بسم الله الرحمن الرحيم
Dari
seorang pelayan Nabi ﷺ; Rasulullah ﷺbersabda:
" مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَقُولُ
حِينَ يُصْبِحُ وَحِينَ يُمْسِي ثَلَاثَ مَرَّاتٍ: رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا،
وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
نَبِيًّا، إِلَّا كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهِ أَنْ يُرْضِيَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
" [مسند أحمد: صحيح لغيره]
"Tidaklah seorang muslim
membaca, (Aku ridha Allah sebagai Rabb-ku, Islam sebagai agamaku, dan Muhammad
sebagai Nabi-ku).' saat ia memasuki sore hari sebanyak tiga kali dan di pagi
hari tiga kali, kecuali wajib bagi Allah untuk meridhainya pada hari
kiamat." [Musnad Ahmad: Shahih ligairih]
Ø Dari Al-Munaidzir -radhiyallahu 'anhu-; Rasulullah
ﷺ bersabda:
" مَنْ قَالَ إِذَا
أَصْبَحَ: رَضِيتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا، وَبِمُحَمَّدٍ
نَبِيًّا، فَأَنَا الزَّعِيمُ لِآخُذَ بِيَدِهِ حَتَّى أُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ
"
"Barangsiapa yang membaca di waktu pagi "Aku
rela Allah sebagi Tuhan, dan Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai nabi". Maka aku sebagai jaminan, akan aku gandeng tangannya
sampai masuk surga". [Al-Mu'jam Al-Kabiir karya Ath-Thabaraniy: Hasan ligairih]
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَلَذِكْرُ
اللَّهِ أَكْبَر} [العنكبوت: 45]
"Dan sesungguhnya mengingat
Allah adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain)". [Al-'Ankabuut: 45]
Ø
Dari Abu Ad-Darda' radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya:
«أَلَا
أُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرِ أَعْمَالِكُمْ، وَأَزْكَاهَا عِنْدَ مَلِيكِكُمْ، وَأَرْفَعِهَا
فِي دَرَجَاتِكُمْ وَخَيْرٌ لَكُمْ مِنْ إِنْفَاقِ الذَّهَبِ وَالوَرِقِ، وَخَيْرٌ
لَكُمْ مِنْ أَنْ تَلْقَوْا عَدُوَّكُمْ فَتَضْرِبُوا أَعْنَاقَهُمْ وَيَضْرِبُوا أَعْنَاقَكُمْ؟»
"Inginkah kalian
kutunjuki amalan terbaik kalian, paling mulia di sisi Tuhan-mu, paling tinggi
mengangkat derajatmu, lebih baik bagimu dari pada bersedekah dengan emas dan
perak, dan lebih baik bagimu dari pada melawan musuh lalu kau terbas leher
mereka dan mereka menebas lehermu?"
Sahabat menjawab: Tentu!
Rasulullah bersabda:
«ذِكْرُ
اللَّهِ تَعَالَى» [سنن الترمذي: صححه الألباني]
"Zikir kepada Allah ta'aalaa".
[Sunan Tirmizi: Sahih]
Ø
Abdullah bin Busr Al-Maaziny radiyallahu 'anhu berkata: Datang dua orang a'raby kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, dan salah satunya bertanya: Amalan apakah yang paling
baik?
Rasulullah menjawab:
«أَنْ
تُفَارِقَ الدُّنْيَا وَلِسَانُكَ رَطْبٌ مِنْ ذِكْرِ اللهِ» [حلية الأولياء: صححه الألباني]
"Engkau meninggalkan dunia sementara lidahmu basah karena dzikir kepada Allah". [Hilyatul auliya': Sahih]
Perintah berzikir di waktu pagi dan petang
Allah subhanahu
wata'alaa berfirman:
{ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ
ذِكْرًا كَثِيرًا . وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا } [الأحزاب: 41، 42]
"Hai orang-orang yang
beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang
sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang".
[Al-Ahzaab: 41-42]
Keutamaan dzikir “Radhitu billahi
Rabban”
Diantaranya:
a. Merasakan nikmatnya iman.
Dari Al-'Abbas
bin Abdul Muthalib radhiyallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ
bersabda:
«ذَاقَ طَعْمَ الْإِيمَانِ مَنْ رَضِيَ بِاللهِ رَبًّا،
وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا، وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولًا»
"Merasakan nikmatnya iman, orang yang rela Allah
sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai rasul". [Sahih
Muslim]
b. Mendapatkan ridha Allah ‘azza wajalla.
c. Mendapatkan
ampunan.
Dari Sa'ad bin Abi Waqqash -radhiyallahu
'anhu-, Rasulullah ﷺ
bersabda: "Barangsiapa ketika mendengar adzan mengucapkan;
«أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ،
وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِمُحَمَّدٍ
رَسُولًا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا، غُفِرَ لَهُ ذَنْبُهُ»
(Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang
berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku
bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Aku rela Allah sebagai
Rabb, Muhammad sebagai Rasul, dan Islam sebagai agama), maka diampunilah
dosanya." [Shahih Muslim]
d. Wajib
masuk surga.
Dari Abu Sa'id Al Khudriy -radhiyallahu
'anhu-, bahwa Rasulullah ﷺ
pernah bersabda kepadanya:
«يَا أَبَا سَعِيدٍ، مَنْ رَضِيَ بِاللهِ رَبًّا، وَبِالْإِسْلَامِ
دِينًا، وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا، وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ»
"Wahai Abu Sa'id, barangsiapa
yang ridha Allah sebagai Rabbnya, Islam sebagai agamanya dan Muhammad sebagai
Nabi-Nya, maka ia pasti masuk surga." [Shahih Muslim]
Makna dzikir “Radhitu billahi
Rabban”
Pertama: Ridha Allah sebagai Tuhan.
Ø
Meyakini bahwa Allah satu-satunya
pencipta alam semesta, pemilik dan pengaturnya.
Allah -subhanahu
wa ta'aalaa- berfirman:
{قُلْ
أَغَيْرَ اللَّهِ أَبْغِي رَبًّا وَهُوَ رَبُّ كُلِّ شَيْءٍ} [الأنعام: 164]
Katakanlah:
"Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah, padahal Dia adalah Tuhan bagi
segala sesuatu”. [Al-An’am: 164]
Ø
Menyembah Allah semata dan tidak
menyekutukanNya dengan sesuatu pun.
Allah -subhanahu wa ta'aalaa-
berfirman:
{قُلْ إِنَّمَا أَدْعُو
رَبِّي وَلَا أُشْرِكُ بِهِ أَحَدًا} [الجن: 20]
Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya aku hanya
menyembah Tuhanku dan aku tidak mempersekutukan sesuatu pun dengan-Nya.” [Al-Jinn: 20]
{قُلْ إِنَّمَا أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ اللَّهَ وَلَا أُشْرِكَ
بِهِ إِلَيْهِ أَدْعُو وَإِلَيْهِ مَآبِ} [الرعد: 36]
Katakanlah, “Aku hanya diperintah untuk menyembah
Allah dan tidak mempersekutukan-Nya. Hanya kepada-Nya aku seru (manusia) dan
hanya kepada-Nya aku kembali.” [Ar-Ra'd: 36]
Ø
Mengagungkan Allah, mensucikanNya,
dan tidak menyamakanNya dengan makhluk.
Allah subhanahu wa ta'aalaa
berfirman:
{رَّبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا فَاعْبُدْهُ
وَاصْطَبِرْ لِعِبَادَتِهِ هَلْ تَعْلَمُ لَهُ سَمِيًّا} [مريم: 65]
Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi
dan apa-apa yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh
hatilah dalam beribadat kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang
sama dengan Dia (yang patut disembah)? [Maryam:65]
Ø
Bersabar atas segala ketetapanNya.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu
'anhu; Rasulullah ﷺ
bersabda:
«إِنَّ عِظَمَ الجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ البَلَاءِ، وَإِنَّ اللَّهَ
إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ، فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا، وَمَنْ
سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ» [سنن الترمذي: حسن]
"Sesungguhnya besar suatu
pahala tergantung besarnya cobaan, dan sesungguhnya Allah jika mencintai suatu
kaum akan ditimpakan bencana, maka barangsiapa yang ridha maka untuknya
keridhaan Allah, dan barangsiapa yang murka maka untuknya pula murka
Allah". [Sunan Tirmidziy: Sahih]
Kedua: Ridha Islam sebagai Agama.
Ø
Mengamalkan ajaran Islam dengan
sempurna dan tulus.
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً
وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ} [البقرة:
208]
Hai orang-orang yang beriman, masuklah
kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah
syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. [Al-Baqarah:
208]
Ø
Meyakini bahwa ajaran Islam adalah satu-satunya
ajaran yang sempurna dan diridhai oleh Allah 'azza wajalla.
Allah subhanahu wa ta'aalaa
berfirman:
{الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ
وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ} [المائدة:
3]
Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk
kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai
Islam itu jadi agama bagimu. [Al-Maidah:3]
{إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ}
[آل عمران: 19]
Sesungguhnya agama (yang diridhai)
disisi Allah hanyalah Islam. [Ali 'Imran:19]
{وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ
وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ} [آل عمران: 85]
Barangsiapa mencari agama selain agama
Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia
di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. [Ali 'Imran:85]
Ketiga: Ridha Muhammad ﷺ adalah utusan Allah ta’aalaa.
Ø
Mengenali sosok beliau dan
meneladaninya.
Allah subhanahu wa ta'aalaa
berfirman:
{لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ
عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ
رَحِيمٌ} [التوبة: 128]
Sungguh telah datang kepadamu seorang
Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat
menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan (Rauf) lagi
Penyayang (Rahim) terhadap orang-orang mukmin. [At-Taubah:128]
{لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ
حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ
كَثِيرًا} [الأحزاب: 21]
Sesungguhnya telah ada pada (diri)
Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap
(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
[Al-Ahzaab:21]
Ø
Mengamalkan sunnah-sunnahnya.
Allah subhanahu wa ta'aalaa
berfirman:
{وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا
نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ
الْعِقَابِ} [الحشر: 7]
Dan apa yang diberikan Rasul kepadamu,
maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.
[Al-Hasyr:7]
Ø
Menyebarkan dan membela ajarannya.
Dari Tsabit radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«نَضَّرَ اللَّهُ امْرَأً سَمِعَ مِنَّا حَدِيثًا، فَحَفِظَهُ حَتَّى
يُبَلِّغَهُ، فَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ إِلَى مَنْ هُوَ أَفْقَهُ مِنْهُ، وَرُبَّ
حَامِلِ فِقْهٍ لَيْسَ بِفَقِيهٍ» [سنن أبي داود: صحيح]
"Allah memberi cahaya pada
wajah (atau kenimatan) pada orang yang mendengar dariku suatu hadits kemudian
ia menghafalnya untuk ia sampaikan kepada orang lain. Karena bisa jadi seorang
yang menghafal suatu pemahaman (hadits) kemudian menyampaikannya kepada orang
yang lebih paham darinya, dan bisa jadi orang yang menghafal suatu pemahaman
(hadits) tapi ia tidak paham". [Sunan Abu Daud: Sahih]
Ø Nabi shallallahu 'alalih wasallam bersabda:
«يَحْمِلُ هَذَا الْعِلْمَ مِنْ كُلِّ خَلْفٍ عُدُولُهُ، يَنْفُونَ
عَنْهُ تَحْرِيفَ الْغَالِينَ، وَانْتِحَالَ الْمُبْطِلِينَ، وَتَأْوِيلَ
الْجَاهِلِينَ»
“Ilmu ini (hadits/agama) akan senantiasa
diemban (dijaga) di setiap generasi oleh orang-orang yang terpercaya, mereka
menolak pelenyelewengan makna orang-orang yang berlebihan (konteksutalis),
pemalsuan orang-orrang yang merusak, dan penakwilan orang yang bodoh (tanpa
dalil)". [Hadits ini
derajatnya shahih atau hasan degan seluruh jalur sanadnya yang saling
menguatkan]
Kandungan dzikir ini adalah jawaban 3
pertanyaan dalam kubur
Al-Bara’ bin Azib -radhiyallahu
‘anhu- berkata, "Kami bersama Rasulullah ﷺ keluar untuk melihat jenazah
seorang laki-laki Anshar, kami pun tiba di pemakaman. Ketika liang lahad telah
dibuat, Rasulullah ﷺ duduk, lalu kami ikut duduk di sisinya. Kami diam,
seakan-akan di atas kepala kami ada burung. Saat itu beliau memegang sebatang
kayu yang ditancapkan ke dalam tanah, beliau lalu mengangkat kepalanya dan
bersabda:
"إِنَّهُ لَيَسْمَعُ خَفْقَ نِعَالِهِمْ
إِذَا وَلَّوْا مُدْبِرِينَ. وَيَأْتِيهِ مَلَكَانِ فَيُجْلِسَانِهِ فَيَقُولَانِ
لَهُ: مَنْ رَبُّكَ؟ فَيَقُولُ: رَبِّيَ اللَّهُ، فَيَقُولَانِ لَهُ: مَا دِينُكَ؟
فَيَقُولُ: دِينِيَ الْإِسْلَامُ، فَيَقُولَانِ لَهُ: مَا هَذَا الرَّجُلُ الَّذِي
بُعِثَ فِيكُمْ؟ فَيَقُولُ: هُوَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ، فَيَقُولَانِ: وَمَا يُدْرِيكَ؟ فَيَقُولُ: قَرَأْتُ كِتَابَ اللَّهِ
فَآمَنْتُ بِهِ وَصَدَّقْتُ. فَذَلِكَ قَوْلُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ: {يُثَبِّتُ
اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا
وَفِي الْآخِرَةِ وَيُضِلُّ اللَّهُ الظَّالِمِينَ وَيَفْعَلُ اللَّهُ مَا
يَشَاءُ} [إبراهيم: 27] ". قَالَ:
" فَيُنَادِي مُنَادٍ مِنَ السَّمَاءِ: أَنْ قَدْ صَدَقَ عَبْدِي،
فَأَفْرِشُوهُ مِنَ الْجَنَّةِ، وَافْتَحُوا لَهُ بَابًا إِلَى الْجَنَّةِ،
وَأَلْبِسُوهُ مِنَ الْجَنَّةِ " قَالَ: «فَيَأْتِيهِ مِنْ رَوْحِهَا
وَطِيبِهَا» «وَيُفْتَحُ لَهُ فِيهَا مَدَّ بَصَرِهِ» قَالَ: «وَإِنَّ الْكَافِرَ»
فَذَكَرَ مَوْتَهُ قَالَ: " وَتُعَادُ رُوحُهُ فِي جَسَدِهِ، وَيَأْتِيهِ
مَلَكَانِ فَيُجْلِسَانِهِ فَيَقُولَانِ: لَهُ مَنْ رَبُّكَ؟ فَيَقُولُ: هَاهْ
هَاهْ هَاهْ، لَا أَدْرِي، فَيَقُولَانِ لَهُ: مَا دِينُكَ؟ فَيَقُولُ: هَاهْ
هَاهْ، لَا أَدْرِي، فَيَقُولَانِ: مَا هَذَا الرَّجُلُ الَّذِي بُعِثَ فِيكُمْ؟
فَيَقُولُ: هَاهْ هَاهْ، لَا أَدْرِي، فَيُنَادِي مُنَادٍ مِنَ السَّمَاءِ: أَنْ كَذَبَ،
فَأَفْرِشُوهُ مِنَ النَّارِ، وَأَلْبِسُوهُ مِنَ النَّارِ، وَافْتَحُوا لَهُ
بَابًا إِلَى النَّارِ "
"Sungguh, mayat itu akan dapat
mendengar derap sandal mereka (yang mengantar) saat berlalau pulang. Llalu ada
dua malaikat mendatanginya seranya mendudukkannya. Malaikat itu bertanya, "Siapa
Rabbmu?" Ia menjawab, "Rabbku adalah Allah." Malaikat itu
bertanya lagi, "Apa agamamu?" Ia menjawab, "Agamaku
adalah Islam." Malaikat itu bertanya lagi, "Siapa laki-laki yang
diutus kepada kalian ini? ' Ia menjawab, "Dia adalah Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam." Malaikat itu bertanya lagi, "Apa yang
membuat kamu mengetahuinya?" Ia menjawab, "Aku membaca
Kitabullah, aku mengimaninya dan membenarkannya." Maka inilah makna firman
Allah: '(Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang
teguh itu [tauhid] dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; Dan Allah
menyesatkan orang-orang yang zalim dan Allah memperbuat apa yang Dia kehendaki)
[Ibrahim: 27]
Beliau bersabda: "Kemudian ada suara
dari langit yang menyeru, "Benarlah apa yang dikatakan oleh hamba-Ku,
hamparkanlah permadani untuknya di surga, bukakan baginya pintu-pintu surga dan
berikan kepadanya pakaian surga."
Beliau melanjutkan: "Kemudian
didatangkan kepadanya wewangian surga, lalu kuburnya diluaskan sejauh mata
memandang."
Beliau melanjutkan: "Jika yang
meninggal adalah orang kafir, maka ruhnya akan dikembalikan kepada jasadnya.
Saat itu datanglah dua malaikat serya mendudukkannya. Kedua malaikat itu
bertanya, "Siapa Rabbmu?" Ia menjawab, "Hah, hah, hah.
Aku tidak tahu." Malaikat itu bertanya, "Apa agamamu?" Ia
menjawab, "Hah, hah. Aku tidak tahu." Malaikat itu bertanya lagi, "Siapa
laki-laki yang diutus kepada kalian ini? ' Ia menjawab, "Hah, hah. Aku
tidak tahu." Setelah itu terdengar suara dari langit: "Ia telah
berdusta. Berilah ia hamparan permadani dari neraka, berikan pakaian dari
neraka, dan bukakanlah pintu-pintu neraka untuknya." [Sunan Abi Daud:
Shahih]
Lihat: Hadits Al-Baraa’; Ketika ajal menjemput dan pertanyaan alam kubur
Wallahu a’lam!
Lihat juga: Hadits Abu Ad-Dardaa’; Dzikir “Hasbiyallahu” - Dzikir “Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lah” - Zikir pagi dan sore
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...