بسم الله الرحمن الرحيم
Banyak
kesyirikan terjadi sebelum masuk bulan Ramadhan, diantaranya:
a) Ke kuburan mengharap berkah, meminta kebaikan atau dijauhkan keburukan dari selain Allah subhanahu wata’aalaa.
b) Memberi sesajen kepada jin dan syaithan.
c) Memakai penglaris dagangan.
d) Masih percaya jimat, sihir, dukun, dan tukang ramal.
Tujuan
penciptaan jin dan manusia.
Allah subhanahu wata'aalaa
berfirman:
{وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ
إِلَّا لِيَعْبُدُونِ} [الذاريات: 56]
Dan Aku tidak menciptakan jin
dan manusia melainkan supaya mereka hanya mengabdi kepada-Ku.
[Adz-Dzariyaat: 56]
Lihat: Syarah Kitab Tauhid bab (1) Pentingnya tauhid
Hak
Allah adalah ditauhidkan.
Mu'adz bin Jabal radhiallahu
'anhu berkata:
كُنْتُ رِدْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى حِمَارٍ يُقَالُ لَهُ عُفَيْرٌ فَقَال: «يَا مُعَاذُ
هَلْ تَدْرِي حَقَّ اللَّهِ عَلَى عِبَادِه، وَمَا حَقُّ الْعِبَادِ عَلَى
اللَّه؟» قُلْتُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ! قَالَ: «فَإِنَّ حَقَّ اللَّهِ
عَلَى الْعِبَادِ أَنْ يَعْبُدُوهُ وَلَا يُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا، وَحَقَّ
الْعِبَادِ عَلَى اللَّهِ أَنْ لَا يُعَذِّبَ مَنْ لَا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا».
فَقُلْت: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلَا أُبَشِّرُ بِهِ النَّاس؟ قَال: «لَا
تُبَشِّرْهُمْ فَيَتَّكِلُوا»
"Aku
pernah membonceng di belakang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di atas seekor
keledai yang diberi nama 'Ufair lalu Beliau bertanya: "Wahai Mu'adz,
tahukah kamu apa hak Allah atas para hamba-Nya dan apa hak para hamba atas
Allah?" Aku jawab: "Allah
dan Rosul-Nya yang lebih tahu". Beliau bersabda: "Sesungguhnya hak Allah atas para
hamba-Nya adalah hendankah beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya
dengan sesuatu apapun dan hak para hamba-Nya atas Allah adalah seorang hamba
tidak akan disiksa selama dia tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun". Lalu aku berkata: "Wahai Rasulullah, apakah boleh
aku menyampaikan kabar gembira ini kepada manusia?" Beliau menjawab: "Jangan kamu beritahukan mereka
sebab nanti mereka akan berpasrah saja". [Shahih Bukhari dan Muslim]
Lihat: Hadits Mu'adz; Hak Allah atas hamba-Nya
Ibadah
apapun tidak diterima tampa tauhid.
Allah subhanahu wa ta'aalaa
berfirman:
{وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا
اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ} [البينة: 5]
Padahal mereka tidak disuruh
kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam
(menjalankan) agama yang lurus (jauh dari syirik mempersekutukan Allah dan jauh
dari kesesatan). [Al-Bayyinah: 5]
Ø Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: Allah tabaraka wata'ala berfirman (dalam
hadits qudsi):
"
أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنِ الشِّرْكِ، مَنْ عَمِلَ عَمَلًا أَشْرَكَ
فِيهِ مَعِي غَيْرِي، تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ " [صحيح مسلم]
"Aku
adalah yang paling tidak membutuhkan sekutu, barangsiapa yang melakukan amalah
yang menyekutukan Aku di dalamnya dengan selain-Ku maka Aku abaikan ia dengan
sekutunya". [Sahih Muslim]
Lihat: Keutamaan Tauhid
Puasa
diperintahkan untuk orang beriman dan tidak dikatakan beriman tampa tauhid
Allah subhanahu wa ta'aalaa
berfirman:
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ
عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَتَّقُونَ} [البقرة: 183]
Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertakwa. [Al-Baqarah: 183]
Ø Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا
وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ ، مَنْ قَامَ لَيْلَةَ
القَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ» [صحيح
البخاري ومسلم]
"Barangsiapa
yang mendirikan shalat malam di bulan Ramadhan dengan keimanan dan harapan,
maka diampuni untuknya semua dosanya yang telah lalu, dan barangsiapa yang
mendirikan shalat di malam lailatul Qadr dengan keimanan dan harapan, maka
diampuni untuknya semua dosanya yang telah lalu". [Sahih Bukhari dan
Muslim]
Ø Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata: Ketika ayat ini
turun:
{الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا
إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ} [الأنعام:
82]
Orang-orang yang beriman dan
tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman, mereka itulah yang
mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.
[Al-An'aam:82]
Ayat ini terasa berat bagi umat
Islam, maka sahabat bertanya: Ya Rasulullah, siapakah diantara kami yang tidak
mendzalimi dirinya (dengan maksiat secara umum)?
Rasulullah shallallahu 'alaihi
wa sallam menjawab:
«لَيْسَ ذَلِكَ إِنَّمَا هُوَ الشِّرْكُ
أَلَمْ تَسْمَعُوا مَا قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ»
"Bukan
kezaliman itu yang dimaksud akan tetapi kesyirikan, tidakkah kalian mendengar
apa yang dikatakan Luqman kepada anaknya di waktu ia memberi peringatan
kepadanya?
{يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ
الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ} [لقمان: 13]
“Hai anakku,
janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah)
adalah benar-benar kezaliman yang besar". [Luqman:13] [Shahih Bukhari
dan Muslim]
Syirik
adalah kedustaan terbesar dan puasa tidak diterima jika tidak meninggalkan
dusta
Allah subhanahu wata'aalaa
berfirman:
{أَلَا لِلَّهِ الدِّينُ الْخَالِصُ
وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا
لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا
هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّارٌ} [الزمر:
3]
Ingatlah, hanya kepunyaan
Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil
pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan
supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya".
Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka
berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang
pendusta dan sangat ingkar. [Az-Zumar:3]
{هَؤُلَاءِ
قَوْمُنَا اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ آلِهَةً لَوْلَا يَأْتُونَ عَلَيْهِمْ
بِسُلْطَانٍ بَيِّنٍ فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ كَذِبًا} [الكهف: 15]
Mereka itu kaum kami yang telah
menjadikan tuhan-tuhan (untuk disembah) selain Dia. Mengapa mereka tidak
mengemukakan alasan yang jelas (tentang kepercayaan mereka)? Maka siapakah yang
lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah? [Al-Kahf: 15]
Ø Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ
الزُّورِ وَالعَمَلَ بِهِ، فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ
وَشَرَابَهُ» [صحيح البخاري]
"Barangsiapa
yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta, maka Allah tidak
mengharapkan darinya untuk meninggalkan makanan dan minumannya". [Sahih Bukhari]
Amal
kebaikan sirna dengan syirik.
Allah subhanahu wata'ala
berfirman:
{وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا
كَانُوا يَعْمَلُونَ} [الأنعام: 88]
“Seandainya mereka
mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka
kerjakan." [Al-An'am: 88]
{وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى
الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ
مِنَ الْخَاسِرِينَ} [الزمر: 65]
Dan sesungguhnya telah
diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu
mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu
termasuk orang-orang yang merugi". [Az-Zumar:65]
Ø Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ
لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ، وَرُبَّ قَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ قِيَامِهِ
إِلَّا السَّهَرُ» [سنن ابن ماجه: صحيح]
"Banyak
orang yang berpuasa tapi tidak ada yang ia dapat dari puasanya kecuali rasa
lapar, dan banyak orang yang shalat tapi tidak ada yang ia dapat dari shalatnya
kecuali begadang". [Sunan Ibnu Majah: Sahih]
Tauhid
memudahkan dalam beramal.
Allah subhanahu wata'aalaa
berfirman:
{وَمَن يُؤْمِن بِاللَّهِ
يَهْدِ قَلْبَهُ} [التغابن: 11]
Dan barangsiapa yang beriman
kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. [At-Tagabun:
11]
{إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا
وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ يَهْدِيهِمْ رَبُّهُمْ بِإِيمَانِهِمْ} [يونس:
9]
Sesungguhnya orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, mereka diberi petunjuk (kemudahan
dalam beribadah) oleh Tuhan mereka karena keimanannya. [Yunus: 9]
Dosa-dosa
tidak diampuni dengan syirik
Allah subhanahu wata'aalaa
berfirman:
{إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ
بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ} [النساء: 48]
Sesungguhnya Allah tidak akan
mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari
(syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. [An-Nisaa: 48 dan 116]
Ø Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
" تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ
يَوْمَ الْإِثْنَيْنِ، وَيَوْمَ الْخَمِيسِ، فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لَا
يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا، إِلَّا رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ
شَحْنَاءُ، فَيُقَالُ: أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا، أَنْظِرُوا
هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا، أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا " [صحيح
مسلم]
"Pintu-pintu
surga dibuka pada hari Senin dan Kamis, lalu diampuni dosa setiap hamba yang
tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu, kecuali orang yang ada permusuhan
antara ia dan saudaranya. Maka dikatakan: Belakangkan kedua orang ini sampai
keduanya berdamai, belakangkan kedua orang ini sampai keduanya berdamai,
belakangkan kedua orang ini sampai keduanya berdamai". [Sahih Muslim]
Riya’
adalah syirik kecil yang paling ditakuti Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Dari Mahmud bin Labid radhiyallahu
'anhu; Bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمُ
الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ» قَالُوا: وَمَا الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ يَا رَسُولَ
اللَّهِ؟ قَالَ: " الرِّيَاءُ، يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُمْ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ: إِذَا جُزِيَ النَّاسُ بِأَعْمَالِهِمْ: اذْهَبُوا إِلَى الَّذِينَ
كُنْتُمْ تُرَاءُونَ فِي الدُّنْيَا فَانْظُرُوا هَلْ تَجِدُونَ عِنْدَهُمْ
جَزَاءً "
"Sesungguhnya
di antara yang paling aku takutkan terjadi pada kalian adalah syirik
kecil". Sahabat bertanya: Apa itu syirik kecil? Rasulullah menjawab: Ia
adalah Riya, Allah berkata kepada mereka pada hari kiamat di saat manusia
mendapat balasan dari amalannya: "Pergilah kalian pada orang-orang yang
kau lakukan ibadah deminya di dunia, lihatlah apakah mereka bisa memberimu
imbalan?!". [Musnad Ahmad: Hasan]
Syirik
lebih halus dari langkah semut.
Ma'qil bin Yasar radhiyallahu
'anhu berkata: Aku berangkat bersama Abu Bakr menemui Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam beliau bersabda:
«يَا أَبَا بَكْرٍ، لَلشِّرْكُ فِيكُمْ
أَخْفَى مِنْ دَبِيبِ النَّمْلِ»، فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ: وَهَلِ الشِّرْكُ إِلَّا
مَنْ جَعَلَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ؟ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لَلشِّرْكُ أَخْفَى مِنْ
دَبِيبِ النَّمْلِ، أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى شَيْءٍ إِذَا قُلْتَهُ ذَهَبَ عَنْكَ
قَلِيلُهُ وَكَثِيرُهُ؟ قُلِ: " اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ
أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لَا أَعْلَمُ "»
"Wahai
Abu Bakr, syirik pada kalian lebih halus dari langkah semut." Abu Bakr berkata: Bukankah syirik itu hanya bagi
orang-orang yang menjadikan Tuhan selain Allah? Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Demi Allah yang jiwaku di
tangan-Nya, syirik itu lebih halus dari langkah semut, maukah engkau kutunjuki
sesuatu yang jika engkau membacanya, syirik akan jauh darimu sedikit ataupun
banyak? Katakan: "Ya Allah .. aku berlindung kepada-Mu dari
menyekutukan-Mu sementara aku mengetahuinya, dan aku meminta ampun dengan apa
yang tidak aku ketahui". [Al-Adab Al-Mufrad: Shahih]
Ø Abu Musa Al-Asy'ariy radhiyallahu 'anhu berkhotbah:
"يَا
أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا هَذَا الشِّرْكَ؛ فَإِنَّهُ أَخْفَى مِنْ دَبِيبِ
النَّمْلِ". فَقَامَ إِلَيْهِ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ حَزْنٍ، وَقَيْسُ بْنُ
المُضَارِبِ فَقَالَا: وَاللَّهِ لَتَخْرُجَنَّ مِمَّا قُلْتَ أَوْ لَنَأْتِيَنَّ
عُمَرَ مَأْذُونٌ لَنَا أَوْ غَيْرُ مَأْذُونٍ. قَالَ: بَلْ أَخْرُجُ مِمَّا
قُلْتُ، خَطَبَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ
فَقَالَ: «أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا هَذَا الشِّرْكَ؛ فَإِنَّهُ أَخْفَى مِنْ
دَبِيبِ النَّمْلِ» . فَقَالَ لَهُ: مَنْ شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَقُولَ وَكَيْفَ
نَتَّقِيهِ، وَهُوَ أَخْفَى مِنْ دَبِيبِ النَّمْلِ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ:
قُولُوا: «اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ نُشْرِكَ بِكَ شَيْئًا
نَعْلَمُهُ، وَنَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لَا نَعْلَمُ» [مسند
أحمد: حسن لغيره]
"Wahai manusia
takutlah kalian akan syirik (riya'), karena ia lebih halus dari langkah
semut." Kemudian berdirilah Abdullah bin Hazn dan Qais bin Mudharib dan
berkata, "Demi Allah, kamu jelaskan semua apa yang kamu telah katakan atau
kami benar-benar akan mendatangi Umar baik diizinkan atau tidak (agar ia
menghukummu atas perkataanmu)." Abu Musa berkata, Bahkan, aku akan
jelaskan apa yang telah aku katakan. Pada suatu hari Rasulullah ﷺ berkhotbah di hadapan kami, beliau bersabda, "Wahai
sekalian manusia, takutlah kalian terhadap syirik (riya') karena ia lebih halus
dari langkah semut." Kemudian seseorang bertanya, "Wahai Rasulallah,
bagaimana kami harus menghindarinya, sementara ia lebih halus dari langkah
semut?" Maka beliau menjawab, "Bedoalah dengan membaca: (Ya Allah,
sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari menyekutukan-Mu dengan sesuatu yang
kami ketahui dan kami meminta ampun kepada-Mu terhadap apa yang kami tidak
ketahui).'" [Musnad Ahmad: Hasan ligairih]
Lihat: Awas ada syirik!
Wallahu a’lam!
Lihat juga: Marhaban ya Ramadhan! - Persiapan menyambut Ramadan - Tingkatkan kualitas iman di bulan Ramadhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...