بسم
الله الرحمن الرحيم
Surah ini adalah surah Makkiyah yang turun sebelum Nabi ﷺ hijrah, surah terakhir dalam mushaf,
terdiri dari enam ayat.
بسم
الله الرحمن الرحيم
Surah ini adalah surah Makkiyah yang turun sebelum Nabi ﷺ hijrah, surah terakhir dalam mushaf,
terdiri dari enam ayat.
بسم الله الرحمن الرحيم
Imam Bukhari rahimahullah berkata:
"بَاب: قَوْلِهِ تَعَالَى: ﴿وَكَذَلِكَ
جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا﴾ [البقرة: ١٤٣] وَمَا أَمَرَ النَّبِيُّ ﷺ بِلُزُومِ الْجَمَاعَةِ، وَهُمْ أَهْلُ
الْعِلْمِ"
“Bab: Firman Allah ta’aalaa {Dan demikianlah Kami
jadikan kalian umat yang wasath} [Al-Baqarah: 143] Dan perintah Nabi untuk
membersamai Al-Jama’ah yang mana mereka adalah orang berilmu”
Dalam bab ini, imam Bukhari menjelaskan keitimewaan umat
Islam, yaitu umat yang terpercaya karena selalu bersatu di atas ilmu yaitu
Al-Qur'an dan Sunnah.
بسم الله الرحمن الرحيم
Imam Bukhari rahimahullah berkata:
بَاب: قَوْلِهِ تَعَالَى: ﴿وَكَانَ الإِنْسَانُ أَكْثَرَ شَيْءٍ
جَدَلا﴾ [الكهف:
٥٤]
Bab: Firman Allah ta'aalaa {Sungguh manusia itu
makhluk yang suka membantah} [Al-Kahfi; 54]
Surah Quraisy, adalah surah Makkiyah,
terdiri dari 4 ayat, berbicara tentang nikmat yang Allah berikan kepada suku
Quraisy.
بسم الله الرحمن الرحيم
Imam Bukhari -rahimahullah- berkata:
Bab firman Allah ta’aalaa: {Kamu tidak memiliki
wewenang apa-apa terhadap urusan mereka} [Ali Imran: 128]
Dalam bab ini Imam Bukhari menjelaskan bahwa orang yang tidak berpegang tuguh dengan Al-Qur’an dan Sunnah berhak mendapatkan laknat Rasulullah ﷺ. Atau menjelaskan tentang boleh tidaknya Nabi ﷺ berijtihad.
بسم الله الرحمن الرحيم
Hari ‘Arafah adalah hari kesembilan dari bulan
Dzulhijjah. Ada beberapa pendapat mengenai sebab penamaan padang ‘Arafah:
بسم الله الرحمن الرحيم
Beberapa hadits tentang keutamaan ibadah kurban
secara khusus, diriwayatkan dari Aisyah, Ibnu ‘Abbas, Zayd bin Arqam, ‘Imran
bin Hushain, Abu Sa’id Al-Khudriy, Husain bin Ali, Ali bin Abi Thalib, dan Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhum.
Berikut takhrij hadits dan derajatnya:
بسم الله الرحمن الرحيم
Imam Bukhari -rahimahullah- berkata:
بَابُ مَا ذَكَرَ النَّبِيُّ ﷺ وَحَضَّ
عَلَى اتِّفَاقِ أَهْلِ العِلْمِ، وَمَا أَجْمَعَ عَلَيْهِ الحَرَمَانِ مَكَّةُ،
وَالمَدِينَةُ، وَمَا كَانَ بِهَا مِنْ مَشَاهِدِ النَّبِيِّ ﷺ وَالمُهَاجِرِينَ،
وَالأَنْصَارِ، وَمُصَلَّى النَّبِيِّ ﷺ وَالمِنْبَرِ وَالقَبْرِ
“Bab: Perintah Nabi ﷺ untuk mengikuti
apa yang telah disepakati oleh ahli ilmu, dan penduduk dua kota Haram Makkah
dan Madinah. Dan apa yang disaksikan oleh Nabi ﷺ,
kaum Muhajir dan Anshar. Dan tempat sahalat, mimbar dan kuburan Nabi ﷺ”.
بسم الله الرحمن
الرحيم
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
"غَزَا نَبِيٌّ مِنَ الأَنْبِياءِ صلواتُ اللَّه وسلامُهُ علَيهِمْ فَقَالَ لقوْمِهِ: لا
يتْبعْني رَجُلٌ ملَكَ بُضْعَ امْرَأَةٍ. وَهُوَ يُرِيدُ أَن يَبْنِيَ بِهَا
وَلَمَّا يَبْنِ بِها، وَلا أَحدٌ بنَى بيُوتاً لَمْ يرفَع سُقوفَهَا، وَلا أَحَدٌ
اشْتَرى غَنَماً أَوْ خَلَفَاتٍ وهُو يَنْتَظرُ أوْلادَهَا. فَغزَا فَدنَا مِنَ
الْقَرْيةِ صلاةَ الْعصْرِ أَوْ قَريباً مِنْ ذلكَ، فَقَال للشَّمس: إِنَّكِ
مَأمُورةٌ وأَنا مأمُورٌ، اللهمَّ احْبسْهَا علَينا، فَحُبستْ حَتَّى فَتَحَ
اللَّهُ عليْهِ، فَجَمَعَ الْغَنَائِم، فَجاءَتْ يَعْنِي النَّارَ لتَأكُلهَا
فَلَمْ تطْعمْهَا، فَقَالَ: إِنَّ فِيكُمْ غُلُولاً، فليبايعنِي منْ كُلِّ
قبِيلَةٍ رجُلٌ، فلِزقتْ يدُ رَجُلٍ بِيدِهِ فَقَالَ: فِيكُم الْغُلولُ،
فليبايعنِي قبيلَتُك، فلزقَتْ يدُ رجُليْنِ أو ثلاثَةٍ بِيَدِهِ فقَالَ: فِيكُمُ
الْغُلُولُ، فَجاءوا برَأْسٍ مِثْلِ رَأْس بَقَرَةٍ مِنْ الذَّهبِ، فوضَعها
فَجَاءَت النَّارُ فَأَكَلَتها، فلمْ تَحل الْغَنَائِمُ لأحدٍ قَبلَنَا، ثُمَّ
أَحَلَّ اللَّهُ لَنا الغَنَائِمَ لمَّا رأَى ضَعفَنَا وعجزنَا فأحلَّها
لنَا" [صحيح البخاري ومسلم]
بسم الله الرحمن الرحيم
A. Islam adalah agama yang sempurna, meliputi segala apek kehidupan umat
Manusia, secara khusus terhadap akhlak.
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{مَنْ عَمِلَ صَالِحًا
مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً} [النحل:
97]
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik
laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami
berikan kepadanya kehidupan yang baik". [An-Nahl: 97]
بسم الله الرحمن الرحيم
A. Bab
14.
Imam Bukhari -rahimahullah- berkata:
بَابُ قَوْلِ النَّبِيِّ ﷺ:
«لَتَتْبَعُنَّ سَنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ»
“Bab: Sabda Nabi ﷺ “Sungguh kalian akan mengikuti kebiasaan orang-orang
sebelum kalian”
بسم الله الرحمن الرحيم
Diantara potret semangat para salaf dalam menimba ilmu:
1. Umar
bin Khathab bergantian untuk mendengarkan hadits.
Di masa Rasulullah ﷺ, Umar bin Khattab -radhiyallahu 'anhu- saling bergantian
dengan tetangganya dalam menuntut ilmu. Beliau berkata:
كُنْتُ أَنَا وَجَارٌ لِي مِنَ الأَنْصَارِ فِي بَنِي أُمَيَّةَ بْنِ
زَيْدٍ وَهِيَ مِنْ عَوَالِي المَدِينَةِ وَكُنَّا نَتَنَاوَبُ النُّزُولَ عَلَى رَسُولِ
اللَّهِ ﷺ، يَنْزِلُ يَوْمًا وَأَنْزِلُ يَوْمًا، فَإِذَا نَزَلْتُ جِئْتُهُ بِخَبَرِ
ذَلِكَ اليَوْمِ مِنَ الوَحْيِ وَغَيْرِهِ، وَإِذَا نَزَلَ فَعَلَ مِثْلَ ذَلِكَ [صحيح البخاري]
“Dulu
aku dan seorang tetanggaku dari kaum Anshar saling bergantian mendatangi
Rasulullah ﷺ, ia pergi sehari dan aku pergi sehari. Jika aku yang pergi maka
aku menyampaikan kepadanya apa yang terjadi pada hari itu baik itu tentang
wahyu yang turun atau selainnya, dan jika ia yang pergi maka ia pun melakukan
hal yang seperti itu.” [Sahih Bukhari]
بسم الله الرحمن الرحيم
Alhamdulillah, telah
selesai melaksanakan safari Ramadhan di kota Makassar, Gowa, Majene, dan Barru.
Berikut jadwal dan judul
ceramah selama Ramadhan:
بسم الله الرحمن الرحيم
Hadits
yang menyebutkan bahwa hadiah yang diterima oleh pegawai yang sudah punya gaji
tetap adalah khianat, masuk dalam kategori sogok menyogok; hadits ini
diriwayatkan dari beberapa sahabat Nabi ﷺ secara marfuu’ dan mauquuf dengan
lafadz yang bervariasi.
بسم
الله الرحمن الرحيم
Bulan Ramadhan adalah bulan ampunan
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
"
إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ، وَمَرَدَةُ
الجِنِّ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ، فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ، وَفُتِّحَتْ
أَبْوَابُ الجَنَّةِ، فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ، وَيُنَادِي مُنَادٍ: يَا بَاغِيَ
الخَيْرِ أَقْبِلْ، وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ، وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ،
وَذَلكَ كُلُّ لَيْلَةٍ " [سنن الترمذي:
صحيح]
“Pada
awal malam bulan Ramadhan setan-setan dibelenggu, begitu pula jin yang jahat,
pintu-pintu neraka ditutup maka tidak satupun pintu yang terbuka, dan
pintu-pintu surga dibuka maka tidak satu pintu pun yang tertutup, dan ada yang
berseru: "Wahai pencari kebaikan, marilah! Dan wahai pencari keburukan,
tinggalkanlah!". Dan Allah membebaskan orang-orang dari neraka setiap
malamnya”. [Sunan Tirmidzi: Shahih]
بسم الله الرحمن الرحيم
Pendahuluan:
Perkara jiwa adalah suatu yang sangat
agung, oleh sebab itu Allah bersumpah dengannya dalam Al-Qur’an setelah
bersumpah dengan beberapa makhluk agung lainnya. Allah subhanahu wata'ala
berfirman:
{وَالشَّمْسِ وَضُحَاهَا
(1) وَالْقَمَرِ إِذَا تَلَاهَا (2) وَالنَّهَارِ إِذَا جَلَّاهَا (3) وَاللَّيْلِ
إِذَا يَغْشَاهَا (4) وَالسَّمَاءِ وَمَا بَنَاهَا (5) وَالْأَرْضِ وَمَا طَحَاهَا
(6) وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا (7) فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا (8) قَدْ
أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا (9) وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا} [الشمس: 1 - 10]
Demi matahari dan sinarnya pada pagi hari, demi
bulan apabila mengiringinya, demi siang apabila menampakkannya, demi malam
apabila menutupinya (gelap gulita), demi langit serta pembinaannya (yang
menakjubkan), demi bumi serta penghamparannya, demi jiwa serta penyempurnaan
(ciptaan)nya, maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan
ketakwaannya, sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu), dan
sungguh rugi orang yang mengotorinya. [Asy-Syams: 1-10]
بسم الله الرحمن الرحيم
A. Orang
yang musafir tidak wajib berpuasa Ramadhan tapi wajib menggantinya di hari yang
lain.
Allah subhanahu wa ta'aalaa
berfirman:
{يَاأَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ
قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (183) أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ فَمَنْ كَانَ
مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ} [البقرة: 183، 184]
Wahai orang-orang yang beriman!
Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu
agar kamu bertakwa, (yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara
kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib
mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain.
[Al-Baqarah: 183-184]
بسم الله الرحمن الرحيم
Dalam kitab “Al-Wabilu Ash-shaib”
hal.14, Imam Ibnu Al-Qayyim menjelaskan tentang istiqamah; Bahwa seorang
dikatakan istiqamah apabila hati dan tubuhnya istiqamah. Sedangkan hati bisa
istiqamah dengan dua perkara:
بسم الله الرحمن الرحيم
Kisah para Nabi ‘aihimussalam
adalah kisah terbaik
Allah
subhanahu wata'aalaa berfirman:
{نَحْنُ
نَقُصُّ عَلَيْكَ أَحْسَنَ الْقَصَصِ بِمَا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ هَذَا
الْقُرْآنَ} [يوسف: 3]
Kami menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah yang paling baik dengan
mewahyukan Al-Qur'an ini kepadamu. [Yusuf: 3]
بسم الله الرحمن الرحيم
Keutamaan menjaga kebersihan
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ
وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِين} [البقرة: 222]
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai
orang-orang yang mensucikan diri. [Al-Baqarah:222]
بسم الله الرحمن الرحيم
Allah
subhanahu wata'aalaa berfirman:
{وَرَاوَدَتْهُ الَّتِي هُوَ فِي
بَيْتِهَا عَنْ نَفْسِهِ وَغَلَّقَتِ الْأَبْوَابَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ قَالَ
مَعَاذَ اللَّهِ إِنَّهُ رَبِّي أَحْسَنَ مَثْوَايَ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ
الظَّالِمُونَ (23) وَلَقَدْ هَمَّتْ بِهِ وَهَمَّ بِهَا لَوْلَا أَنْ رَأَى بُرْهَانَ
رَبِّهِ كَذَلِكَ لِنَصْرِفَ عَنْهُ السُّوءَ وَالْفَحْشَاءَ إِنَّهُ مِنْ
عِبَادِنَا الْمُخْلَصِينَ (24) وَاسْتَبَقَا الْبَابَ وَقَدَّتْ قَمِيصَهُ مِنْ
دُبُرٍ وَأَلْفَيَا سَيِّدَهَا لَدَى الْبَابِ قَالَتْ مَا جَزَاءُ مَنْ أَرَادَ
بِأَهْلِكَ سُوءًا إِلَّا أَنْ يُسْجَنَ أَوْ عَذَابٌ أَلِيمٌ (25) قَالَ هِيَ
رَاوَدَتْنِي عَنْ نَفْسِي وَشَهِدَ شَاهِدٌ مِنْ أَهْلِهَا إِنْ كَانَ قَمِيصُهُ
قُدَّ مِنْ قُبُلٍ فَصَدَقَتْ وَهُوَ مِنَ الْكَاذِبِينَ (26) وَإِنْ كَانَ
قَمِيصُهُ قُدَّ مِنْ دُبُرٍ فَكَذَبَتْ وَهُوَ مِنَ الصَّادِقِينَ (27) فَلَمَّا
رَأَى قَمِيصَهُ قُدَّ مِنْ دُبُرٍ قَالَ إِنَّهُ مِنْ كَيْدِكُنَّ إِنَّ
كَيْدَكُنَّ عَظِيمٌ (28) يُوسُفُ أَعْرِضْ عَنْ هَذَا وَاسْتَغْفِرِي لِذَنْبِكِ
إِنَّكِ كُنْتِ مِنَ الْخَاطِئِينَ} [يوسف: 23 - 29]
Dan perempuan yang
dia (Yusuf) tinggal di rumahnya menggoda dirinya. Dan dia menutup pintu-pintu,
lalu berkata, “Marilah mendekat kepadaku.” Yusuf berkata, “Aku berlindung
kepada Allah, sungguh, tuanku telah memperlakukan aku dengan baik.”
Sesungguhnya orang yang zalim itu tidak akan beruntung. Dan sungguh, perempuan
itu telah berkehendak kepadanya (Yusuf). Dan Yusuf pun berkehendak kepadanya,
sekiranya dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, Kami palingkan
darinya keburukan dan kekejian. Sungguh, dia (Yusuf) termasuk hamba Kami yang
terpilih. Dan keduanya berlomba menuju pintu dan perempuan itu menarik baju
gamisnya (Yusuf) dari belakang hingga koyak dan keduanya mendapati suami
perempuan itu di depan pintu. Dia (perempuan itu) berkata, “Apakah balasan
terhadap orang yang bermaksud buruk terhadap istrimu, selain dipenjarakan atau
(dihukum) dengan siksa yang pedih?” Dia (Yusuf) berkata, “Dia yang menggodaku
dan merayu diriku.” Seorang saksi dari
keluarga perempuan itu memberikan kesaksian, “Jika baju gamisnya koyak di
bagian depan, maka perempuan itu benar, dan dia (Yusuf) termasuk orang yang
dusta. Dan jika baju gamisnya koyak di bagian belakang, maka perempuan itulah
yang dusta, dan dia (Yusuf) termasuk orang yang benar.” Maka ketika dia (suami
perempuan itu) melihat baju gamisnya (Yusuf) koyak di bagian belakang, dia
berkata, “Sesungguhnya ini adalah tipu dayamu. Tipu dayamu benar-benar hebat.”
Wahai Yusuf! ”Lupakanlah ini, dan (istriku) mohonlah ampunan atas dosamu,
karena engkau termasuk orang yang bersalah.” [Yusuf:
23-29]
Lihat: Dahsyatnya godaan wanita
بسم الله الرحمن الرحيم
Ramadhan adalah bulan
ibadah
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«أَتَاكُمْ رَمَضَانُ
شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ، تُفْتَحُ
فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ، وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ، وَتُغَلُّ
فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ، لِلَّهِ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ،
مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ» [سنن النسائي:
صحيح]
"Telah datang kepada kalian bulan
Ramadhan, bulan penuh berkah (mubarak), Allah 'azza wajalla mewajibkan
atas kalian untuk berpuasa pada bulan itu, dibuka pintu-pintu langit, ditutup
pintu-pintu neraka, dan setan yang jahat dibelenggu. Pada bulan itu Allah
memiliki satu malam yang lebih baik d ari seribu bulan, barangsiapa yang
terhalang dari kebaikannya berarti ia telah terhalang dari segala
kebaikan". [Sunan An-Nasa'i: Shahih]
بسم الله الرحمن الرحيم
Al-Qur’an adalah kitab
yang mulia
Allah
subhanahu wata’aalaa berfirman:
{إِنَّهُ لَقُرْآنٌ كَرِيمٌ
(77) فِي كِتَابٍ مَكْنُونٍ (78) لَا يَمَسُّهُ إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ (79) تَنْزِيلٌ
مِنْ رَبِّ الْعَالَمِينَ} [الواقعة: 77 - 80]
Sesungguhnya Al-Quran Ini adalah bacaan yang sangat mulia, pada Kitab
yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh). Tidak
menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan. Diturunkan dari Rabbil
'alamiin. [Al-Waqi’ah:
77-80]
بسم الله الرحمن الرحيم
Siapakah orang shalih
terdahulu?
Mereka
adalah para Sahabat Nabi dan orang-orang yang meneladaninya, atau yang biasa
disebut “salafushalih”. Imran bin Husain radhiyallahu 'anhu
berkata: Rasulullah ﷺ
bersabda:
«خَيْرُ أُمَّتِيْ قَرْنِيْ، ثُمَّ
الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ» قال عمران: فَلاَ
أَدْرِيْ أَذَكَرَ بَعْدَ قَرْنَهُ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلاَثاً؟ [صحيح
البخاري ومسلم]
“Sebaik-baik
umatku adalah mereka yang hidup pada masaku, kemudian generasi berikutnya, kemudian
generasi berikutnya lagi".
Imran
berkata: "Aku tidak ingat lagi apakah Rasulullah ﷺ menyebutkan generasi setelah masa beliau
dua kali atau tiga?" [Shahih
Bukhari dan Muslim]
بسم الله الرحمن الرحيم
A. Bab
12.
Imam Bukhari -rahimahullah- berkata:
بَابُ مَنْ شَبَّهَ أَصْلًا مَعْلُومًا
بِأَصْلٍ مُبَيَّنٍ، قَدْ بَيَّنَ اللَّهُ حُكْمَهُمَا، لِيُفْهِمَ السَّائِلَ
“Bab: Orang yang memberi perumpamaan suatu
hukum dengan sesuatu yang telah Allah jelaskan hukumnya agar dipahami oleh si
penanya”
بسم الله الرحمن الرحيم
Diantara
keadaan Nabi ﷺ saat bulan Ramadhan:
1.
Tidak
berpuasa Ramadhan kecuali melihat hilal atau menyempurnakan bulan Sya’ban.
Dari Aisyah radliallahu
'anha berkata:
«كَانَ
رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يَتَحَفَّظُ مِنْ
شَعْبَانَ مَا لَا يَتَحَفَّظُ مِنْ غَيْرِهِ، ثُمَّ يَصُومُ لِرُؤْيَةِ
رَمَضَانَ، فَإِنْ غُمَّ عَلَيْهِ عَدَّ ثَلَاثِينَ يَوْمًا ثُمَّ صَامَ» [سنن أبي داود: صحيح]
Rasulullah
ﷺ memperhatikan bulan Syakban tidak seperti
perhatian beliau kepada selainnya, kemudian beliau berpuasa karena melihat
Ramadan, apabila terhalang untuk melihatnya maka beliau menggenapkan bilangan
tiga puluh hari kemudian beliau berpuasa. [Sunan Abi Dawud: Shahih]