Rabu, 22 Maret 2023

Kuatkan keikhlasan dan kesabaran sambut Ramadhan

بسم الله الرحمن الرحيم

Hubungan erat antara keikhlasan dan kesabaran

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{وَيُطْعِمُونَ الطَّعَامَ عَلَى حُبِّهِ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا (8) إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا (9) إِنَّا نَخَافُ مِن رَّبِّنَا يَوْمًا عَبُوسًا قَمْطَرِيرًا (10) فَوَقَاهُمُ اللَّهُ شَرَّ ذَلِكَ الْيَوْمِ وَلَقَّاهُمْ نَضْرَةً وَسُرُورًا (11) وَجَزَاهُم بِمَا صَبَرُوا جَنَّةً وَحَرِيرًا} [الانسان: 8 - 12]

Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih. Sesungguhnya kami takut akan (azab) Tuhan kami pada suatu hari yang (di hari itu) orang-orang bermuka masam penuh kesulitan. Maka Tuhan memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati. Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka (dengan) surga dan (pakaian) sutera. [Al-Insan: 8 - 12]

Keutamaan ikhlas

Diantaranya:

1)      Ikhlas salah satu syarat diterimanya ibadah.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ} [البينة: 5]

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus (jauh dari syirik mempersekutukan Allah dan jauh dari kesesatan). [Al-Bayyinah: 5]

Ø  Dari Abu Umamah Al-Bahiliy radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

«إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبَلُ مِنَ الْعَمَلِ إِلَّا مَا كَانَ لَهُ خَالِصًا، وَابْتُغِيَ بِهِ وَجْهُهُ» [سنن النسائي: صحيح]

"Seseungguhnya Allah tidak menerima amalan kecuali jika dilakukan dengan ikhlas dan mengharapkan wajah-Nya." [Sunan An-Nasa'iy: Shahih]

2)      Sempurnah keimanannya.

Dari Abu Umamah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«مَنْ أَحَبَّ لِلَّهِ، وَأَبْغَضَ لِلَّهِ، وَأَعْطَى لِلَّهِ، وَمَنَعَ لِلَّهِ فَقَدِ اسْتَكْمَلَ الْإِيمَانَ» [سنن أبي داود: صححه الألباني]

"Barangsiapa mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan melarang (menahan) karena Allah, maka sempurnalah imannya." [Sunan Abu Daud: Sahih]

3)      Terhindar dari godaan dan gangguan setan.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ (82) إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ} [ص: 82، 83]

(Iblis) menjawab, “Demi kemuliaan-Mu, pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih (ikhlas) di antara mereka.” (Shad: 82-83]

4)      Membersihkan hati dari sifat iri dan dengki.

Dari Jubair bin Muth'im radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

" ثَلَاثٌ لَا يُغِلُّ عَلَيْهِنَّ قَلْبُ مُؤْمِنٍ: إِخْلَاصُ الْعَمَلِ لِلَّهِ، وَالنَّصِيحَةُ لِوُلَاةِ الْمُسْلِمِينَ، وَلُزُومُ جَمَاعَتِهِمْ، فَإِنَّ دَعْوَتَهُمْ تُحِيطُ مِنْ وَرَائِهِمْ " [سنن ابن ماجه: صحيح]

“Tiga perkara dimana hati orang beriman tidak akan berkhianat kepadanya: mengikhlaskan perbuatannya hanya karena Allah, memberi nasihat kepada penguasa kaum muslimin dan bergabung dengan jamaah (kelompok) mereka. Karena doa mereka akan selalu menyelimuti (meliputi) di belakang mereka." [Sunan Ibnu Majah: Shahih]

5)      Konsisten dalam beramal.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{قُلْ أَتُحَاجُّونَنَا فِي اللَّهِ وَهُوَ رَبُّنَا وَرَبُّكُمْ وَلَنَا أَعْمَالُنَا وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُخْلِصُونَ} [البقرة: 139]

Katakanlah (Muhammad), “Apakah kamu hendak berdebat dengan kami tentang Allah, padahal Dia adalah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amalan kami, bagi kamu amalan kamu, dan hanya kepada-Nya kami dengan tulus mengabdikan diri. (Al-Baqarah: 139]

6)      Mendapatkan pertolongan.

Dari Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu; Nabi bersabda:

«إِنَّمَا يَنْصُرُ اللَّهُ هَذِهِ الْأُمَّةَ بِضَعِيفِهَا، بِدَعْوَتِهِمْ وَصَلَاتِهِمْ وَإِخْلَاصِهِمْ» [سنن النسائي: صحيح]

"Sesungguhnya Allah menolong umat ini dengan orang lemahnya, dengan doa mereka, salat mereka, dan keikhlasan mereka." [Sunan An-Nasa’iy: Shahih]

Lihat: Kisah tiga orang yang terperangkap dalam gua

7)      Mendapatkan kenikmatan surga.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{إِلَّا عِبَادَ اللَّهِ الْمُخْلَصِينَ (40) أُولَئِكَ لَهُمْ رِزْقٌ مَعْلُومٌ (41) فَوَاكِهُ وَهُمْ مُكْرَمُونَ (42) فِي جَنَّاتِ النَّعِيمِ (43) عَلَى سُرُرٍ مُتَقَابِلِينَ (44) يُطَافُ عَلَيْهِمْ بِكَأْسٍ مِنْ مَعِينٍ (45) بَيْضَاءَ لَذَّةٍ لِلشَّارِبِينَ (46) لَا فِيهَا غَوْلٌ وَلَا هُمْ عَنْهَا يُنْزَفُونَ (47) وَعِنْدَهُمْ قَاصِرَاتُ الطَّرْفِ عِينٌ (48) كَأَنَّهُنَّ بَيْضٌ مَكْنُونٌ} [الصافات: 40 - 49]

Tetapi hamba-hamba Allah yang terpilih (ikhlas), mereka itu memperoleh rezeki yang sudah ditentukan, (yaitu) buah-buahan. Dan mereka orang yang dimuliakan, di dalam surga-surga yang penuh kenikmatan, (mereka duduk) berhadap-hadapan di atas dipan-dipan. Kepada mereka diedarkan gelas (yang berisi air) dari mata air (surga), (warnanya) putih bersih, sedap rasanya bagi orang-orang yang minum. Tidak ada di dalamnya (unsur) yang memabukkan dan mereka tidak mabuk karenanya. Dan di sisi mereka ada (bidadari-bidadari) yang bermata indah, dan membatasi pandangannya, seakan-akan mereka adalah telur yang tersimpan dengan baik. [Ash-Shaffat: 40-49]

Lihat: Syarah Riyadhushalihin Bab (01) Ikhlash (hadits 1-5)

Ikhlas bukan berarti tidak mengharap sesuatu dari Allah

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«مَنْ صَامَ رَمَضَانَ، إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ» [صحيح البخاري ومسلم]

"Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan keimanan dan harapan, maka diampuni untuknya semua dosanya yang telah lalu". [Sahih Bukhari dan Muslim]

Ø  Dalam riwayat lain:

«مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ، مَنْ قَامَ لَيْلَةَ القَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ » [صحيح البخاري ومسلم]

"Barangsiapa yang mendirikan shalat malam di bulan Ramadhan dengan keimanan dan harapan, maka diampuni untuknya semua dosanya yang telah lalu, dan barangsiapa yang mendirikan shalat di malam lailatul Qadr dengan keimanan dan harapan, maka diampuni untuknya semua dosanya yang telah lalu". [Sahih Bukhari dan Muslim]

Lihat: Beribadah tanpa pamrih

Tidak ada yang bisa menilai keikhlasan kecuali Allah

Usamah bin Zaid radhiyallahu 'anhu berkata:

بَعَثَنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَرِيَّةٍ، فَصَبَّحْنَا الْحُرَقَاتِ مِنْ جُهَيْنَةَ، فَأَدْرَكْتُ رَجُلًا فَقَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، فَطَعَنْتُهُ فَوَقَعَ فِي نَفْسِي مِنْ ذَلِكَ، فَذَكَرْتُهُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَقَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَقَتَلْتَهُ؟» قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّمَا قَالَهَا خَوْفًا مِنَ السِّلَاحِ، قَالَ: «أَفَلَا شَقَقْتَ عَنْ قَلْبِهِ حَتَّى تَعْلَمَ أَقَالَهَا أَمْ لَا؟» فَمَا زَالَ يُكَرِّرُهَا عَلَيَّ حَتَّى تَمَنَّيْتُ أَنِّي أَسْلَمْتُ يَوْمَئِذٍ

Rasulullah mengutuskan kami dalam suatu pasukan. Suatu pagi kami sampai di Al-Huraqat, yakni suatu tempat di daerah Juhainah. Kemudian aku berjumpa seorang lelaki, lelaki tersebut lalu mengucakan LAA ILAAHA ILLAALLAHU (Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah), namun aku tetap menikamnya. Lalu aku merasa ada ganjalan dalam diriku karena hal tersebut, sehingga kejadian tersebut aku ceritakan kepada Rasulullah. Rasulullah lalu bertanya: 'Kenapa kamu membunuh orang yang telah mengucapkan Laa Ilaaha Illaahu? ' Aku menjawab, "Wahai Rasulullah! Sesungguhnya lelaki itu mengucap demikian karena takutkan ayunan pedang." "Sudahkah kamu membelah dadanya sehingga kamu tahu dia benar-benar mengucapkan Kalimah Syahadat atau tidak?" Rasulullah terus mengulangi pertanyaan itu kepadaku hingga menyebabkan aku berandai-andai bahwa aku baru masuk Islam saat itu." [Shahih Muslim]

Ramadhan meningkatkan keikhlasan

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

" يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: الصَّوْمُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ، يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَأَكْلَهُ وَشُرْبَهُ مِنْ أَجْلِي ". [صحيح البخاري ومسلم]

Allah 'azza wajalla berfirman: "Puasa adalah untukku, dan Aku yang akan memberikan ganjarannya langsung. Meninggalkan syahwatnya, makan dan minumnya demi Aku". [Sahih Bukhari dan Muslim]

Ramadhan adalah bulan kesabaran

Dari Abu Dzar radiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

«صَوْمُ شَهْرِ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ صَوْمُ الدَّهْرِ، وَيُذْهِبُ مَغَلَةَ الصَّدْرِ»

Puasa di bulan kesabaran (Ramadhan) dan tiga hari pada setiap bulan adalah puasa setahun, menghilangkan "magalah" di dada.

Abu Dzar bertanya: Apa itu "magalah" di dada?

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab:

«رِجْسُ الشَّيْطَانِ» [مسند أحمد: صحيح]

“Godaan setan”. [Musnad Ahmad: Shahih]

Ø  Dalam riwayat lain:

«يُذْهِبْنَ وَحَرَ الصَّدْرِ» [مسند أحمد: صحيح]

“Menghilangkan rasa dengki di dada”. [Musnad Ahmad: Shahih]

Lihat: Ramadhan; Bulan kesabaran

Tingkatan sabar

A.     Sabar melakukan ketaatan.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا فَاعْبُدْهُ وَاصْطَبِرْ لِعِبَادَتِهِ}

Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah (sabar) dalam beribadat kepada-Nya. [Maryam:65]

{وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا} [طه: 132]

Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. [Thaahaa:132]

Di bulan Ramadhan orang beriman bersabar dalam ketaatan dengan menjalankan ibadah puasa.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ} [البقرة: 183]

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. [Al-Baqarah:183]

Ø  Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

«أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ»

“Telah datang kepada kalian bulan Ramadan, bulan penuh berkah (mubarak), Allah 'azza wajalla mewajibkan atas kalian puasa Ramadha”. [Sunan An-Nasa'i: Sahih]

B.      Sabar meninggalkan maksiat.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

" إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ، وَمَرَدَةُ الجِنِّ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ، فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ، وَفُتِّحَتْ أَبْوَابُ الجَنَّةِ، فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ، وَيُنَادِي مُنَادٍ: يَا بَاغِيَ الخَيْرِ أَقْبِلْ، وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ " [سنن الترمذي: صحيح]

“Pada awal malam bulan Ramadhan setan-setan dibelenggu, begitu pula jin yang jahat, pintu-pintu neraka ditutup maka tidak satupun pintu yang terbuka, dan pintu-pintu surga dibuka maka tidak satu pintu pun yang tertutup, dan ada yang berseru: "Wahai pencari kebaikan, marilah! Dan wahai pencari keburukan, tinggalkanlah!". [Sunan Tirmidzi: Sahih]

Orang yang sedang berpuasa dituntut untuk bersabar dari maksiat, menjaga hawa nafsu, meninggalkan semua yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Allah ‘azza wa jalla berfirman (dalam hadits qudsi):

" الصِّيَامُ جُنَّةٌ، فَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ، فَلَا يَرْفُثْ يَوْمَئِذٍ وَلَا يَسْخَبْ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ، فَلْيَقُلْ: إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ " [صحيح البخاري ومسلم]

“Puasa itu adalah pelindung, dan jika seseorang dari kalian sedang puasa maka janganlah berkata kotor dan berteriak. Jika seseorang menghinanya atau menyerangnya maka hendakalah ia mengatakan: “Sesungguhnya saya sedang puasa”. [Sahih Bukhari dan Muslim]

Ø  Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

«مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالعَمَلَ بِهِ، فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ»

"Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta, maka Allah tidak mengharapkan darinya untuk meninggalkan makanan dan minumannya". [Sahih Bukhari]

C.      Sabar atas musibah.

Orang yang berpuasa bersabar menahan rasa haus dan lapar, dan orang yang bersedekah bersabar atas kekurangan harta yang fana. Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ (155) الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (156) أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ} [البقرة: 155 - 157]

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali). Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. [Al-Baqarah: 155-157]

Lihat: 3 Tingkatan sabar

Keutamaan bersabar

1.      Meraih cinta Allah ta'aalaa.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ} [آل عمران: 146]

Allah mencintai orang-orang yang sabar. [Ali 'Imran:146]

Ø  Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

«إِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ، فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا، وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ» [سنن الترمذي: حسن]

“Sesungguhnya Allah jika mencintai suatu kaum akan ditimpakan bencana, maka barangsiapa yang ridha maka untuknya keridhaan Allah, dan barangsiapa yang murka maka untuknya pula murka Allah”. [Sunan Tirmidziy: Shahih]

2.      Bersama Allah ta'aalaa.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ} [الأنفال: 46 و66] [البقرة: 153 و249]

Dan bersabarlah! Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. [Al-Anfaal: 46 dan 66] [Al-Baqarah: 153 dan 249]

3.      Mendapatkan ampunan.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ} [هود: 11]

Kecuali orang-orang yang sabar, dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar. [Huud:11]

Ø  Sa'ad bin Abi Waqqash radhiyallahu 'anhu berkata: Ya Rasulullah .. siapakah orang yang paling berat cobaannya?

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:

" الْأَنْبِيَاءُ، ثُمَّ الصَّالِحُونَ، ثُمَّ الْأَمْثَلُ ، فَالْأَمْثَلُ مِنَ النَّاسِ، يُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ، فَإِنْ كَانَ فِي دِينِهِ صَلابَةٌ زِيدَ فِي بَلائِهِ، وَإِنْ كَانَ فِي دِينِهِ رِقَّةٌ خُفِّفَ عَنْهُ، وَمَا يَزَالُ الْبَلاءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَمْشِيَ عَلَى ظَهْرِ الْأَرْضِ لَيْسَ عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ " [مسند أحمد: حسن]

“Para Nabi, kemudian orang-orang saleh, kemudian yang paling taat, kemudian yang paling taat dari manusia. Seseorang dicoba sesuai kadar keimanannya, jika agamanya kuat maka akan ditambah cobaannya, dan jika agamanya rendah maka akan diringankan cobaannya. Seorang hamba akan terus diberi cobaan sampa ia berjalan di atas bumi tampa ada satu dosapun yang tersisa”. [Musnad Ahmad: Haditnya Hasan]

4.      Mendapatkan pahala tanpa batas.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ} [الزمر: 10]

Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. [Az-Zumar:10]

5.      Mendapatkan surga.

Dari Abu Umamah radhiyallahu 'anhu; Nabi bersabda:

يَقُولُ اللَّهُ سُبْحَانَهُ: «ابْنَ آدَمَ إِنْ صَبَرْتَ وَاحْتَسَبْتَ عِنْدَ الصَّدْمَةِ الْأُولَى، لَمْ أَرْضَ لَكَ ثَوَابًا دُونَ الْجَنَّةِ» [سنن ابن ماجه: حسنه الألباني]

“Allah subhanahu berfirman: Wahai Anak cucu Adam, jika engkau bersabar dan mengharapkan Allah sejak awal musibah, maka Aku tidak rela untukmu suatu pahala selain surga”. [Sunan Ibnu Majah: Sahih]

Lihat: Keutamaan orang sabar

Wallahu a'lam!

Lihat juga: Perbaiki tauhidmu sebelum memasuki bulan mulia Ramadhan - Kuatkan persatuan dan persaudaraan di bulan Ramadhan - Tingkatkan kualitas iman di bulan Ramadhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...