuni kamu". Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [Al-Anfaal: 70]

Memperbanyak amalan yang bernilai pahala haji dan umrah, diantaranya adalah rutin mendatangi rumah-rumah Allah (mesjid) yang terdekat untuk shalat berjama'ah, menuntut ilmu, dan ibadah lainnya.

Dari Abu Umamah -radhiyallahu 'anhu-; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
من مشى إلى صلاة مكتوبة في الجماعة فهي كحجة ومن مشى إلى صلاة تطوع فهي كعمرة تامة
"Barangsiapa yang berjalan menuju salat wajib di mesjid berjama'ah maka pahalanya seperti menunaikan ibadah haji, dan barangsiapa yang berjalan menuju salat sunnah maka pahalanya seperti menunaikan ibadah umrah dengan sempurna." [Al-Mu'jam Al-Kabir Ath-Thabaraniy: Sahih]

Dari Anas -radhiyallahu 'anhu-; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ صَلَّى الغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ، ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ»
"Barangsiapa yang salat subuh di mesjid berjama'ah kemudian duduk berzikir mengingat Allah sampai matahari terbit, kemudian salat dua raka'at maka ia mendapat pahala seperti pahala haji dan umrah dengan sempurna, sempurna, sempurna". [Sunan Tirmidzi: Hasan]

Dari Abu Umamah -radhiyallahu 'anhu-; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لَا يُرِيدُ إِلَّا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ , كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ "
"Barangsiapa yang pergi ke mesjid, tidak ada yang ia inginkan kecuali untuk belajar suatu kebaikan atau mengajarkannya, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang menunaikan ibadah haji yang sempurnya hajinya". [Al-Mu'jam Al-Kabiir Ath-Thabaraniy: Sahih]


Wallahu a'lam!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...