بسم الله الرحمن الرحيم
Imam Bukhari rahimahullah berkata:
بَابُ قَوْلِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَا أُحِبُّ أَنَّ لِي مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا»
“Bab: Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam “Aku tidak suka jika aku mempunyai emas seperti gunung Uhud”.
Dalam bab ini, imam Bukhari menjelaskan
bahwa kenikmatan dunia ini bukanlah sumber kebahagiaan hakiki yang mesti
dibanggakan jika tidak dimanfaatkan untuk kebaikan di akhirat. Imam Bukhari
menyebutkan dua hadits yang diriwayatkan dari Abu Dzar dan Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhuma.
A. Hadits
Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu.
Imam Bukhari rahimahullah berkata:
6444 - حَدَّثَنَا
الحَسَنُ بْنُ الرَّبِيعِ، حَدَّثَنَا أَبُو الأَحْوَصِ [سلاّم بن سُليم]، عَنِ
الأَعْمَشِ، عَنْ زَيْدِ بْنِ وَهْبٍ، قَالَ: قَالَ أَبُو ذَرٍّ: كُنْتُ أَمْشِي
مَعَ النَّبِيِّ ﷺ فِي
حَرَّةِ المَدِينَةِ، فَاسْتَقْبَلَنَا أُحُدٌ، فَقَالَ: «يَا أَبَا ذَرٍّ»
قُلْتُ: لَبَّيْكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ: «مَا يَسُرُّنِي أَنَّ عِنْدِي
مِثْلَ أُحُدٍ هَذَا ذَهَبًا، تَمْضِي عَلَيَّ ثَالِثَةٌ وَعِنْدِي مِنْهُ
دِينَارٌ، إِلَّا شَيْئًا أَرْصُدُهُ لِدَيْنٍ، إِلَّا أَنْ أَقُولَ بِهِ فِي
عِبَادِ اللَّهِ هَكَذَا وَهَكَذَا وَهَكَذَا» عَنْ يَمِينِهِ، وَعَنْ شِمَالِهِ،
وَمِنْ خَلْفِهِ، ثُمَّ مَشَى فَقَالَ: «إِنَّ الأَكْثَرِينَ هُمُ الأَقَلُّونَ
يَوْمَ القِيَامَةِ، إِلَّا مَنْ قَالَ هَكَذَا وَهَكَذَا وَهَكَذَا - عَنْ
يَمِينِهِ وَعَنْ شِمَالِهِ وَمِنْ خَلْفِهِ - وَقَلِيلٌ مَا هُمْ» ثُمَّ قَالَ
لِي: «مَكَانَكَ لاَ تَبْرَحْ حَتَّى آتِيَكَ» ثُمَّ انْطَلَقَ فِي سَوَادِ
اللَّيْلِ حَتَّى تَوَارَى، فَسَمِعْتُ صَوْتًا قَدِ ارْتَفَعَ، فَتَخَوَّفْتُ
أَنْ يَكُونَ قَدْ عَرَضَ لِلنَّبِيِّ ﷺ، فَأَرَدْتُ أَنْ آتِيَهُ فَذَكَرْتُ
قَوْلَهُ لِي: «لاَ تَبْرَحْ حَتَّى آتِيَكَ» فَلَمْ أَبْرَحْ حَتَّى أَتَانِي،
قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ لَقَدْ سَمِعْتُ صَوْتًا تَخَوَّفْتُ، فَذَكَرْتُ
لَهُ، فَقَالَ: «وَهَلْ سَمِعْتَهُ» قُلْتُ: نَعَمْ، قَالَ: " ذَاكَ
جِبْرِيلُ أَتَانِي، فَقَالَ: مَنْ مَاتَ مِنْ أُمَّتِكَ لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ
شَيْئًا دَخَلَ الجَنَّةَ، قُلْتُ: وَإِنْ زَنَى وَإِنْ سَرَقَ؟ قَالَ: وَإِنْ
زَنَى، وَإِنْ سَرَقَ "
Telah menceritakan kepada kami Al-Hasan bin
Ar Rabi', ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Abu Al-Ahwash [Sallam bin
Sulaim], dari Al-A'masy, dari Zaid bin Wahb, dia berkata: Abu Dzar
berkata, "Aku pernah jalan-jalan bersama Nabi ﷺ
di Harrah Madinah (tempat yang banyak bebatuan hitamnya), lalu kami menghadap
ke arah gunung Uhud, beliau pun bersabda, "Wahai Abu Dzar!"
Jawabku, 'Aku penuhi setiap panggilanmu, ya
Rasulullah ﷺ.'
Beliau melanjutkan, 'Aku tidak suka bila
emas sebesar gunung Uhud ini menjadi milikku dan bermalam di rumahku hingga
tiga malam, kemudian aku mempunyai satu dinar darinya, kecuali satu dinar
tersebut akan gunakan untuk membayar utangku. Atau akan memberikannya kepada
hamba-hamba Allah begini, begini dan begini.'
Beliau lantas mendemontrasikan (dengan
genggaman tangannya) ke kanan, kiri dan ke belakangnya, lalu beliau berjalan
dan bersabda, 'Wahai Abu Dzar, sungguh orang-orang yang berbanyak-banyak (mengumpulkan
harta) akan menjadi sedikit (melarat) pada hari kiamat, kecuali orang yang
berkata seperti ini, seperti ini dan seperti ini!" Sambil mempraktekkan ke
kanan, kiri dan belakangnya- kecuali hanya sedikit dari mereka yang seperti
itu.'
Lalu beliau bersabda kepadaku: 'Wahai Abu
Dzar, kamu tunggu di sini hingga aku datang.'
Setelah itu beliau pergi digelapnya malam
hingga hilang dari pandanganku, lalu aku mendengar gemuruh suara, dan aku
khawatir jangan-jangan terjadi sesuatu terhadap Nabi ﷺ,
serentak aku hendak menuju sumber suara tersebut, namun aku segera teringat
sabda Rasulullah ﷺ: 'Tunggulah kamu di
sini.' Maka aku pun segera diam di tempat hingga beliau datang, lalu aku
berkata, 'Wahai Rasulullah, tadi aku mendengar suara gemuruh, dan aku sangat
takut, lalu aku segera teringat pesan Anda, maka aku tetap diam di tempat.'
Maka Nabi bersabda, 'Apakah kamu
mendengarnya?'
Jawabku, 'Ya.'
Beliau bersabda, 'Itu adalah Jibril, ia
datang kepadaku dan berkata, 'Siapa saja yang mati dari umatmu dan tidak
menpersekutukan Allah dengan sesuatu pun, maka ia akan masuk ke surga.'"
Aku lalu bertanya, 'Walaupun ia berzina dan
mencuri?'
Beliau menjawab, 'Walaupun ia berzina dan
mencuri.'
B. Hadits
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.
Imam Bukhari rahimahullah berkata:
6445 - حَدَّثَنِي
أَحْمَدُ بْنُ شَبِيبٍ [الحَبَطي]، حَدَّثَنَا أَبِي، عَنْ يُونُسَ [بن يزيد]،
وَقَالَ اللَّيْثُ، حَدَّثَنِي يُونُسُ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ عُبَيْدِ
اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ: قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: «لَوْ كَانَ لِي مِثْلُ أُحُدٍ ذَهَبًا،
لَسَرَّنِي أَنْ لاَ تَمُرَّ عَلَيَّ ثَلاَثُ لَيَالٍ وَعِنْدِي مِنْهُ شَيْءٌ، إِلَّا
شَيْئًا أَرْصُدُهُ لِدَيْنٍ»
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin
Syabib [Al-Habathiy], ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Ayahku, dari
Yunus. Dan Al-Laits mengatakan; Telah menceritakan kepadaku Yunus, dari Ibnu
Syihab, dari 'Ubaidullah bin Abdillah bin 'Utbah; Abu Hurairah radhiallahu'anhu
berkata, Rasulullah ﷺ bersabda,
"Sekiranya aku memiliki emas sebesar gunung Uhud, niscaya aku sangat
senang bilamana ia (telah habis) pada genggamanku kurang dari tiga hari.
Sekalipun itu akan tersisa sedikit saja, pasti telah kupergunakan untuk
melunasi utang."
Penjelasan singkat 2
hadits di atas:
- Biografi
Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu.
Lihat: https://umar-arrahimy.blogspot.com/
- Biografi
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.
Lihat: Abu Hurairah dan keistimewaannya
- Sifat
zuhud Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam terhadap dunia.
Abdullah bin Mas'ud -radhiyallahu 'anhu- berkata:
Rasulullah -shallallahu 'alahi wasallam- tidur di atas tikar lalu beliau
bangun, tikar itu membekas di lambung beliau, kami berkata: Andai kami
membuatkan hamparan lunak untuk anda!
Beliau bersabda:
«مَا لِي وَمَا
لِلدُّنْيَا مَا أَنَا فِي الدُّنْيَا إِلَّا كَرَاكِبٍ اسْتَظَلَّ تَحْتَ
شَجَرَةٍ ثُمَّ رَاحَ وَتَرَكَهَا»
"Apa urusanku
dengan dunia, aku di dunia tidak lain seperti pengendara yang bernaung di bawah
pohon setelah itu pergi dan meninggalkannya." [Sunan Tirmidziy: Shahih]
Lihat: Akhlak Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
- Kenikmatan
dunia tidak bermanfaat jika tidak dipergunakaan untuk akhirat.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{فَخَرَجَ عَلَى قَوْمِهِ فِي زِينَتِهِ
قَالَ الَّذِينَ يُرِيدُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا يَا لَيْتَ لَنَا مِثْلَ مَا
أُوتِيَ قَارُونُ إِنَّهُ لَذُو حَظٍّ عَظِيمٍ (79) وَقَالَ الَّذِينَ أُوتُوا
الْعِلْمَ وَيْلَكُمْ ثَوَابُ اللَّهِ خَيْرٌ لِمَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا
وَلَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الصَّابِرُونَ} [القصص: 79، 80]
Maka keluarlah Karun kepada kaumnya
dalam kemegahannya. Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia:
"Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada
Karun; Sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar".
Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: "Kecelakaan yang besarlah
bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan
beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu, kecuali oleh orang- orang yang
sabar". [Al-Qashash: 79-80]
Lihat:
5. Boleh
memiliki harta yang banyak jika diinfakkan kepada yang baik.
Lihat: Kitab Ar-Riqaq, bab 12; Harta yang diinfakkan adalah harta sejati
6. Bersegera
membayar hutang.
Dari Abu Hurairah
radhiallahu'anhu; Nabi ﷺ bersabda:
«مَطْلُ الغَنِيِّ
ظُلْمٌ، فَإِذَا أُتْبِعَ أَحَدُكُمْ عَلَى مَلِيٍّ فَلْيَتْبَعْ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Menunda
membayar utang bagi orang kaya adalah kezaliman dan apabila seorang dari kalian
utangnya dialihkan kepada orang kaya, hendaklah ia ikuti". [Shahih Bukhari
dan Muslim]
Lihat: Hati-hati dengan utang
7. Ada orang
yang kaya di dunia tapi miskin di akhirat jiika tidak memanfaatkan kekayaannya
dalam ketaatan.
Dari Ummi Salamah -radhiyallahu
'anha-, ia berkata: Nabi ﷺ terbangun pada suatu malam, kemudian
bersabda:
«سُبْحَانَ اللَّهِ، مَاذَا أُنْزِلَ اللَّيْلَةَ مِنَ الفِتَنِ،
وَمَاذَا فُتِحَ مِنَ الخَزَائِنِ، أَيْقِظُوا صَوَاحِبَاتِ الحُجَرِ، فَرُبَّ
كَاسِيَةٍ فِي الدُّنْيَا عَارِيَةٍ فِي الآخِرَةِ»
"Maha Suci Allah, fitnah
(cobaan) apa yang diturunkan pada malam ini, dan apa yang dibuka dari dua
perbendaharaan (Romawi dan Persia)? Bangunkanlah wanita-wanita yang tertidur
dalam kamar (istri-istri Nabi), karena betapa banyak oang yang berpakaian di
dunia tapi telanjang di akhirat" [Shahih Bukhari]
Lihat: Hadits Ummu Salamah; Berpakaian di dunia tapi telanjang di akhirat
8. Sangat
sedikit orang bersyukur.
Allah subhanahu wata'aalaa
berfirman:
{اعْمَلُوا آلَ دَاوُودَ شُكْرًا وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ
الشَّكُورُ} [سبأ: 13]
Beramallah
hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah), dan sedikit sekali dari
hamba-hamba-Ku yang berterima kasih. [Saba':13]
9. Kesempurnaan
sahabat dalam mentaati Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Lihat: Kesungguhan Sahabat Nabi mengamalkan As-Sunnah
10. Keutamaan
tauhid.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ
بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ} [النساء: 48]
[النساء: 116]
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni
dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi
siapa yang dikehendaki-Nya. [An-Nisaa: 48] [An-Nisaa: 116]
Ø Abu Ad-Darda` radhiyallahu 'anhu mendengar Nabi ﷺ yang sedang menceritakan di atas mimbar:
{وَلِمَنْ خَافَ مَقَامَ
رَبِّهِ جَنَّتَانِ} [الرحمن: 46]، فَقُلْتُ: وَإِنْ زَنَى، وَإِنْ
سَرَقَ؟ يَا رَسُولَ اللَّهِ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: الثَّانِيَةَ: {وَلِمَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ جَنَّتَانِ} [الرحمن: 46]، فَقُلْتُ فِي الثَّانِيَةَ: وَإِنْ زَنَى، وَإِنْ سَرَقَ؟ يَا
رَسُولَ اللَّهِ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
الثَّالِثَةَ: {وَلِمَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ جَنَّتَانِ} [الرحمن: 46] فَقُلْتُ الثَّالِثَةَ: وَإِنْ زَنَى، وَإِنْ سَرَقَ؟ يَا رَسُولَ
اللَّهِ، قَالَ: «نَعَمْ، وَإِنْ رَغِمَ أَنْفُ أَبِي الدَّرْدَاءِ» [مسند أحمد: صحيح]
"{Dan bagi orang yang takut saat
menghadap Tuhannya ada dua surga}. Maka aku bertanya, "Meskipun ia
berzina dan mencuri wahai Rasulullah?" Maka Rasulullah ﷺ membaca untuk kedua kalinya, "{Dan bagi orang yang
takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga}." Maka aku juga
bertanya untuk yang kedua kalinya, "Meskipun ia berzina dan mencuri wahai
Rasulullah?" Maka beliau pun membaca untuk ketiga kalinya, "{Dan
bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga}."
Maka aku pun bertanya untuk yang ketiga kalinya, "Meskipun ia berzina dan
mencuri wahai Rasulullah?" Maka beliau bersabda, "Iya, meskipun Abu
Darda` tidak suka." [Musnad Ahmad: Shahih]
Ø Salamah bin Nu'aim radhiyallahu 'anhu -salah
seorang sahabat Rasulullah ﷺ- berkata: Rasulullah ﷺ bersabda:
«مَنْ لَقِيَ اللَّهَ لَا
يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ، وَإِنْ زَنَى، وَإِنْ سَرَقَ» [مسند أحمد: صحيح]
"Barangsiapa menjumpai Allah dalam keadaan
tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun maka ia akan masuk surga,
meskipun ia berzina atau mencuri." [Musnad Ahmad: Shahih]
Ø Dari Abu Dzar radhiyallahu 'anhu, dari Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, dari Rabbnya 'Azza Wa Jalla berfirman:
" لَوْ لَقِيتَنِي بِقُرَابِ الْأَرْضِ خَطَايَا، مَا لَمْ
تُشْرِكْ بِي، لَقِيتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً "
"Jika kamu bertemu dengan-Ku
membawa dosa sepenuh bumi selama tidak menyekutukan Aku, maka Aku akan datang
kepadamu dengan ampunan sepenuh bumi pula." [Musnad Ahmad: Shahih]
Ø Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu; Rasulullah
ﷺ bersabda: Allah
berfirman:
" يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِي
غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ فِيكَ وَلَا أُبَالِي، يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ
بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ،
وَلَا أُبَالِي، يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ الأَرْضِ
خَطَايَا ثُمَّ لَقِيتَنِي لَا تُشْرِكُ بِي شَيْئًا لَأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا
مَغْفِرَةً " [سنن الترمذي: صحيح]
"Wahai anak cucu Adam sesungguhnya
jika engkau meminta dan mengharap kepada-Ku akan ku ampuni semua dosa yang
engkau lakukan tampa Kupikirkan. Wahai anak cucu Adam seandainya dosamu
mencapai awan di langit kemudian engkau meminta ampun pada-Ku maka aku akan
mengampunimu tampa Kupikirkan. Wahai anak cucu Adam seandainya engkau datang
kepada-Ku dengan dosa sebanyak bumi kemudian engkau menemuiku tanpa
menyekutukan Aku dengan sesuatu pun, maka Aku akan mendatangimu dengan ampunan
sebanyak itu pula. [Sunan Tirmidzi: Shahih]
Lihat: Syarah Kitab Tauhid bab (2): Keutamaan Tauhid, dan yang menghapuskan dosa
11. Hadits ini
bantahan bagi kaum Khawarij yang mengkafirkan orang yang melakukan dosa besar.
Dari 'Ubadah bin Ash-Shamit radhiyallahu
'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«خَمْسُ صَلَوَاتٍ
كَتَبَهُنَّ اللَّهُ عَلَى الْعِبَادِ، فَمَنْ جَاءَ بِهِنَّ لَمْ يُضَيِّعْ
مِنْهُنَّ شَيْئًا اسْتِخْفَافًا بِحَقِّهِنَّ، كَانَ لَهُ عِنْدَ اللَّهِ عَهْدٌ
أَنْ يُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ، وَمَنْ لَمْ يَأْتِ بِهِنَّ فَلَيْسَ لَهُ عِنْدَ
اللَّهِ عَهْدٌ، إِنْ شَاءَ عَذَّبَهُ، وَإِنْ شَاءَ أَدْخَلَهُ الْجَنَّةَ» [سنن أبي داود: صححه الشيخ الألباني]
"Lima shalat, Allah mewajibkannya
kepada semua hamba, maka barangsiapa yang mendirikannya, tidak melalaikan
satupun darinya karena meremehkan haknya maka untuknya di sisi Allah janji akan
memasukkannya syurga, dan barangsiapa yang tidak mendirikannya maka tidak ada
untuknya di sisi Allah janji, jika Allah menghendaki akan menyiksanya, dan jika
Allah menghendaki Allah akan memasukkannya syurga". [Sunan Abu Dawud:
Shahih]
Wallahu a’lam!
Lihat juga: Kitab Ar-Riqaq, bab 13; “Yang banyak harta merekalah yang sedikit”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...