Rabu, 15 Maret 2023

Kitab Ar-Riqaq, bab 14; “Aku tidak suka jika aku mempunyai emas seperti gunung Uhud”

بسم الله الرحمن الرحيم

Imam Bukhari rahimahullah berkata:

بَابُ قَوْلِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَا أُحِبُّ أَنَّ لِي مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا»

“Bab: Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam “Aku tidak suka jika aku mempunyai emas seperti gunung Uhud”.

Dalam bab ini, imam Bukhari menjelaskan bahwa kenikmatan dunia ini bukanlah sumber kebahagiaan hakiki yang mesti dibanggakan jika tidak dimanfaatkan untuk kebaikan di akhirat. Imam Bukhari menyebutkan dua hadits yang diriwayatkan dari Abu Dzar dan Abu Hurairah radhiyallahuanhuma.

A.    Hadits Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu.

Imam Bukhari rahimahullah berkata:

6444 - حَدَّثَنَا الحَسَنُ بْنُ الرَّبِيعِ، حَدَّثَنَا أَبُو الأَحْوَصِ [سلاّم بن سُليم]، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ زَيْدِ بْنِ وَهْبٍ، قَالَ: قَالَ أَبُو ذَرٍّ: كُنْتُ أَمْشِي مَعَ النَّبِيِّ فِي حَرَّةِ المَدِينَةِ، فَاسْتَقْبَلَنَا أُحُدٌ، فَقَالَ: «يَا أَبَا ذَرٍّ» قُلْتُ: لَبَّيْكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ: «مَا يَسُرُّنِي أَنَّ عِنْدِي مِثْلَ أُحُدٍ هَذَا ذَهَبًا، تَمْضِي عَلَيَّ ثَالِثَةٌ وَعِنْدِي مِنْهُ دِينَارٌ، إِلَّا شَيْئًا أَرْصُدُهُ لِدَيْنٍ، إِلَّا أَنْ أَقُولَ بِهِ فِي عِبَادِ اللَّهِ هَكَذَا وَهَكَذَا وَهَكَذَا» عَنْ يَمِينِهِ، وَعَنْ شِمَالِهِ، وَمِنْ خَلْفِهِ، ثُمَّ مَشَى فَقَالَ: «إِنَّ الأَكْثَرِينَ هُمُ الأَقَلُّونَ يَوْمَ القِيَامَةِ، إِلَّا مَنْ قَالَ هَكَذَا وَهَكَذَا وَهَكَذَا - عَنْ يَمِينِهِ وَعَنْ شِمَالِهِ وَمِنْ خَلْفِهِ - وَقَلِيلٌ مَا هُمْ» ثُمَّ قَالَ لِي: «مَكَانَكَ لاَ تَبْرَحْ حَتَّى آتِيَكَ» ثُمَّ انْطَلَقَ فِي سَوَادِ اللَّيْلِ حَتَّى تَوَارَى، فَسَمِعْتُ صَوْتًا قَدِ ارْتَفَعَ، فَتَخَوَّفْتُ أَنْ يَكُونَ قَدْ عَرَضَ لِلنَّبِيِّ ، فَأَرَدْتُ أَنْ آتِيَهُ فَذَكَرْتُ قَوْلَهُ لِي: «لاَ تَبْرَحْ حَتَّى آتِيَكَ» فَلَمْ أَبْرَحْ حَتَّى أَتَانِي، قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ لَقَدْ سَمِعْتُ صَوْتًا تَخَوَّفْتُ، فَذَكَرْتُ لَهُ، فَقَالَ: «وَهَلْ سَمِعْتَهُ» قُلْتُ: نَعَمْ، قَالَ: " ذَاكَ جِبْرِيلُ أَتَانِي، فَقَالَ: مَنْ مَاتَ مِنْ أُمَّتِكَ لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا دَخَلَ الجَنَّةَ، قُلْتُ: وَإِنْ زَنَى وَإِنْ سَرَقَ؟ قَالَ: وَإِنْ زَنَى، وَإِنْ سَرَقَ "

Telah menceritakan kepada kami Al-Hasan bin Ar Rabi', ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Abu Al-Ahwash [Sallam bin Sulaim], dari Al-A'masy, dari Zaid bin Wahb, dia berkata: Abu Dzar berkata, "Aku pernah jalan-jalan bersama Nabi di Harrah Madinah (tempat yang banyak bebatuan hitamnya), lalu kami menghadap ke arah gunung Uhud, beliau pun bersabda, "Wahai Abu Dzar!"

Jawabku, 'Aku penuhi setiap panggilanmu, ya Rasulullah .'

Beliau melanjutkan, 'Aku tidak suka bila emas sebesar gunung Uhud ini menjadi milikku dan bermalam di rumahku hingga tiga malam, kemudian aku mempunyai satu dinar darinya, kecuali satu dinar tersebut akan gunakan untuk membayar utangku. Atau akan memberikannya kepada hamba-hamba Allah begini, begini dan begini.'

Beliau lantas mendemontrasikan (dengan genggaman tangannya) ke kanan, kiri dan ke belakangnya, lalu beliau berjalan dan bersabda, 'Wahai Abu Dzar, sungguh orang-orang yang berbanyak-banyak (mengumpulkan harta) akan menjadi sedikit (melarat) pada hari kiamat, kecuali orang yang berkata seperti ini, seperti ini dan seperti ini!" Sambil mempraktekkan ke kanan, kiri dan belakangnya- kecuali hanya sedikit dari mereka yang seperti itu.'

Lalu beliau bersabda kepadaku: 'Wahai Abu Dzar, kamu tunggu di sini hingga aku datang.'

Setelah itu beliau pergi digelapnya malam hingga hilang dari pandanganku, lalu aku mendengar gemuruh suara, dan aku khawatir jangan-jangan terjadi sesuatu terhadap Nabi , serentak aku hendak menuju sumber suara tersebut, namun aku segera teringat sabda Rasulullah : 'Tunggulah kamu di sini.' Maka aku pun segera diam di tempat hingga beliau datang, lalu aku berkata, 'Wahai Rasulullah, tadi aku mendengar suara gemuruh, dan aku sangat takut, lalu aku segera teringat pesan Anda, maka aku tetap diam di tempat.'

Maka Nabi bersabda, 'Apakah kamu mendengarnya?'

Jawabku, 'Ya.'

Beliau bersabda, 'Itu adalah Jibril, ia datang kepadaku dan berkata, 'Siapa saja yang mati dari umatmu dan tidak menpersekutukan Allah dengan sesuatu pun, maka ia akan masuk ke surga.'"

Aku lalu bertanya, 'Walaupun ia berzina dan mencuri?'

Beliau menjawab, 'Walaupun ia berzina dan mencuri.'

B.     Hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.

Imam Bukhari rahimahullah berkata:

6445 - حَدَّثَنِي أَحْمَدُ بْنُ شَبِيبٍ [الحَبَطي]، حَدَّثَنَا أَبِي، عَنْ يُونُسَ [بن يزيد]، وَقَالَ اللَّيْثُ، حَدَّثَنِي يُونُسُ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ: قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : «لَوْ كَانَ لِي مِثْلُ أُحُدٍ ذَهَبًا، لَسَرَّنِي أَنْ لاَ تَمُرَّ عَلَيَّ ثَلاَثُ لَيَالٍ وَعِنْدِي مِنْهُ شَيْءٌ، إِلَّا شَيْئًا أَرْصُدُهُ لِدَيْنٍ»

Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Syabib [Al-Habathiy], ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Ayahku, dari Yunus. Dan Al-Laits mengatakan; Telah menceritakan kepadaku Yunus, dari Ibnu Syihab, dari 'Ubaidullah bin Abdillah bin 'Utbah; Abu Hurairah radhiallahu'anhu berkata, Rasulullah bersabda, "Sekiranya aku memiliki emas sebesar gunung Uhud, niscaya aku sangat senang bilamana ia (telah habis) pada genggamanku kurang dari tiga hari. Sekalipun itu akan tersisa sedikit saja, pasti telah kupergunakan untuk melunasi utang."

Penjelasan singkat 2 hadits di atas:

  1. Biografi Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu.

Lihat: https://umar-arrahimy.blogspot.com/

  1. Biografi Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.

Lihat: Abu Hurairah dan keistimewaannya

  1. Sifat zuhud Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam terhadap dunia.

Abdullah bin Mas'ud -radhiyallahu 'anhu- berkata: Rasulullah -shallallahu 'alahi wasallam- tidur di atas tikar lalu beliau bangun, tikar itu membekas di lambung beliau, kami berkata: Andai kami membuatkan hamparan lunak untuk anda!

Beliau bersabda:

«مَا لِي وَمَا لِلدُّنْيَا مَا أَنَا فِي الدُّنْيَا إِلَّا كَرَاكِبٍ اسْتَظَلَّ تَحْتَ شَجَرَةٍ ثُمَّ رَاحَ وَتَرَكَهَا»

"Apa urusanku dengan dunia, aku di dunia tidak lain seperti pengendara yang bernaung di bawah pohon setelah itu pergi dan meninggalkannya." [Sunan Tirmidziy: Shahih]

Lihat: Akhlak Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

  1. Kenikmatan dunia tidak bermanfaat jika tidak dipergunakaan untuk akhirat.

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{فَخَرَجَ عَلَى قَوْمِهِ فِي زِينَتِهِ قَالَ الَّذِينَ يُرِيدُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا يَا لَيْتَ لَنَا مِثْلَ مَا أُوتِيَ قَارُونُ إِنَّهُ لَذُو حَظٍّ عَظِيمٍ (79) وَقَالَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَيْلَكُمْ ثَوَابُ اللَّهِ خَيْرٌ لِمَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا وَلَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الصَّابِرُونَ} [القصص: 79، 80]

Maka keluarlah Karun kepada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia: "Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Karun; Sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar". Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: "Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu, kecuali oleh orang- orang yang sabar". [Al-Qashash: 79-80]

Lihat: 

5.      Boleh memiliki harta yang banyak jika diinfakkan kepada yang baik.

Lihat: Kitab Ar-Riqaq, bab 12; Harta yang diinfakkan adalah harta sejati

6.      Bersegera membayar hutang.

Dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu; Nabi bersabda:

«مَطْلُ الغَنِيِّ ظُلْمٌ، فَإِذَا أُتْبِعَ أَحَدُكُمْ عَلَى مَلِيٍّ فَلْيَتْبَعْ» [صحيح البخاري ومسلم]

"Menunda membayar utang bagi orang kaya adalah kezaliman dan apabila seorang dari kalian utangnya dialihkan kepada orang kaya, hendaklah ia ikuti". [Shahih Bukhari dan Muslim]

Lihat: Hati-hati dengan utang

7.      Ada orang yang kaya di dunia tapi miskin di akhirat jiika tidak memanfaatkan kekayaannya dalam ketaatan.

Dari Ummi Salamah -radhiyallahu 'anha-, ia berkata: Nabi terbangun pada suatu malam, kemudian bersabda:

«سُبْحَانَ اللَّهِ، مَاذَا أُنْزِلَ اللَّيْلَةَ مِنَ الفِتَنِ، وَمَاذَا فُتِحَ مِنَ الخَزَائِنِ، أَيْقِظُوا صَوَاحِبَاتِ الحُجَرِ، فَرُبَّ كَاسِيَةٍ فِي الدُّنْيَا عَارِيَةٍ فِي الآخِرَةِ»

"Maha Suci Allah, fitnah (cobaan) apa yang diturunkan pada malam ini, dan apa yang dibuka dari dua perbendaharaan (Romawi dan Persia)? Bangunkanlah wanita-wanita yang tertidur dalam kamar (istri-istri Nabi), karena betapa banyak oang yang berpakaian di dunia tapi telanjang di akhirat" [Shahih Bukhari]

Lihat: Hadits Ummu Salamah; Berpakaian di dunia tapi telanjang di akhirat

8.      Sangat sedikit orang bersyukur.

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{اعْمَلُوا آلَ دَاوُودَ شُكْرًا وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ} [سبأ: 13]

Beramallah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah), dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang berterima kasih. [Saba':13]

9.      Kesempurnaan sahabat dalam mentaati Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

Lihat: Kesungguhan Sahabat Nabi mengamalkan As-Sunnah

10.  Keutamaan tauhid.

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ} [النساء: 48] [النساء: 116]

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. [An-Nisaa: 48] [An-Nisaa: 116]

Ø  Abu Ad-Darda` radhiyallahu 'anhu mendengar Nabi yang sedang menceritakan di atas mimbar:

{وَلِمَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ جَنَّتَانِ} [الرحمن: 46]، فَقُلْتُ: وَإِنْ زَنَى، وَإِنْ سَرَقَ؟ يَا رَسُولَ اللَّهِ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: الثَّانِيَةَ: {وَلِمَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ جَنَّتَانِ} [الرحمن: 46]، فَقُلْتُ فِي الثَّانِيَةَ: وَإِنْ زَنَى، وَإِنْ سَرَقَ؟ يَا رَسُولَ اللَّهِ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الثَّالِثَةَ: {وَلِمَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ جَنَّتَانِ} [الرحمن: 46] فَقُلْتُ الثَّالِثَةَ: وَإِنْ زَنَى، وَإِنْ سَرَقَ؟ يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ: «نَعَمْ، وَإِنْ رَغِمَ أَنْفُ أَبِي الدَّرْدَاءِ» [مسند أحمد: صحيح]

"{Dan bagi orang yang takut saat menghadap Tuhannya ada dua surga}. Maka aku bertanya, "Meskipun ia berzina dan mencuri wahai Rasulullah?" Maka Rasulullah membaca untuk kedua kalinya, "{Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga}." Maka aku juga bertanya untuk yang kedua kalinya, "Meskipun ia berzina dan mencuri wahai Rasulullah?" Maka beliau pun membaca untuk ketiga kalinya, "{Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga}." Maka aku pun bertanya untuk yang ketiga kalinya, "Meskipun ia berzina dan mencuri wahai Rasulullah?" Maka beliau bersabda, "Iya, meskipun Abu Darda` tidak suka." [Musnad Ahmad: Shahih]

Ø  Salamah bin Nu'aim radhiyallahu 'anhu -salah seorang sahabat Rasulullah - berkata: Rasulullah bersabda:

«مَنْ لَقِيَ اللَّهَ لَا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ، وَإِنْ زَنَى، وَإِنْ سَرَقَ» [مسند أحمد: صحيح]

"Barangsiapa menjumpai Allah dalam keadaan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun maka ia akan masuk surga, meskipun ia berzina atau mencuri." [Musnad Ahmad: Shahih]

Ø  Dari Abu Dzar radhiyallahu 'anhu, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dari Rabbnya 'Azza Wa Jalla berfirman:

" لَوْ لَقِيتَنِي بِقُرَابِ الْأَرْضِ خَطَايَا، مَا لَمْ تُشْرِكْ بِي، لَقِيتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً "

"Jika kamu bertemu dengan-Ku membawa dosa sepenuh bumi selama tidak menyekutukan Aku, maka Aku akan datang kepadamu dengan ampunan sepenuh bumi pula." [Musnad Ahmad: Shahih]

Ø  Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda: Allah berfirman:

" يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ فِيكَ وَلَا أُبَالِي، يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ، وَلَا أُبَالِي، يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ الأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيتَنِي لَا تُشْرِكُ بِي شَيْئًا لَأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً " [سنن الترمذي: صحيح]

"Wahai anak cucu Adam sesungguhnya jika engkau meminta dan mengharap kepada-Ku akan ku ampuni semua dosa yang engkau lakukan tampa Kupikirkan. Wahai anak cucu Adam seandainya dosamu mencapai awan di langit kemudian engkau meminta ampun pada-Ku maka aku akan mengampunimu tampa Kupikirkan. Wahai anak cucu Adam seandainya engkau datang kepada-Ku dengan dosa sebanyak bumi kemudian engkau menemuiku tanpa menyekutukan Aku dengan sesuatu pun, maka Aku akan mendatangimu dengan ampunan sebanyak itu pula. [Sunan Tirmidzi: Shahih]

Lihat: Syarah Kitab Tauhid bab (2): Keutamaan Tauhid, dan yang menghapuskan dosa

11.  Hadits ini bantahan bagi kaum Khawarij yang mengkafirkan orang yang melakukan dosa besar.

Dari 'Ubadah bin Ash-Shamit radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

«خَمْسُ صَلَوَاتٍ كَتَبَهُنَّ اللَّهُ عَلَى الْعِبَادِ، فَمَنْ جَاءَ بِهِنَّ لَمْ يُضَيِّعْ مِنْهُنَّ شَيْئًا اسْتِخْفَافًا بِحَقِّهِنَّ، كَانَ لَهُ عِنْدَ اللَّهِ عَهْدٌ أَنْ يُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ، وَمَنْ لَمْ يَأْتِ بِهِنَّ فَلَيْسَ لَهُ عِنْدَ اللَّهِ عَهْدٌ، إِنْ شَاءَ عَذَّبَهُ، وَإِنْ شَاءَ أَدْخَلَهُ الْجَنَّةَ» [سنن أبي داود: صححه الشيخ الألباني]

"Lima shalat, Allah mewajibkannya kepada semua hamba, maka barangsiapa yang mendirikannya, tidak melalaikan satupun darinya karena meremehkan haknya maka untuknya di sisi Allah janji akan memasukkannya syurga, dan barangsiapa yang tidak mendirikannya maka tidak ada untuknya di sisi Allah janji, jika Allah menghendaki akan menyiksanya, dan jika Allah menghendaki Allah akan memasukkannya syurga". [Sunan Abu Dawud: Shahih]

Wallahu a’lam!

Lihat juga: Kitab Ar-Riqaq, bab 13; “Yang banyak harta merekalah yang sedikit”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...