بسم الله الرحمن الرحيم
Imam Bukhari rahimahullah berkata:
"بَابُ ذَهَابِ
الصَّالِحِينَ"
“Bab: Wafatnya orang-orang shalih”
Imam Bukhari rahimahullah berkata:
وَيُقَالُ: الذِّهَابُ المَطَرُ
“Dan dikatakan: Adz-Dzihab adalah hujan”
Dalam bab ini, imam Bukhari menjelaskan
tentang keburukan yang menimpa saat wafatnya para ulama dan orang-orang shalih,
karena yang tertingga hanya orang-orang buruk yang saling mengajak kepada
keburukan.
Imam Bukhari rahimahullah berkata:
6434 - حَدَّثَنِي
يَحْيَى بْنُ حَمَّادٍ، حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ [الوضّاح بن عبد الله اليشكري]،
عَنْ بَيَانٍ [بن بشر]، عَنْ قَيْسِ بْنِ أَبِي حَازِمٍ، عَنْ مِرْدَاسٍ
الأَسْلَمِيِّ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
«يَذْهَبُ الصَّالِحُونَ، الأَوَّلُ فَالأَوَّلُ، وَيَبْقَى حُفَالَةٌ كَحُفَالَةِ
الشَّعِيرِ، أَوِ التَّمْرِ، لاَ يُبَالِيهِمُ اللَّهُ بَالَةً»
قَالَ أَبُو عَبْدِ اللَّهِ: «يُقَالُ
حُفَالَةٌ وَحُثَالَةٌ»
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin
Hammad, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah [Al-Wadhdhah bin
Abdillah Al-Yasykuriy], dari Bayan [bin Bisyr], dari Qais bin Abu Hazim, dari Mirdas
Al-Aslamiy, dia berkata, Nabi ﷺ
bersabda, "Orang-orang shalih akan pergi (wafat) satu demi satu, hingga
yang tersisa adalah orang-orang yang kwalitasnya seperti ampas gandum atau
kurma, dan Allah tidak memperdulikan mereka."
Abu Abdullah (Al-Bukhari) mengatakan, 'Hufalah
disebut juga dengan hutsalah (ampas atau dedak).'
Penjelasan singkat hadits ini:
1) Biografi
Mirdas bin Malik Al-Aslamiy radhiyallahu ‘anhu.
Ia salah seorang sahabat Nabi yang hadir
pada perjanjian Hudaibiyah (tahun
6 hijriyah) yang diantara keistimewaan mereka:
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{لَقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَنِ الْمُؤْمِنِينَ
إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَنْزَلَ السَّكِينَةَ
عَلَيْهِمْ وَأَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا} [الفتح: 18، 19]
Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap
orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon
(Hudaibiyah), Maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu
menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan
kemenangan yang dekat (waktunya). [Al-Fath:18]
Ø
Jabir bin Abdillah radiyallahu 'anhuma berkata: Rasulullah ﷺ berkata kepada kami pada hari Hudaibiyah:
«أَنْتُمْ خَيْرُ أَهْلِ الأَرْضِ» [صحيح البخاري]
"Kalian adalah yang terbaik
dari penduduk bumi".
Jabir berkata: “Pada hari itu kami berjumlah
1.400 orang, seandainya aku bisa melihat hari ini maka aku akan memperlihatkan
pada kalian tempat pohon Hudaibiyah berada”. [Sahih Bukhari]
Ø Dari Ummu Mubasysyir radiyallahu 'anha; Rasulullah ﷺ bersabda:
«لَا يَدْخُلُ النَّارَ، إِنْ شَاءَ
اللهُ، مِنْ أَصْحَابِ الشَّجَرَةِ أَحَدٌ، الَّذِينَ بَايَعُوا تَحْتَهَا» [صحيح مسلم]
“Tidak akan masuk neraka –jika
Allah menghendaki- orang-orang yang hadir di bawah pohon Hudaibiyah seorangpun,
yaitu orang-orang yang membai'atku di bawah pohon itu”. [Sahih Muslim]
Lihat: Keistimewaan Sahabat Rasulullah
2) Keistimewaan orang shalih.
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{إِنَّ وَلِيِّيَ اللَّهُ
الَّذِي نَزَّلَ الْكِتَابَ وَهُوَ يَتَوَلَّى الصَّالِحِينَ} [الأعراف: 196]
Sesungguhnya pelindungku adalah Allah yang telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an). Dia melindungi orang-orang saleh. [Al-A'raf: 196]
{وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ
وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ
النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ، وَحَسُنَ
أُولَئِكَ رَفِيقًا} [النساء: 69]
Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan
Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi
nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati
syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.
[An-Nisaa': 69]
Ø Dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda: Allah tabaraka
wa ta'ala berfirman:
" أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي
الصَّالِحِينَ، مَا لاَ عَيْنٌ رَأَتْ، وَلاَ أُذُنٌ سَمِعَتْ، وَلاَ خَطَرَ عَلَى
قَلْبِ بَشَرٍ "
'Aku telah menyiapkan bagi
hamba-hamba-Ku yang shalih sesuatu yang belum pernah dilihat mata, belum pernah
didengar telinga dan tidak pernah terlintas di benak manusia.'
Abu Hurairah berkata; Jika kalian mau,
bacalah ayat:
{فَلاَ تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ
جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ} [السجدة: 17] [صحيح البخاري ومسلم]
{Tak seorangpun mengetahui berbagai
nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa
yang mereka kerjakan} [As-Sajdah: 17] [Shahih Bukhari dan Muslim]
Ø Dari Abu Musa radhiyallahu 'anhu; Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
" مَثَلُ الجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ، كَحَامِلِ المِسْكِ
وَنَافِخِ الكِيرِ، فَحَامِلُ المِسْكِ: إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ، وَإِمَّا أَنْ
تَبْتَاعَ مِنْهُ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً، وَنَافِخُ
الكِيرِ: إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَةً
" [صحيح البخاري ومسلم]
"Perumpamaan teman yang shalih dengan
teman yang buruk bagaikan penjual minyak wangi dengan pandai besi, bisa jadi
penjual minyak wangi itu akan menghadiahkan kepadamu atau kamu membeli darinya
atau kamu akan mendapatkan bau wanginya sedangkan pandai besi hanya akan
membakar bajumu atau kamu akan mendapatkan bau tidak sedapnya." [Sahih
Bukhari dan Muslim]
Ø Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
" إِنَّ لِلَّهِ مَلاَئِكَةً
يَطُوفُونَ فِي الطُّرُقِ يَلْتَمِسُونَ أَهْلَ الذِّكْرِ، فَإِذَا وَجَدُوا
قَوْمًا يَذْكُرُونَ اللَّهَ تَنَادَوْا: هَلُمُّوا إِلَى حَاجَتِكُمْ "
قَالَ: «فَيَحُفُّونَهُمْ بِأَجْنِحَتِهِمْ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا» قَالَ:
" فَيَسْأَلُهُمْ رَبُّهُمْ، وَهُوَ أَعْلَمُ مِنْهُمْ، مَا يَقُولُ
عِبَادِي؟ قَالُوا: يَقُولُونَ: يُسَبِّحُونَكَ وَيُكَبِّرُونَكَ وَيَحْمَدُونَكَ
وَيُمَجِّدُونَكَ " قَالَ: " فَيَقُولُ: هَلْ رَأَوْنِي؟ " قَالَ:
" فَيَقُولُونَ: لاَ وَاللَّهِ مَا رَأَوْكَ؟ " قَالَ: "
فَيَقُولُ: وَكَيْفَ لَوْ رَأَوْنِي؟ " قَالَ: " يَقُولُونَ: لَوْ
رَأَوْكَ كَانُوا أَشَدَّ لَكَ عِبَادَةً، وَأَشَدَّ لَكَ تَمْجِيدًا
وَتَحْمِيدًا، وَأَكْثَرَ لَكَ تَسْبِيحًا " قَالَ: " يَقُولُ: فَمَا
يَسْأَلُونِي؟ " قَالَ: «يَسْأَلُونَكَ الجَنَّةَ» قَالَ: " يَقُولُ:
وَهَلْ رَأَوْهَا؟ " قَالَ: " يَقُولُونَ: لاَ وَاللَّهِ يَا رَبِّ مَا
رَأَوْهَا " قَالَ: " يَقُولُ: فَكَيْفَ لَوْ أَنَّهُمْ رَأَوْهَا؟
" قَالَ: " يَقُولُونَ: لَوْ أَنَّهُمْ رَأَوْهَا كَانُوا أَشَدَّ
عَلَيْهَا حِرْصًا، وَأَشَدَّ لَهَا طَلَبًا، وَأَعْظَمَ فِيهَا رَغْبَةً، قَالَ:
فَمِمَّ يَتَعَوَّذُونَ؟ " قَالَ: " يَقُولُونَ: مِنَ النَّارِ "
قَالَ: " يَقُولُ: وَهَلْ رَأَوْهَا؟ " قَالَ: " يَقُولُونَ: لاَ
وَاللَّهِ يَا رَبِّ مَا رَأَوْهَا " قَالَ: " يَقُولُ: فَكَيْفَ لَوْ
رَأَوْهَا؟ " قَالَ: " يَقُولُونَ: لَوْ رَأَوْهَا كَانُوا أَشَدَّ
مِنْهَا فِرَارًا، وَأَشَدَّ لَهَا مَخَافَةً " قَالَ: " فَيَقُولُ:
فَأُشْهِدُكُمْ أَنِّي قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ " قَالَ: " يَقُولُ مَلَكٌ
مِنَ المَلاَئِكَةِ: فِيهِمْ فُلاَنٌ لَيْسَ مِنْهُمْ، إِنَّمَا جَاءَ لِحَاجَةٍ. قَالَ: هُمُ الجُلَسَاءُ لاَ يَشْقَى بِهِمْ جَلِيسُهُمْ " [صحيح
البخاري ومسلم]
"Sesungguhnya Allah mempunyai
para malaikat yang selalu berkeliling di jalan-jalan, dan mencari-cari majelis
dzikir, jika mereka mendapati suatu kaum yang berdzikir kepada Allah mereka
memanggil teman-temannya seraya berkata; 'Kemarilah terhadap apa yang kalian
cari.' Lalu mereka pun datang seraya menaungi kaum tersebut dengan sayapnya
sehingga memenuhi langit bumi. Maka Rabb mereka bertanya padahal Dia lebih tahu
dari mereka; 'Apa yang dikatakan oleh hamba-Ku? ' Para malaikat menjawab;
'Mereka mensucikan Engkau, memuji Engkau, mengagungkan Engkau.' Allah
berfirman: 'Apakah mereka melihat-Ku? ' Para malaikat menjawab; 'Tidak, demi
Allah mereka tidak melihat-Mu.' Allah berfirman: 'Bagaimana sekiranya mereka
melihat-Ku? ' Para malaikat menjawab; 'Sekiranya mereka dapat melihat-Mu pasti
mereka akan lebih giat lagi dalam beribadah, lebih dalam mengagungkan dan
memuji Engkau, dan lebih banyak lagi mensucikan Engkau, ' Allah berfirman:
'Lalu apa yang mereka minta? ' Para malaikat menjawab; 'Mereka meminta surge.'
Allah berfirman: 'Apakah mereka telah melihatnya? ' Para malaikat menjawab;
'Belum, demi Allah mereka belum pernah melihatnya.' Allah berfirman: 'Bagaimana
sekiranya mereka telah melihatnya? ' Para malaikat menjawab; 'Jika mereka
melihatnya tentu mereka akan lebih berkeinginan lagi dan antusias serta sangat
mengharap.' Allah berfirman: 'Lalu dari apakah mereka meminta berlindung? '
Para malaikat menjawab; 'Dari api neraka. '
Allah berfirman: 'Apakah mereka telah melihatnya? ' Para malaikat menjawab;
'Belum, demi Allah wahai Rabb, mereka belum pernah melihatnya sama sekali.'
Allah berfirman: 'Bagaimana jika seandainya mereka melihatnya? ' Para malaikat
menjawab; 'Tentu mereka akan lari dan lebih takut lagi.'" Beliau
melanjutkan: 'Allah berfirman: 'Sesungguhnya Aku telah mempersaksikan kepada
kalian bahwa Aku telah mengampuni mereka.' Beliau melanjutkan; 'Salah satu dari
malaikat berkata; 'Sesungguhnya diantara mereka ada si fulan yang datang untuk
suatu keperluan? ' Allah berfirman: 'Mereka adalah suatu kaum yang majelis
mereka tidak ada kesengsaraannya bagi temannya.' [Sahih Bukhari dan Muslim]
Ø Ibrahim Al-Khawwash (291H) rahimahullah:
" دَوَاءُ الْقَلْبِ خَمْسَةُ أَشْيَاءَ: قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ
بِالتَّدَبُّرِ، وَخَلَاءُ الْبَطْنِ، وَقِيَامُ اللَّيْلِ، وَالتَّضَرُّعُ عِنْدَ
السَّحَرِ، وَمُجَالَسَةُ الصَّالِحِينَ " [حلية الأولياء]
“Obat penyakit hati ada lima: Membaca
Al-Qur'an dengan tadabbur (pemahaman dan renungan), perut kosong
(puasa), shalat malam, merendah dan memohon di waktu sahur (sesaat selum
fajar), dan dekat dengan orang saleh”. [Hilyatul auliya']
3) Sifat
orang-orang shalih.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَيَأْمُرُونَ
بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ
وَأُولَئِكَ مِنَ الصَّالِحِينَ} [آل عمران: 114]
Mereka beriman kepada Allah dan hari
penghabisan, mereka menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar
dan bersegera kepada (mengerjakan) pelbagai kebajikan; mereka itu termasuk
orang-orang yang saleh. [Ali 'Imran: 114]
Ø Dari Abu Umamah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأَبُ الصَّالِحِينَ
قَبْلَكُمْ، وَهُوَ قُرْبَةٌ إِلَى رَبِّكُمْ، وَمَكْفَرَةٌ لِلسَّيِّئَاتِ،
وَمَنْهَاةٌ لِلإِثْمِ» [سنن الترمذي: حسن]
“Hendaklah kalian mendirikan shalat malam,
karena itu adalah amalan rutin orang-orang saleh sebelum kalian, amalan untuk
mendekatkan diri kepada Rabb kalian, penghapus keburukan, dan mencegah dari
perbuatan dosa". [Sunan Tirmidzi: Hasan]
Lihat: Sifat istri shalihah
4) Wafatnya
orang shalih adalah diantara tanda-tanda hari kiamat.
Dari Anas radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah ﷺ bersabda:
" لَا تَقُومُ
السَّاعَةُ حَتَّى لَا يُقَالَ فِي الْأَرْضِ: اللهُ، اللهُ " [صحيح مسلم]
"Kiamat tidak akan terjadi hingga di
muka bumi tidak diucapkan lagi 'Allah, Allah.'" [Shahih Muslim]
Ø Abdurrahman bin Syimamah Al-Mahriy -rahimahullah-
berkata: "Ketika saya berada di tempat Maslamah bin Mukhallad yang saat
itu ada Abdullah bin 'Amru bin Al-'Ash radhiyallahu 'anhuma.
Abdullah berkata:
«لَا تَقُومُ السَّاعَةُ إِلَّا عَلَى شِرَارِ الْخَلْقِ، هُمْ شَرٌّ
مِنْ أَهْلِ الْجَاهِلِيَّةِ، لَا يَدْعُونَ اللهَ بِشَيْءٍ إِلَّا رَدَّهُ
عَلَيْهِمْ»
"Hari kiamat itu tidak akan
menimpa kecuali atas makhluk yang paling jahat. Mereka lebih jahat daripada
orang-orang yang hidup di masa jahiliah. Tidaklah mereka memohon sesuatu kepada
Allah kecuali Dia pasti akan menolaknya (tidak mengabulkannya)."
Ketika mereka bercakap-cakap demikian,
tiba-tiba datanglah 'Uqbah bin 'Amir radhiyallahu 'anhu. Maka Maslamah
berkata kepadanya, "Wahai Uqbah, dengarkanlah apa yang dikatakan Abdullah."
Lantas 'Uqbah berkata, "Dia lebih
mengetahui. Adapun saya, sesungguhnya saya juga pernah mendengar Rasulullah bersabda:
«لَا تَزَالُ عِصَابَةٌ مِنْ أُمَّتِي
يُقَاتِلُونَ عَلَى أَمْرِ اللهِ، قَاهِرِينَ لِعَدُوِّهِمْ، لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ
خَالَفَهُمْ، حَتَّى تَأْتِيَهُمُ السَّاعَةُ وَهُمْ عَلَى ذَلِكَ»
'Akan senantiasa ada dari umatku
satu kelompok yang berperang di atas perkara Allah, mereka mengalahkan
musuh-musuh mereka, dan orang-orang yang menyelisihi mereka tidak akan dapat
membahayakan mereka sedikitpun hingga datang hari kiamat sedangkan mereka masih
dalam keadaan seperti itu."
Abdullah pun menimpali:
«أَجَلْ، ثُمَّ يَبْعَثُ اللهُ رِيحًا
كَرِيحِ الْمِسْكِ مَسُّهَا مَسُّ الْحَرِيرِ، فَلَا تَتْرُكُ نَفْسًا فِي
قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنَ الْإِيمَانِ إِلَّا قَبَضَتْهُ، ثُمَّ يَبْقَى
شِرَارُ النَّاسِ عَلَيْهِمْ تَقُومُ السَّاعَةُ»
"Benar." Kemudian Allah
mengirim sebuah angin yang baunya seperti bau misk dan lembutnya seperti lembut
sutra, tidaklah ia melewati seseorang yang di dalam hatinya terdapat keimanan
meskipun hanya seberat biji benih, kecuali ia pasti akan diwafatkannya. Maka
tinggallah orang-orang jahat saja, lalu terjadilah hari kiamat." [Shahih
Muslim]
Ø Dalam riwayat
lain; Rasulullah ﷺ bersabda:
«لَا تَقُومُ السَّاعَةُ
حَتَّى يَأْخُذَ اللَّهُ شَرِيطَتَهُ مِنْ أَهْلِ الْأَرْضِ، فَيَبْقَى فِيهَا
عَجَاجَةٌ، لَا يَعْرِفُونَ مَعْرُوفا، وَلَا يُنْكِرُونَ مُنْكَرًا» [مسند أحمد]
"Tidak akan terjadi hari kiamat hingga
Allah Ta'ala mengambil orang-orang yang baik dari penduduk bumi hingga di
dalamnya hanya tersisa orang-orang yang hina yang sama sekali tidak mengenal
kebaikan dan tidak mengingkari kemungkaran." [Musnad Ahmad]
5) Anjuran
meneladani orang shalih dan peringatan untuk tidak menyelisihinya.
Anas bin Malik radhiyallahu'anhu
berkata:
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ ﷺ فَقَال: َ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَتَى السَّاعَةُ؟ قَالَ: "وَمَا
أَعْدَدْتَ لِلسَّاعَةِ؟" قَالَ: حُبَّ اللَّهِ وَرَسُولِهِ! قَال: "فَإِنَّكَ
مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ". قَالَ أَنَسٌ: فَمَا فَرِحْنَا بَعْدَ الْإِسْلَامِ
فَرَحًا أَشَدَّ مِنْ قَوْلِ النَّبِيِّ ﷺ فَإِنَّكَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ، قَالَ أَنَسٌ: فَأَنَا أُحِبُّ
اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ فَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ مَعَهُمْ
وَإِنْ لَمْ أَعْمَلْ بِأَعْمَالِهِمْ
"Pada suatu hari seorang
laki-laki datang kepada Rasulullah ﷺ seraya bertanya; 'Ya RasululIah, kapankah kiamat itu
akan datang? ' Mendengar pertanyaan laki-laki itu,
Rasulullah ﷺ balik bertanya: 'Apa
yang telah kamu siapkan untuk menghadapi kiamat? ' Laki-laki itu
menjawab; 'Kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya.' Kemudian Rasulullah ﷺ bersabda:
'Sesungguhnya kamu akan bersama orang yang kamu cintai.' Anas berkata; 'Tidak
ada yang lebih menyenangkan hati kami setelah masuk Islam selain sabda
Rasulullah ﷺ yang berbunyi:
'Sesungguhnya kamu akan bersama orang yang kamu cintai.' Anas berkata; 'Karena
saya mencintai Allah, Rasulullah, Abu Bakar, dan Umar, maka saya berharap kelak
akan bersama mereka meskipun saya tidak dapat beramal seperti mereka.' [Shahih
Muslim]
6) Berdo’a
agar dijadikan orang shalih.
Allah subhanahu wa ta'aalaa
berfirman:
{وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي
أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ
وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ} [النمل:
19]
Dan dia (Nabi Sulaiman) berdoa: "Ya
Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau
anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan
amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam
golongan hamba-hamba-Mu yang saleh". [An-Naml:19]
7) Berdo’a
meminta anak keturunan yang shalih.
Diantara do’a Nabi Ibrahim ‘alaihissalam dalam Al-Qur’an:
{رَبِّ هَبْ لِيْ مِنَ الصَّالِحِيْنَ}
“Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku
(seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh."
[Ash-Shaafaat:100]
Lihat: Do'a dalam Al-Qur'an
8) Buruknya
akhir zaman.
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhuberkata,
Rasulullah ﷺ bersabda:
«لَتُنْتَقَوُنَّ كَمَا
يُنْتَقَى التَّمْرُ مِنْ أَغْفَالِهِ، فَلْيَذْهَبَنَّ خِيَارُكُمْ،
وَلَيَبْقَيَنَّ شِرَارُكُمْ» [سنن ابن ماجه: صحيح]
"Sungguh kelak kalian akan dipilah-pilah
sebagaimana kurma di pilah-pilah dari yang jelek. Karna itu, sungguh
orang-orang terbaik kalian akan pergi (tiada) dan yang tersisa adalah
orang-orang yang buruk. Maka (berharaplah) mati segera jika kalian bisa."
[Sunan Ibnu Majah: Shahih]
Ø Zubair bin 'Adiy -rahimahullah- mengatakan: Pernah kami
mendatangi Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, kemudian kami
mengutarakan kepadanya keluh kesah kami tentang ulah Al-Hajjaj. Maka dia
menjawab;
«اصْبِرُوا، فَإِنَّهُ لاَ يَأْتِي عَلَيْكُمْ زَمَانٌ إِلَّا الَّذِي
بَعْدَهُ شَرٌّ مِنْهُ، حَتَّى تَلْقَوْا رَبَّكُمْ»
"Bersabarlah, sebab tidaklah
kalian menjalani suatu zaman, melainkan sesudahnya lebih buruk daripadanya,
sampai kalian menjumpai Rabb kalian".
Aku mendengar hadits ini dari Nabi kalian shallallahu
'alaihi wasallam. [Shahih Bukhari]
Ø Hudzaifah bin Al-Yaman radhiyallahu 'anhuma
berkata, Rasulullah ﷺ bersabda:
" يَدْرُسُ الْإِسْلَامُ كَمَا يَدْرُسُ
وَشْيُ الثَّوْبِ، حَتَّى لَا يُدْرَى مَا صِيَامٌ، وَلَا صَلَاةٌ، وَلَا نُسُكٌ،
وَلَا صَدَقَةٌ، وَلَيُسْرَى عَلَى كِتَابِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ فِي لَيْلَةٍ،
فَلَا يَبْقَى فِي الْأَرْضِ مِنْهُ آيَةٌ، وَتَبْقَى طَوَائِفُ مِنَ النَّاسِ
الشَّيْخُ الْكَبِيرُ وَالْعَجُوزُ، يَقُولُونَ: أَدْرَكْنَا آبَاءَنَا عَلَى
هَذِهِ الْكَلِمَةِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، فَنَحْنُ نَقُولُهَا "
“(Ajaran)
Islam akan terkikis sebagaimana hiasan baju yang terkikis sehingga tidak di
ketahui apa itu puasa, apa itu shalat, apa itu ibadah dan apa itu sedekah, dan
akan ditanggalkan Kitabullah di malam hari, sehingga tidak tersisa di muka bumi
satu ayat pun. Yang tersisa adalah beberapa kelompok manusia yang telah lanjut
usia dan lemah, mereka berkata, 'Kami menemui bapak-bapak kami di atas kalimat
'Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah', maka kami mengucapkannya."
Shilah berkata kepadanya, "Kalimat LA
ILAAHA ILLALLAH tidak cukup bagi mereka, karena mereka tidak tahu apa itu
shalat, apa itu puasa, apa itu ibadah dan apa itu sedekah."
Maka Hudzaifah berpaling darinya, namun dia
mengulanginya sampai tiga kali, dan pada kali ketiganya Hudzaifah berbalik
kepadanya dan berkata, "Wahai Shilah, kalimat itu telah menyelamatkan
mereka dari neraka." Ia mengucapkannya sebanyak tiga kali. [Sunan Ibnu
Majah: Shahih]
Wallahu a’lam!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...