بسم الله الرحمن
الرحيم
Masa muda adalah masa terlama, terpenting dan terbaik
Dari Ibnu
'Abbas radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah ﷺ bersabda kepada
seseorang yang beliau nasehati:
«اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هِرَمِكَ،
وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاءَكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ
شُغْلِكَ، وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ»
"Manfaatkanlah lima hal sebelum datang lima hal: Masa mudamu sebelum
masa tuamu, kesehatanmu sebelum sakitmu, saat kayamu sebelum miskinmu,
kesempatanmu sebelum kesibukanmu, dan hidupmu sebelum matimu".
[Al-Mustadarak karya Al-Hakim: Shahih]
Bagaimana membentengi generasi muda dari pergaulan
bebas?
1.
Mengokohkan
aqidah, iman dan tauhid.
Ibnu
Abbas radhiyallahu 'anhuma
berkata: Suatu hari aku duduk di belakang Rasulullah ﷺ, beliau bersabda:
«يَا غُلَامُ إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ، احْفَظِ اللَّهَ
يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللَّهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ
اللَّهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ الأُمَّةَ
لَوْ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلَّا
بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ لَكَ، وَلَوْ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ
بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ
الأَقْلَامُ وَجَفَّتْ الصُّحُفُ»
"Wahai bocah, sesungguhnya aku akan mengajarimu beberapa kalimat, jagalah
Allah maka Allah akan menjagamu, jagalah Allah kau akan mendapati-Nya di
hadapanmu, jika kau meminta maka mintalah kepada Allah, dan jika kau minta
bantuan maka mintalah kepada Allah, ketahuilah .. sesungguhnya jika semua umat
sepakat untuk memberimu suatu yang bermanfaat, mereka tidak akan memberimu
kecuali sesuatu yang sudah ditakdirkan Allah untukmu, dan seandainya mereka
sepakat untuk mencelakaimu dengan sesuatu, mereka tidak akan bisa mencelakaimu
kecuali sesuatu yang sudah ditakdirkan Allah kepadamu, pena telah diangkat dan
lembaran telah kering. [Sunan Tirmidzi: Shahih]
Lihat: Keutamaan Tauhid
2.
Menyegerakan
pernikahan.
Dari Abdullah
bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu; Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda:
«يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسْتَطَاعَ البَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Wahai kaum pemudah, barangsiapa yang mampu materi dan jasmani maka
menikalah, karena itu lebih menjaga pandangan dan kemaluan. Dan barangsiapa
yang belum mampu, maka hendaklah ia berpuasa, karena itu sebagai pelindung
(dari maksiat)". [Sahih Bukhari dan Muslim]
Lihat: Keutamaan menikah
3.
Memperbanyak
ibadah.
Allah
subhanahu wata'aalaa berfirman:
{إِنَّ
عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ وَكَفَى بِرَبِّكَ وَكِيلًا} [الإسراء: 65]
“Sesungguhnya
hamba-hamba-Ku, kamu (syaithan) tidak dapat berkuasa atas mereka. Dan cukuplah
Tuhan-mu sebagai Penjaga".
[Al-Israa': 65]
{قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي
لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ (39) إِلَّا
عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ}
Ia
(Iblis) berkata, "Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku
sesat, aku pasti akan jadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi, dan
aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih
(ikhlas) di antara mereka."
[Al-Hijr: 39 - 40]
Ø Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ تَعَالَى فِي
ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ؛ إِمَامٌ عَدْلٌ، وَشَابٌّ نَشَأَ فِي
عِبَادَةِ اللَّهِ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ،
وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ،
وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ
اللَّهَ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ
شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ
عَيْنَاهُ»
"Ada tujuh (golongan orang beriman) yang akan mendapat naungan
(perlindungan) dari Allah dibawah naunganNya (pada hari qiyamat) yang ketika
tidak ada naungan kecuali naunganNya. Yaitu; Pemimpin yang adil, seorang
pemuda yang menyibukkan dirinya dengan 'ibadah kepada Allah, seorang
laki-laki yang hatinya terpaut dengan masjid, dua orang laki-laki yang saling
mencintai karena Allah, keduanya bertemu karena Allah dan berpisah karena
Allah, seorang laki-laki yang diajak berbuat maksiat oleh seorang wanita kaya
lagi cantik lalu dia berkata, "aku takut kepada Allah", seorang yang
bersedekah dengan menyembunyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa
yang diinfaqkan oleh tangan kanannya, dan seorang laki-laki yang berdzikir
kepada Allah dengan mengasingkan diri sendirian hingga kedua matanya basah
karena menangis". [Shahih Bukhari dan Muslim]
4.
Menuntut
ilmu syar’i.
Dari Mu'awiyah
bin Abi Sufyan radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah ﷺ bersabda:
" مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ
" [صحيح البخاري ومسلم]
"Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah suatu kebaikan maka ia akan
diberi pemahaman tentang agama". [Sahih Bukhari dan Muslim]
Lihat: Keutamaan ilmu dan ulama
5.
Mengisi
kekosongan dengan hal-hal positif.
Ibnu
Abbas radhiyallahu 'anhuma
berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ: الصِّحَّةُ
وَالْفَرَاغُ»
"Dua kenikmatan yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia adalah
kesehatan dan waktu luang." [Shahih Bukhari]
Ø Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لَا يَعْنِيهِ» [سنن ابن
ماجه: صحيح]
"Diantara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan apa yang tidak
penting baginya". [Sunan Ibnu Majah: Sahih]
Lihat: Hadits Ibnu ‘Abbas; Dua nikmat yang banyak dilalaikan
6.
Menjauhi
pintu-pintu maksiat.
Uqbah
bin Amir radhiyallahu 'anhu
berkata, Rasulullah ﷺ bersabda:
«إِنَّ
اللَّهَ لَيَعْجَبُ مِنَ الشَّابِّ لَيْسَتْ لَهُ صَبْوَةٌ» [مسند أحمد: حسن لغيره]
"Sesungguhnya
Allah 'Azza wa Jalla benar-benar ta'ajub terhadap seorang pemuda yang
tidak memiliki Shabwah (mengikuti hawa nafsu)." [Musnad Ahmad:
Hasan ligairih]
7.
Waspada
terhadap fitnah wanita.
Dari Usamah
bin Zaid radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah ﷺ bersabda:
«مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ
النِّسَاءِ»
"Aku tidak meninggalkan fitnah (cobaan) setelah aku meninggal lebih
berbahaya bagi laki-laki dari cobaan wanita." [Sahih Bukhari]
Ø Dari Abu Sa'id
Al-Khudry radhiyallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«إِنَّ الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ، وَإِنَّ اللَّهَ
مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيهَا، فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُونَ، فَاتَّقُوا الدُّنْيَا
وَاتَّقُوا النِّسَاءَ، فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِى إِسْرَائِيلَ كَانَتْ فِى
النِّسَاءِ»
"Sesungguhnya dunia ini adalah kenikmatan yang menggiurkan, dan
sesungguhnya Allah menjadikan kamu khalifah (penghuni) di dalamnya, kemudian
meperhatikan bagaimana kalian menjalaninya. Maka hati-hatilah dengan dunia, dan
hati-hatilah dengan wanita, karena sesungguhnya cobaan pertama yang menimpa
kaum Bani Israil adalah cobaan wanita." [Sahih Muslim]
Ø Dari Abdullah bin
Mas'ud radhiyallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«المَرْأَةُ عَوْرَةٌ، فَإِذَا خَرَجَتْ
اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ» [سنن الترمذي: صحيح]
“Perempuan adalah aurat, jika ia keluar
rumah maka syaitan akan mengagungkannya (diperindah pada pandangan laki-laki)”.
[Sunan Tirmidzi: Shahih]
Lihat: Bahaya godaan wanita
8.
Tidak
meniru orang kafir dan fasik.
Dari Ibnu
Umar radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
«مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ» [سنن أبي داود: صحيح]
"Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka ia bagian dari mereka."
[Sunan Abi Daud: Sahih]
9.
Membaca
kisah-kisah pemuda terbaik dahulu.
Diantaranya:
a)
Kisah para Nabi dan Rasul.
Allah
subhanahu wata'aalaa berfirman:
{وَكُلًّا نَّقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنبَاءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ
بِهِ فُؤَادَكَ} [هود: 120]
Dan
semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang
dengannya Kami teguhkan hatimu.
[Huud: 120]
{لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي
الْأَلْبَابِ} [يوسف: 111]
Sesungguhnya
pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai
akal. [Yusuf:111]
b)
Nabi Ibrahim ‘alaihissalam.
Allah
subhanahu wata'ala berfirman:
{فَجَعَلَهُمْ
جُذَاذًا إِلَّا كَبِيرًا لَهُمْ لَعَلَّهُمْ إِلَيْهِ يَرْجِعُونَ (58) قَالُوا
مَنْ فَعَلَ هَذَا بِآلِهَتِنَا إِنَّهُ لَمِنَ الظَّالِمِينَ (59) قَالُوا
سَمِعْنَا فَتًى يَذْكُرُهُمْ يُقَالُ لَهُ إِبْرَاهِيمُ} [الأنبياء: 58 - 60]
Maka dia (Ibrahim) menghancurkan (berhala-berhala itu) berkeping-keping,
kecuali yang terbesar (induknya); agar mereka kembali (untuk bertanya)
kepadanya. Mereka berkata, “Siapakah yang melakukan (perbuatan) ini terhadap
tuhan-tuhan kami? Sungguh, dia termasuk orang yang zalim.” Mereka (yang lain)
berkata, “Kami mendengar ada seorang pemuda yang mencela (berhala-berhala ini),
namanya Ibrahim.” [Al-Anbiya': 58-60]
Lihat: Berjuang bersama keluarga menuju surga
c)
Nabi Yusuf ‘alaihissalam.
Allah
subhanahu wata'ala berfirman:
{قَالَ رَبِّ السِّجْنُ أَحَبُّ
إِلَيَّ مِمَّا يَدْعُونَنِي إِلَيْهِ وَإِلَّا تَصْرِفْ عَنِّي كَيْدَهُنَّ أَصْبُ
إِلَيْهِنَّ وَأَكُنْ مِنَ الْجَاهِلِينَ} [يوسف: 33]
Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara
lebih Aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. dan jika tidak Engkau
hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu Aku akan cenderung untuk
(memenuhi keinginan mereka) dan tentulah Aku termasuk orang-orang yang
bodoh." [Yusuf:33]
d)
Kisah Ashabul Kahfi.
Allah
subhanahu wata'ala berfirman:
{نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُمْ بِالْحَقِّ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ
آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى} [الكهف: 13]
Kami
ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya
mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami
tambahkan petunjuk kepada mereka.
[Al-Kahf: 13]
e)
Kisah Maryam.
Allah
subhanahu wata'ala berfirman:
{وَمَرْيَمَ
ابْنَتَ عِمْرَانَ الَّتِي أَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيهِ مِنْ رُوحِنَا
وَصَدَّقَتْ بِكَلِمَاتِ رَبِّهَا وَكُتُبِهِ وَكَانَتْ مِنَ الْقَانِتِينَ} [التحريم: 12]
Dan Maryam putri Imran
yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian
dari roh (ciptaan) Kami; dan dia membenarkan kalimat-kalimat Tuhannya dan
kitab-kitab-Nya; dan dia termasuk orang-orang yang taat. [At-Tahrim: 12]
f)
Kisah pemuda yang terjebak dalam gua dan lolos dari kematian karena
pernah meninggalkan zina.
Pemuda
itu berkata dalam berdo’anya:
"
اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّهُ كَانَ لِي ابْنَةُ عَمٍّ، مِنْ أَحَبِّ
النَّاسِ إِلَيَّ، وَأَنِّي رَاوَدْتُهَا عَنْ نَفْسِهَا فَأَبَتْ، إِلَّا أَنْ
آتِيَهَا بِمِائَةِ دِينَارٍ، فَطَلَبْتُهَا حَتَّى قَدَرْتُ، فَأَتَيْتُهَا بِهَا
فَدَفَعْتُهَا إِلَيْهَا، فَأَمْكَنَتْنِي مِنْ نَفْسِهَا، فَلَمَّا قَعَدْتُ
بَيْنَ رِجْلَيْهَا، فَقَالَتْ: اتَّقِ اللَّهَ، وَلاَ تَفُضَّ الخَاتَمَ إِلَّا
بِحَقِّهِ!، فَقُمْتُ وَتَرَكْتُ المِائَةَ دِينَارٍ، فَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ
أَنِّي فَعَلْتُ ذَلِكَ مِنْ خَشْيَتِكَ فَفَرِّجْ عَنَّا، فَفَرَّجَ اللَّهُ
عَنْهُمْ فَخَرَجُوا " [صحيح البخاري]
"Ya
Allah, sungguh Engkau mengetahui bahwa aku mempunyai anak pamanku (keponakan)
yang merupakan manusia yang paling aku cintai dan aku pernah menginginkan
dirinya (berzina) untukku namun dia menolak kecuali bila aku dapat memberinya
uang sebanyak seratus dinar. Maka aku bekerja dan berhasil mengumpulkan uang
tersebut. Lalu aku temui dia dan aku berikan uang tersebut dan dia
mempersilakan dirinya untukku namun ketika aku sudah berada di antara kedua
kakinya dia berkata, "Bertaqwalah kepada Allah, dan janganlah kamu renggut
keperawanan kecuali dengan haq." Maka aku berdiri lalu pergi meninggalkan
uang seratus dinar tersebut. Ya Allah, seandainya Engkau mengetahui apa yang
aku kerjakan itu semata karena takut kepada-Mu, maka bukakanlah celah untuk
kami"."Maka Allah membukakan gua itu untuk mereka lalu mereka
keluar". [Shahih Bukhari]
Lihat: Kisah tiga orang yang terperangkap dalam gua
g)
Kisah para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Diantaranya:
Ø
Zayd bin Tsabit radhiyallahu
'anhu pemuda yang mengumpulkan Al-Qur’an.
Abu
Bakr radhiyallahu 'anhu kepada Zayd bin
Tsabit:
«إِنَّكَ
رَجُلٌ شَابٌّ عَاقِلٌ، لاَ نَتَّهِمُكَ قَدْ كُنْتَ تَكْتُبُ الوَحْيَ لِرَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَتَتَبَّعِ القُرْآنَ، فَاجْمَعْهُ» [صحيح البخاري]
"Sesungguhnya
kamu adalah seorang pemuda yang cerdas, kami sama sekali tidak curiga sedikit
pun padamu. Dan sungguh, kamulah yang telah menulis wahyu untuk Rasulullah ﷺ. Karena itu, telusurilah Al-Qur'an dan
kumpulkanlah." [Shahih Bukhari]
Ø Malik bin Huwairits radhiyallahu 'anhu bersama beberapa
pemuda sekampungnya yang datang menemui Nabi ﷺ
untuk menuntut ilmu.
Lihat: Hadits Malik bin Al-Huwairits; Shalatlah seperti kalian melihatku shalat
Ø Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu 'anhuma yang mendatangi
para Sahabat untuk menuntut ilmu setelah wafatnya Nabi ﷺ.
Lihat: Keistimewaan Abdullah bin ‘Abbas
Ø Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu 'anhuma yang cerdas dan
semangat meneladani Nabi ﷺ.
Ø Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu 'anhuma yang ahli ibadah.
Ø Aisyah radhiyallahu 'anha istri Nabi ﷺ yang cerdas.
Lihat: Sifat mulia ‘Aisyah istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
10. Lingkungan yang baik.
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{وَالْبَلَدُ الطَّيِّبُ يَخْرُجُ نَبَاتُهُ
بِإِذْنِ رَبِّهِ وَالَّذِي خَبُثَ لَا يَخْرُجُ إِلَّا نَكِدًا كَذَلِكَ
نُصَرِّفُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَشْكُرُونَ} [الأعراف: 58]
Dan tanah (negri) yang baik,
tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah (nergri) yang
tidak subur (buruk), tanaman-tanamannya Hanya tumbuh merana. Demikianlah kami
mengulangi tanda-tanda kebesaran (kami) bagi orang-orang yang bersyukur.
[Al-A'raaf: 58]
Wallahu a’lam!
Lihat juga: Tiga yang membinasakan dan tiga yang menyelamatkan - Berjuang bersama keluarga menuju surga - Inilah jalan da'wahku!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...