بسم الله الرحمن الرحيم
Dalam bab ini, syekh Muhammad bin
Abdil Wahhab –rahimahullah- menyebutkan 1 ayat dan 4 hadits:
Allah ta'aalaa berfirman:
{الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا
إِيمَانَهُم بِظُلْمٍ أُولَٰئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ} [الأنعام : 82]
Orang-orang yang beriman dan
tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah
yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat
petunjuk. [Al-An'aam: 82]
1. Dari 'Ubadah radhiyallahu 'anhu; Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
مَنْ شَهِدَ
أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ وَكَلِمَتُهُ
أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ
أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ عَلَى مَا كَانَ مِنْ الْعَمَلِ
"Barangsiapa yang bersaksi
bahwa tidak ada sesembahan yang berhak kecuali Allah satu-satunya dengan tidak
menyekutukan-Nya, dan bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya, dan
(bersaksi) bahwa 'Isa adalah hamba Allah, utusan-Nya dan firman-Nya yang Allah
berikan kepada Maryam dan ruh dari-Nya, dan surga adalah haq (benar adanya),
dan neraka adalah haq, maka Allah akan memasukkan orang itu ke dalam surga
sesuai keadaan amalnya".
● Dalam riwayat lain:
مِنْ أَبْوَابِ
الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةِ أَيَّهَا شَاءَ
"..maka akan dimasukkan ke
dalam surga lewat salah satu dari ke delapan pintu surga yang mana saja yang
dia mau". [Shahih Bukhari dan Muslim]
2. 'Itban bin Malik radhiyallahu 'anhu; Salah seorang
dari mereka lalu berkata: "Mana Malik bin Ad-Dukhaisyin atau Ibnu Ad
Dukhsyun?"
Ada seorang yang menjawab,
"Dia munafik, dia tidak mencintai Allah dan Rasul-Nya."
Maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pun bersabda:
لَا تَقُلْ
ذَلِكَ أَلَا تَرَاهُ قَدْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ يُرِيدُ بِذَلِكَ
وَجْهَ اللَّهِ
"Janganlah kamu ucapkan
seperti itu. Bukankan kamu tahu dia telah mengucapkan: LAA ILAAHA ILLALLAH,
dengan mengharap ridla Allah?"
Orang itu menjawab, "Allah
dan Rasul-Nya yang lebih tahu, kami lihat pandangan dan nasehatnya untuk kaum
Munafikin.
Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
فَإِنَّ اللَّهَ
قَدْ حَرَّمَ عَلَى النَّارِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ يَبْتَغِي
بِذَلِكَ وَجْهَ اللَّهِ
"Sesungguhnya Allah telah
mengharamkan neraka bagi orang yang mengucapkan: LAA ILAAHA ILLALLAH, dengan
mengharap ridla Allah" [Shahih Bukhari dan Muslim]
3. Dari Abu Sa’id Al-Khudriy radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu ' alaihi wasallam bersabda:
قَالَ مُوسَى عَلَيْهِ السَّلَامُ: يَا رَبِّ عَلِّمْنِي شَيْئًا
أَذْكُرُكَ بِهِ وَأَدْعُوكَ بِهِ، قَالَ: يَا مُوسَى قُلْ: لَا إِلَهَ إِلَّا
اللَّهُ، قَالَ: يَا رَبِّ كُلُّ عِبَادِكَ، يَقُولُ هَذَا، قَالَ: قُلْ: لَا
إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ يَا رَبُّ، إِنَّمَا
أُرِيدُ شَيْئًا تُخُصُّنِي بِهِ، قَالَ: يَا مُوسَى لَوْ كَانَ السَّمَاوَاتُ
السَّبْعُ، وَعَامِرُهُنَّ غَيْرِي، وَالْأَرَضِينَ السَّبْعُ فِي كِفَّةٍ، وَلَا
إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ فِي كِفَّةٍ مَالَتْ بِهِنَّ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ [مستدرك الحاكم: ضعيف]
Musa ‘alaihissalam berdo’a: Ya
Rabb, ajarilah aku seseuatu yang dengannya ak mengingat dan memohon kepadaMu!
Allah menjawab: Wahai Musa,
ucapkanlah: Laa ilaaha illallah!
Musa berkata: Ya Rabb, semua
hambaMu mengucapkan ini.
Allah menjawab: Ucapkanlah Laa
ilaaha illallah!
Musa berkata: Laa ilaaha illaa Anta
Yaa Rabb, sesunggunya aku hanya ingin sesuatu yang Engkau khususkan untukku.
Allah menjawab: Wahai Musa,
seandainya langit yang tujuh beserta penghuninya selain Aku, dan bumi yang
tujuh, semuanya diletakkan dalam satu piring timbangan, sedangkan kalimat laa
ilaaha illallah diletakkan dalam piring timbangan lainnya, maka kalimat laa
ilaaha illallah akan mengalahkan berat mereka. [Mustadrak Hakim: Lemah]
4. Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu berkata; Saya
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Allah tabaraka
wa ta'ala berfirman:
يَا ابْنَ آدَمَ
إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ فِيكَ وَلَا
أُبَالِي، يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ
اسْتَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ وَلَا أُبَالِي، يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ
أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ الْأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيتَنِي لَا تُشْرِكُ بِي
شَيْئًا لَأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً
"Wahai anak Adam, tidaklah
engkau berdoa kepadaKu dan berharap kepadaKu melainkan Aku ampuni dosa yang ada
padamu dan Aku tidak perduli, wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu telah
mencapai setinggi langit kemudian engkau meminta ampun kepadaKu niscaya aku
akan mengampunimu, dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, seandainya engkau
datang kepadaKu dengan membawa kesalahan kepenuh bumi kemudian engkau menemuiKu
dengan tidak mensekutukan sesuatu denganKu niscaya aku akan datang kepadamu
dengan ampunan sepenuh bumi." [Sunan Tirmidziy: Shahih]
Dari ayat dan hadits di atas, syekh -rahimahullah- menyebutkan 20 faidah:
1)
Karunia Allah sangat
luas.
Allah subhanahu wa ta'aalaa
berfirman:
{ذَٰلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَن
يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ} [الجمعة : 4]
Demikianlah karunia Allah,
diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah mempunyai karunia
yang besar. [Al-Jumu'ah: 4]
2)
Banyaknya pahala tauhid
di sisi Allah.
Allah subhanahu wa ta'aalaa
berfirman:
{وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا
مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا
اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي
ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا
يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ
فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ} [النور: 55]
"Dan Allah telah berjanji
kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang
saleh bahwa dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi,
sebagaimana dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan
sungguh dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk
mereka, dan dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam
ketakutan menjadi aman sentausa. mereka tetap menyembah-Ku dengan tidak
mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. dan barangsiapa yang (tetap) kafir
sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik".
[An-Nur:55]
3)
Tauhid menghapuskan
dosa-dosa.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu
'anhu dalam hadits syafa'at; Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam-
berkata:
يَا رَبِّ
ائْذَنْ لِي فِيمَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، فَيَقُولُ: وَعِزَّتِي
وَجَلَالِي وَكِبْرِيَائِي وَعَظَمَتِي لَأُخْرِجَنَّ مِنْهَا مَنْ قَالَ لَا
إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
Ya Tuhanku .. izinkan aku
mengeluarkan dari neraka orang-orang yang mengatakan "tiada Tuhan yang berhak
disembah selain Allah".
Allah menjawab: Demi
kekuasaan-Ku, kemuliaan-Mu, kebesaran-Ku, dan keagungan-Ku .. akan Aku
keluarkan dari neraka orang-orang yang mengatakan "tiada Tuhan yang berhak
disembah selain Allah". [Sahih Bukhari]
4)
Tafsir ayat 82 surah
Al-An'aam.
'Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu
'anhu berkata; "Ketika turun firman Allah ta'ala:
{ الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا
إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ }
("Orang-orang yang
beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kezhaliman ….")
(QS al-An'am ayat 82),
Ayat ini membuat kaum muslimin
menjadi berat, lalu mereka berkata: "Wahai Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, adakah orang di antara kami yang tidak menzhalimi
dirinya?".
Maka beliau berkata:
لَيْسَ ذَلِكَ
إِنَّمَا هُوَ الشِّرْكُ أَلَمْ تَسْمَعُوا مَا قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ
يَعِظُهُ: { يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ }
"Bukan itu
maksudnya. Sesungguhnya yang dimaksud dengan kezhaliman pada ayat itu adalah
syirik. Apakah kalian belum pernah mendengar apa yang diucapkan Luqman kepada
anaknya saat dia memberi pelajaran: ("Wahai anakku, Janganlah kamu
berbuat syirik (menyekutukan Allah), karena sesungguhnya syirik itu benar-benar
kezhaliman yang besar"). (QS Luqman ayat 13). [Shahih Bukhari dan
Muslim]
5)
Amati 5 pokok aqidah
dalam hadits 'Ubadah: Dua kalimat syahadat, mengimani Nabi Isa, surga, dan
neraka.
6)
Kesalahan sebagian orang
memahami keutamaan tauhid.
Abu Dzar radhiyallahu
'anhu berkata; "Saya pernah menemui Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam sementara beliau sedang tidur sambil mengenakan baju putih, lalu
aku datang menemuinya dan beliau pun terbangun, beliau bersabda:
مَا مِنْ عَبْدٍ
قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ ثُمَّ مَاتَ عَلَى ذَلِكَ إِلَّا دَخَلَ
الْجَنَّةَ
"Tidaklah seorang hamba yang
mengucapkan: "LA ILAAHA ILLALLAH", kemudian mati karena itu melainkan
ia akan masuk surga."
Tanyaku selanjutnya;
"Walaupun dia berzina dan mencuri?"
Beliau menimpali: "Walaupun
dia pernah berzina dan mencuri."
Tanyaku lagi; "Walaupun dia
pernah berzina dan mencuri?"
Beliau menjawab: "Walaupun
dia pernah berzina dan mencuri."
Tanyaku lagi; 'Walaupun dia
pernah berzina dan mencuri?"
Beliau menjawab: "Walaupun
dia pernah berzina dan mencuri, walaupun sepertinya Abu Dzar kurang puas".
Apabila Abu Dzar menceritakan hal
ini, maka dia akan mengatakan; "Walaupun sepertinya Abu Dzar kurang puas”.
Abu Abdullah Al-Bukhariy
mengatakan; "Hal ini jika terjadi ketika seorang hamba itu meninggal atau
sebelum dia meninggal lalu bertaubat dan menyesali perbuatannya serta
mengucapkan: "LAA ILAAHA ILLALLAH", maka dosa-dosanya akan
terampuni." [Shahih Bukhari dan Muslim]
7)
Hadits 'Itban
menyebutkan syarat memperoleh keutamaan tauhid.
Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu berkata: Ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:
"Wahai Rasulullah siapakah orang yang paling berbahagia dengan syafa'atmu
pada hari kiamat?"
Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menjawab:
لَقَدْ ظَنَنْتُ
يَا أَبَا هُرَيْرَةَ أَنْ لَا يَسْأَلُنِي عَنْ هَذَا الْحَدِيثِ أَحَدٌ أَوَّلُ
مِنْكَ لِمَا رَأَيْتُ مِنْ حِرْصِكَ عَلَى الْحَدِيثِ أَسْعَدُ النَّاسِ
بِشَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ خَالِصًا
مِنْ قَلْبِهِ أَوْ نَفْسِهِ
"Aku telah menduga wahai Abu
Hurairah, bahwa tidak ada orang yang mendahuluimu dalam menanyakan masalah ini,
karena aku lihat betapa perhatian dirimu terhadap hadits. Orang yang paling
berbahagia dengan syafa'atku pada hari kiamat adalah orang yang mengucapkan: Laa
ilaaha illallah, dengan ikhlas dari hatinya atau jiwanya". [Shahih
Bukhari]
8)
Para Nabi juga
membutuhkan peringatan akan keutamaan tauhid.
Allah subhanahu wa ta'aalaa
berfirman:
{وَلَوْلَا أَن ثَبَّتْنَاكَ لَقَدْ
كِدتَّ تَرْكَنُ إِلَيْهِمْ شَيْئًا قَلِيلًا} [الإسراء : 74]
Dan kalau Kami tidak
memperkuat (hati)mu, niscaya kamu hampir-hampir condong sedikit kepada mereka.
[Al-Israa':74]
9)
Beratnya pahala tauhid
melebihi beratnya semua makluk.
Abdullah bin 'Amru radhiyallahu
'anhuma berkata: Telah datang kepada Nabi -shallallahu 'alaihi wasallam-
seorang laki-laki Badui, ia memakai jubah tebal yang terbuat dari sulaman
sutera dan kancingnya juga dari sutera. Kemudian dia berkata;
"Sesungguhnya sahabat kalian ini ingin memuliakan setiap penggembala anak
penggembala dan menghinakan para penunggang kuda anak penunggang kuda."
Maka Nabi pun bangun dengan marah
seraya mencengkeram kerah bajunya dan menariknya. Lalu beliau berkata:
"Tapi kenapa aku melihatmu memakai pakaian orang yang tidak berakal
seperti ini?"
Kemudian Rasulullah -shallallahu
'alaihi wasallam- pulang dan duduk, beliau lalu bersabda:
إِنَّ نُوحًا
عَلَيْهِ السَّلَام لَمَّا حَضَرَتْهُ الْوَفَاةُ دَعَا ابْنَيْهِ فَقَالَ: إِنِّي
قَاصِرٌ عَلَيْكُمَا الْوَصِيَّةَ، آمُرُكُمَا بِاثْنَتَيْنِ، وَأَنْهَاكُمَا عَنْ
اثْنَتَيْنِ: أَنْهَاكُمَا عَنْ الشِّرْكِ وَالْكِبْرِ، وَآمُرُكُمَا بِلَا إِلَهَ
إِلَّا اللَّهُ، فَإِنَّ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا فِيهِمَا لَوْ وُضِعَتْ
فِي كِفَّةِ الْمِيزَانِ وَوُضِعَتْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ فِي الْكِفَّةِ
الْأُخْرَى كَانَتْ أَرْجَحَ، وَلَوْ أَنَّ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا
حَلْقَةً فَوُضِعَتْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ عَلَيْهَا لَفَصَمَتْهَا أَوْ
لَقَصَمَتْهَا، وَآمُرُكُمَا بِسُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ فَإِنَّهَا صَلَاةُ
كُلِّ شَيْءٍ وَبِهَا يُرْزَقُ كُلُّ شَيْءٍ
"Sesungguhnya Nuh ‘Alaihis
Salam ketika akan meninggal ia memanggil putranya dan berkata; 'Aku akan
mengkisahkan kepada kalian sebuah wasiat, aku perintahkan kepada kalian dua hal
dan melarang dari dua hal; aku larang kalian berdua dari berbuat syirik dan
berlaku sombong, dan aku perintahkan kepada kalian berdua mengucap LAA
ILAAHA ILLALLAH karena sesungguhnya jika langit yang tujuh serta bumi dan
apa yang ada di antara keduanya diletakkan pada satu sisi neraca, kemudian LAA
ILAAHA ILLALLAH ditelakkan pada sisi yang lain, niscaya akan condong kepada
neraca yang diletakkan kalimat LAA ILAAHA ILLALLAAH padanya. Dan
sekiranya langit yang tujuh dan bumi tersebut adalah sebuah lingkaran kemudian
diletakkan padanya LAA ILAAHA ILLALLAH niscaya akan terbelah. Dan aku
perintahkan kalian berdua untuk mengucapkan SUBHAANALLAH WABIHAMDIH,
sesungguhnya ia adalah cara shalatnya segala sesuatu, dan dengannya para
makhluk diberi rezeki." [Musnad Ahmad: Shahih]
10)
Dalil bahwa bumi ada 7
seperti langit.
Allah subhanahu wa ta'aalaa
berfirman:
{اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ
سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ} [الطلاق : 12]
Allah-lah yang menciptakan
tujuh langit dan seperti itu pula bumi. [Ath-Thalaaq: 12]
■
Dari Sa'id bin Zaid bin Amru bin Nufail radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
مَنْ أَخَذَ
شِبْرًا مِنْ الْأَرْضِ بِغَيْرِ حَقِّهِ طُوِّقَهُ فِي سَبْعِ أَرَضِينَ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ
"Barangsiapa mengambil
sejengkal tanah tanpa hak, maka Allah akan menghimpitnya dengan tujuh lapis
bumi dihari Kiamat kelak. [Shahih Bukhari dan Muslim]
11)
Ada makluk yang
memakmurkan langit.
Allah subhanahu wa ta'aalaa
berfirman:
{وَلِلَّهِ يَسْجُدُ مَا فِي
السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مِن دَابَّةٍ وَالْمَلَائِكَةُ وَهُمْ لَا
يَسْتَكْبِرُونَ} [النحل: 49]
Dan kepada Allah sajalah
bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi
dan (juga) para ma]aikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri.
[An-Nahl: 49]
12)
Mengimani sifat Allah
yang sempurnah, seperti sifat wajah.
Allah subhanahu wa ta'aalaa
berfirman:
{كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ (26)
وَيَبْقَىٰ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ} [الرحمن : 26-27]
Semua yang ada di bumi itu
akan binasa. Dan tetap kekal Wajah (Dzat) Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan
kemuliaan. [Ar-Rahman: 26-27]
Tidak boleh menamai dan
mensifati Allah -subhanahu wata'aalaa- kecuali dengan nama dan sifat yang
telah Ia tetapkan dalam kitab suci-Nya atau melalui lisan Nabi-Nya.
Dan tidak boleh menolak nama
dan sifat bagi Allah kecuali yang ditolak dalam kitab suci-Nya atau melalui
lisan Nabi-Nya.
Allah subhanahu wa ta'aalaa
berfirman:
{وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ
لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ
كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا} [الإسراء : 36]
Dan janganlah kamu mengikuti
apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran,
penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.
[Al-Israa': 36]
{قُلْ إِنَّمَا حَرَّمَ
رَبِّيَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَالْإِثْمَ وَالْبَغْيَ
بِغَيْرِ الْحَقِّ وَأَن تُشْرِكُوا بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا
وَأَن تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ} [الأعراف
: 33]
Katakanlah: "Tuhanku
hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang
tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar,
(mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan
hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang
tidak kamu ketahui". [Al-A'raaf: 33]
◆ Aisyah radhiyallahu
'anha berkata, "Aku kehilangan Rasulullah -shallallahu 'alaihi
wasallam- pada suatu malam dari kasur peraduanku, lalu aku mencarinya, lalu
tanganku mendapatkan bagian luar kedua telapak kakinya dalam keadaan beliau berada
di masjid (sedang sujud). Kedua telapak kakinya tegak lurus, dan beliau berdoa:
اللَّهُمَّ أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ
سَخَطِكَ ، وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ ، لَا
أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ ، أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ
'Ya Allah, aku berlindung dengan
ridhaMu dari bahaya murkaMu, dan berlindung dengan ampunanMu dari bahaya
hukumanMu, dan aku berlindung kepadaMu dar adzabMu, aku tidak bisa menghitung
pujian atasMu. Engkau adalah sebagaimana Engkau memuji atas diriMu'."
[Shahih Muslim]
13)
Meninggalkan syirik tidak
cukup sebatas ucapan.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Nabi -shallallhu 'alaihi wasallam- bersabda:
تَعِسَ عَبْدُ
الدِّينَارِ وَعَبْدُ الدِّرْهَمِ وَعَبْدُ الْخَمِيصَةِ إِنْ أُعْطِيَ رَضِيَ
وَإِنْ لَمْ يُعْطَ سَخِطَ تَعِسَ وَانْتَكَسَ وَإِذَا شِيكَ فَلَا انْتَقَشَ طُوبَى
لِعَبْدٍ آخِذٍ بِعِنَانِ فَرَسِهِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَشْعَثَ رَأْسُهُ
مُغْبَرَّةٍ قَدَمَاهُ إِنْ كَانَ فِي الْحِرَاسَةِ كَانَ فِي الْحِرَاسَةِ وَإِنْ
كَانَ فِي السَّاقَةِ كَانَ فِي السَّاقَةِ إِنْ اسْتَأْذَنَ لَمْ يُؤْذَنْ لَهُ
وَإِنْ شَفَعَ لَمْ يُشَفَّعْ
"Binasalah hamba
dinar, dirham, kain tebal dan sutra, jika diberi maka ia ridha jika tidak
diberi maka ia mencela. Binasalah dan merugilah ia, jika tertusuk duri maka ia
tidak akan terlepas darinya. Beruntunglah hamba yang mengambil tali kendali kuda
fii sabilillah, rambutnya kusut dan kakinya berdebu. Jika ia menjaga
maka ia benar-benar menjaga, jika ia berada dibarisan belakang maka ia
benar-benar menjaga barisan belakang, jika ia meminta izin maka ia tidak akan
diberi izin, jika ia menengahi maka penengahannya tidak diterima" [Shahih
Bukhari dan Muslim]
14)
Nabi Isa dan Muhammad,
keduanya adalah hamba Allah dan Rasul-Nya.
Dari 'Umar radhiyallahu
'anhu; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
لَا تُطْرُونِي
كَمَا أَطْرَتْ النَّصَارَى ابْنَ مَرْيَمَ فَإِنَّمَا أَنَا عَبْدُهُ فَقُولُوا
عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ
"Janganlah kalian melampaui
batas dalam memujiku (mengkultuskan) sebagaimana orang Nashrani mengkultuskan
'Isa bin Maryam. Sesungguhnya aku hanyalah hamba-Nya, maka itu katakanlah
'abdullahu wa rasuuluh (hamba Allah dan utusan-Nya"). [Shahih Bukhari]
15)
Keistimewaan Nabi Isa
diciptakan dengan kalimat Allah.
Allah subhanahu wa ta'aalaa
berfirman:
{إِنَّ مَثَلَ عِيسَىٰ عِندَ اللَّهِ
كَمَثَلِ آدَمَ ۖ خَلَقَهُ مِن تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُ كُن فَيَكُونُ} [آل عمران : 59]
Sesungguhnya misal
(penciptaan) Isa di sisi AllAh, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah
menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya:
"Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia. [Ali 'Imran: 59]
16)
Nabi Isa adalah ruh
dari Allah.
Allah subhanahu wa ta'aalaa
berfirman:
{يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لَا تَغْلُوا
فِي دِينِكُمْ وَلَا تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ إِلَّا الْحَقَّ ۚ إِنَّمَا
الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُولُ اللَّهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَىٰ
مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِّنْهُ ۖ فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ ۖ وَلَا تَقُولُوا
ثَلَاثَةٌ ۚ انتَهُوا خَيْرًا لَّكُمْ ۚ إِنَّمَا اللَّهُ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ
سُبْحَانَهُ أَن يَكُونَ لَهُ وَلَدٌ ۘ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي
الْأَرْضِ ۗ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ وَكِيلًا} [النساء : 171]
Wahai Ahli Kitab, janganlah
kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap
Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah
utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya
kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada
Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu)
tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu.
Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak,
segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi
Pemelihara. [An-Nisaa': 171]
17)
Keutamaan mengimani
surga dan neraka.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
تَحَاجَّتْ
الْجَنَّةُ وَالنَّارُ فَقَالَتْ النَّارُ أُوثِرْتُ بِالْمُتَكَبِّرِينَ
وَالْمُتَجَبِّرِينَ وَقَالَتْ الْجَنَّةُ مَا لِي لَا يَدْخُلُنِي إِلَّا
ضُعَفَاءُ النَّاسِ وَسَقَطُهُمْ قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى لِلْجَنَّةِ
أَنْتِ رَحْمَتِي أَرْحَمُ بِكِ مَنْ أَشَاءُ مِنْ عِبَادِي وَقَالَ لِلنَّارِ
إِنَّمَا أَنْتِ عَذَابِي أُعَذِّبُ بِكِ مَنْ أَشَاءُ مِنْ عِبَادِي وَلِكُلِّ
وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا مِلْؤُهَا فَأَمَّا النَّارُ فَلَا تَمْتَلِئُ حَتَّى يَضَعَ
رِجْلَهُ فَتَقُولُ قَطْ قَطْ فَهُنَالِكَ تَمْتَلِئُ وَيُزْوَى بَعْضُهَا إِلَى
بَعْضٍ وَلَا يَظْلِمُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ خَلْقِهِ أَحَدًا وَأَمَّا
الْجَنَّةُ فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُنْشِئُ لَهَا خَلْقًا
"Surga dan neraka
berbantah-bantahan. Neraka berkata: 'Orang-orang congkak dan sombong
memasukiku. Surga berkata: Sedangkan aku, tidak ada yang memasukiku selain
orang-orang lemah, yang hina dalam pandangan manusia. Lalu Allah berfirman
kepada surga: 'Kau adalah rahmatKu, denganmu Aku merahmati siapa saja yang Aku
kehendaki dari hamba-hambaKu.' Kemudian Allah berfirman kepada neraka: 'Kau
adalah siksaKu, denganmu Aku menyiksa siapa pun yang Aku kehendaki. Dan
masing-masing dari keduanya ada isinya.' Sedangkan neraka tidak terisi penuh
hingga Allah meletakkan kakiNya kemudian neraka berkata: 'Cukup, cukup.' Saat
itulah neraka penuh dan sebagiannya menindih sebagaian yang lain. Allah tidak
menzhalimi seorang pun dari makhlukNya. Sedangkan surga, Allah menciptakan
penghuninya." [Sahih Bukhari dan Muslim]
18)
Masuk surga sesuai
dengan kadar amalan.
Allah subhanahu wa ta'aalaa
berfirman:
{الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ
الْمَلَائِكَةُ طَيِّبِينَ ۙ يَقُولُونَ سَلَامٌ عَلَيْكُمُ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ
بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ} [النحل: 32]
Orang-orang yang diwafatkan
dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka):
"Salaamun'alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang
telah kamu kerjakan". [An-Nahl: 32]
● Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
لَنْ يُدْخِلَ
أَحَدًا عَمَلُهُ الْجَنَّةَ قَالُوا: وَلَا أَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ:
لَا وَلَا أَنَا، إِلَّا أَنْ يَتَغَمَّدَنِي اللَّهُ بِفَضْلٍ وَرَحْمَة،ٍ
فَسَدِّدُوا وَقَارِبُوا، وَلَا يَتَمَنَّيَنَّ أَحَدُكُمْ الْمَوْت،َ إِمَّا
مُحْسِنًا فَلَعَلَّهُ أَنْ يَزْدَادَ خَيْرًا، وَإِمَّا مُسِيئًا فَلَعَلَّهُ
أَنْ يَسْتَعْتِبَ
"Tidak ada seorang pun yang
masuk surga karena amalannya."
Para sahabat bertanya;
"Begitu juga dengan engkau wahai Rasulullah?"
Beliau bersabda: "Tidak juga
dengan diriku, kecuali bila Allah melimpahkan karunia dan rahmat-Nya padaku,
oleh karena itu berlaku luruslah dan bertaqarrublah (berusaha beribadah dengan
sempurna) dan janganlah salah seorang dari kalian mengharapkan kematian, jika
dia orang baik semoga saja bisa menambah amal kebaikannya, dan jika dia orang
yang buruk (akhlaknya) semoga bisa menjadikannya dia bertaubat." [Shahih
Bukhari dan Muslim]
19)
Timbangan di akhirat
memiliki dua kiffah (piring untuk meletakkan seseuatu ditimbang).
Abdullah bin 'Amru radhiyallahu
'anhuma berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
يُصَاحُ
بِرَجُلٍ مِنْ أُمَّتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى رُءُوسِ الْخَلَائِقِ
فَيُنْشَرُ لَهُ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ سِجِلًّا كُلُّ سِجِلٍّ مَدَّ الْبَصَرِ
ثُمَّ يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَل:َّ هَلْ تُنْكِرُ مِنْ هَذَا شَيْئًا؟
فَيَقُول:ُ لَا يَا رَبِّ! فَيَقُول:ُ أَظَلَمَتْكَ كَتَبَتِي الْحَافِظُونَ؟
ثُمَّ يَقُول:ُ أَلَكَ عَنْ ذَلِكَ حَسَنَة؟ٌ فَيُهَابُ الرَّجُلُ فَيَقُولُ: لَا!
فَيَقُولُ: بَلَى إِنَّ لَكَ عِنْدَنَا حَسَنَات،ٍ وَإِنَّهُ لَا ظُلْمَ عَلَيْكَ
الْيَوْم.َ فَتُخْرَجُ لَهُ بِطَاقَةٌ فِيهَا أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا
اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ قَالَ فَيَقُولُ: يَا رَبِّ مَا
هَذِهِ الْبِطَاقَةُ مَعَ هَذِهِ السِّجِلَّات؟ِ فَيَقُول:ُ إِنَّكَ لَا تُظْلَمُ.
فَتُوضَعُ السِّجِلَّاتُ فِي كِفَّةٍ وَالْبِطَاقَةُ فِي كِفَّةٍ فَطَاشَتْ
السِّجِلَّاتُ وَثَقُلَتْ الْبِطَاقَةُ
"Pada hari Kiamat akan di
teriakan seorang laki-laki dari ummatku di atas kepala seluruh makhluk, maka di
sebarkanlah untuknya sembilan puluh sembilan buku catatan, setiap buku catatan
yang panjangnya sejauh mata memandang. Kemudian Allah 'azza wajalla
berfirman: "Apakah kamu mengingkari sesuatu dari catatan ini?"
Dia menjawab; "Tidak wahai
Rabbku."
Allah bertanya lagi; "Apakah
Malaikat penulis-Ku mendzalimimu? Apakah kamu punya alasan? Apakah kamu punya
kebaikan?"
Maka dengan rasa takut, laki-laki
itu menjawab; "Tidak."
Allah berfirman: "Ya,
sesungguhnya kamu memiliki beberapa kebaikan di sisi Kami. Sesungguhnya pada
hari ini tidak ada lagi kezhaliman bagi dirimu."
Maka di keluarkanlah untuknya
kartu yang bertuliskan; "Laa ilaaha illallah wa anna Muhammadan 'Abduhu
wa rasuuluhu (Tidak ada ilah yang berhak di sembah selain Allah dan bahwa
Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya)."
Lelaki itu berkata; "Wahai
Rabbku, apa hubingannya kartu ini dengan buku catatan ini?"
Allah menjawab:
"Sesungguhnya kamu tidak akan dizhalimi."
Maka di letakkanlah
catatan-catatan itu di atas satu bagian (di sisi) timbangan, dan kartu di
bagian lain (sisi yang lain) dari timbangan, ternyata catatan-catatan itu lebih
ringan dan kartu itu lebih berat."
Muhammad bin Yahya berkata;
"Kartu adalah suatu lempengan, dan penduduk Mesir biasa mengatakan
lempengan tersebut adalah kartu." [Sunan Ibnu Majah: Shahih]
20)
Makna "wajah
Allah".
Sifat "wajah" adalah salah satu sifat Allah dzatiyah
khabariyah, dzatiyah artinya sifat yang berkaitan dengan dzat
Allah, dan khabariyah artinya tidak bisa ditetapkan kecuali ada
khabar (dalil) dari Al-Qur'an dan hadits shahih.
Allah subhanahu wata'alaa memiliki wajah yang
tidak sama seperti makhluk-Nya, tidak ada yang mengetahui bentuknya kecuali
Allah.
Allah subhanahu wa ta'aalaa
berfirman:
{لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ۖ وَهُوَ
السَّمِيعُ الْبَصِيرُ} [الشورى : 11]
Tidak ada sesuatupun yang
serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat. [Asy-Syuraa:
11]
{هَلْ تَعْلَمُ لَهُ
سَمِيًّا} [مريم : 65]
Apakah kamu mengetahui ada
seorang yang sama dengan Dia? [Maryam: 65]
{وَلَمْ يَكُن لَّهُ
كُفُوًا أَحَدٌ} [الإخلاص : 4]
Dan tidak ada seorangpun yang
setara dengan Dia. [Al-Ikhlash: 4]
Semua nama dan sifat Allah
adalah nama dan sifat yang sangat sempurna tanpa kekurangan dan cacat sedikit pun.
Allah subhanahu wa ta'aalaa
berfirman:
{وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ
الْحُسْنَىٰ فَادْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ ۚ
سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ} [الأعراف : 180]
Hanya milik Allah asmaa-ul
husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan
tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut)
nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah
mereka kerjakan. [Al-A'raaf: 180]
{وَلِلَّهِ الْمَثَلُ
الْأَعْلَىٰ ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ} [النحل :
60]
Dan Allah mempunyai sifat yang
Maha Tinggi; dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. [An-Nahl:
60]
Wallahu a’lam!
Lihat juga: Syarah Kitab Tauhid bab (1) Pentingnya tauhid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...