بسم الله الرحمن الرحيم
Bulan Rajab dianjurkan
untuk memperbanyak amal ibadah.
Usamah
bin Zayd -radhiyallahu
'anhuma- beliau bertanya kepada Rasulullah ﷺ:
يَا رَسُولَ اللَّهِ، لَمْ أَرَكَ تَصُومُ
شَهْرًا مِنَ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ، قَالَ: «ذَلِكَ شَهْرٌ
يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ»
“Wahai
Rasulullah! Aku tidak pernah melihat engkau banyak menjalankan puasa
sebagaimana yang engkau jalankan di bulan Sya'ban? “
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Itulah bulan yang banyak dilalaikan oleh orang, bulan
antara Rajab dan Ramadhan".
[Shahih Ibnu Khuzaimah]
Ø Ibnu Hajar Al-'Asqalaniy (852H) rahimahullah
mengatakan:
هذا فيه إشعارٌ بأنّ في رجب مشابهةً
برمضانَ، وأنّ الناسَ يشتَغلون من العبادة بما يشتغلون به في رمضان، ويغفلون عن
نظيرِ ذلك في شعبان، لذلك كان يصومه. [تبيين العجب
بما ورد في شهر رجب]
“Hadits ini menunjukkan bahwa bulan Rajab
mirip dengan bulan Ramadhan, orang-orang menyibukkan diri dengan ibadah
sebagaimana di bulan Ramadhan, akan tetapi mereka melalaikan ibadah di bulan
Sya'ban, oleh karena itu Rasulullah memperbanyak puasa”. ["Tabyiin
Al-'ajab bimaa warada fii fadhli Rajab" hal.12]
Bulan Rajab adalah
salah satu bulan Haram.
Dari Abu
Bakrah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ berkhutbah pada haji Wada’:
" إِنَّ الزَّمَانَ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ
اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا، مِنْهَا
أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ، ثَلاَثٌ مُتَوَالِيَاتٌ: ذُو القَعْدَةِ، وَذُو الحِجَّةِ،
وَالمُحَرَّمُ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ "
"Sesungguhnya waktu berputar seperti keadaannya sewaktu Allah menciptkan langit dan bumi. Setahun itu dua belas bulan, diantaranya empat bulan haram. Tiga bulan berurutan; Dzul Qa'dah, Dzul Hijjjah, Muharram, dan Rajab (bulan yang sangat diagungkan oleh kabilah) Mudhar, berada di antara bulan Jumadal akhir dan Sya'ban". [Sahih Bukhari dan Muslim]
Pahala dan dosa dilipat-gandakan pada bulan
Rajab.
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا
تُحِلُّوا شَعَائِرَ اللَّهِ وَلَا الشَّهْرَ الْحَرَامَ} [المائدة:
2]
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan
haram". [Al-Maidah:2]
Ø Ibnu ‘Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata tentang
bulan-bulan Haram:
" جَعَلَ الذَّنْبَ فِيهِنَّ أَعْظَمَ،
وَالْعَمَلَ الصَّالِحَ بِالْأَجْرِ أَعْظَمَ " [تفسير
الطبري (14/ 238)]
“Allah menjadikan dosa pada bulan Haram
lebih besar dan amal shalih pahalanya lebih banyak”. [Tafsir Ath-Thabariy]
Lihat: Keutamaan bulan Rajab
Tidak ada amalan khusus untuk bulan Rajab
Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan:
"لم يَرد في فضل شهر
رجب، ولا في صيامِه، ولا في صيام شيء منه، - معيّن، ولا في قيام ليلةٍ مخصوصةٍ فيه
- حديث صحيح يصلح للحجة، وقد سبقَني إلى الجَزم بذلك الإمام أبو إسماعيل الهَرَوي
الحافظ"
“Tidak ada hadits tentang keutamaan khusus
bulan Rajab, baik itu tentang puasa sebulan penuh, ataupun sebagiannya, dan
tidak ada pula tentang salat malam khusus dalam bulan Rajab hadits yang sahih
yang bisa dijadikan hujjah (pegangan). Dan yang mendahuluiku berkata demikian
adalah Imam Abu Ismail Al-Harawaih Al-Hafidz (w.481H)”. ["Tabyiin
Al-'ajab" hal.11]
Amalan yang dianjurkan untuk diberbanyak pada
bulan Rajab
Diantaranya:
1. Berdo’a
ketika melihat hilal bulan Rajab.
Dari Thalhah bin 'Ubaidillah radhiyallahu
‘anhu; Nabi -shallallahu 'alaihi wasallam- apabila melihat bulan
sabit beliau mengucapkan:
" اللَّهُمَّ أَهْلِلْهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالْإِيمَان،ِ
وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَام،ِ رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ "
“Ya Allah, terbitkanlah bulan tersebut
kepada kami dengan berkah, iman, keselamatan serta Islam! Tuhanku dan Tuhanmu (wahai bulan sabit) adalah Allah”.
[Sunan Tirmidziy: Shahih]
Ø Dari Ibnu 'Umar radhiyallahu ‘anhuma; Rasulullah -shallallahu
'alaihi wasallam- apabila melihat bulan sabit beliau mengucapkan:
" اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا
بِالْأَمْنِ وَالْإِيمَانِ، وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ، وَالتَّوْفِيقِ لِمَا تحِبُّ
وَتَرْضَى، رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللَّهُ "
“Ya Allah, terbitkanlah bulan tersebut
kepada kami dengan aman, iman, keselamatan serta Islam, dan taufiq (hidayah
menjalankan) segala apa yang Engkau cintai dan ridhai! Tuhan kami dan Tuhanmu (wahai bulan sabit) adalah Allah”.
[Shahih Ibnu Hibban]
Lihat: Do'a melihat
hilal Ramadhan
2. Menghindari
segala bentuk kesyirikan.
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي
كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ
ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ} [التوبة: 36]
"Sesungguhnya bilangan bulan pada
sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia
menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan)
agama yang lurus, maka janganlah kamu mendzalimi diri kamu dalam bulan yang
empat itu". [At-Taubah:36]
Dan syirik adalah kedzaliman yang palin
besar. Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ} [لقمان: 13]
Sesungguhnya mempersekutukan (Allah)
adalah benar-benar kezaliman yang besar. [Luqman:13]
{يَسْأَلُونَكَ
عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيهِ قُلْ قِتَالٌ فِيهِ كَبِيرٌ وَصَدٌّ عَنْ
سَبِيلِ اللَّهِ وَكُفْرٌ بِهِ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَإِخْرَاجُ أَهْلِهِ
مِنْهُ أَكْبَرُ عِنْدَ اللَّهِ وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ} [البقرة: 217]
Mereka bertanya kepadamu tentang
berperang pada bulan Haram. Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu adalah
dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah,
(menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya,
lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan syirik lebih besar (dosanya) daripada
membunuh". (Al-Baqarah:217)
{وَلَقَدْ
أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ
لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ} [الزمر: 65]
Dan sesungguhnya telah diwahyukan
kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: "Jika kamu mempersekutukan
(Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang
yang merugi". [Az-Zumar:65]
3. Menghindari
segala bentuk maksiat seperti meninggalkan kewajiban dan melakukan yang haram.
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{وَمَن يَتَعَدَّ حُدُودَ اللَّهِ فَقَدْ ظَلَمَ نَفْسَه} [الطلاق:
1]
Dan barangsiapa yang melanggar
hukum-hukum Allah, maka sesungguhnya dia telah berbuat zalim terhadap dirinya
sendiri. [Ath-thalaaq: 1]
{إِنَّمَا النَّسِيءُ زِيَادَةٌ فِي
الْكُفْرِ يُضَلُّ بِهِ الَّذِينَ كَفَرُوا يُحِلُّونَهُ عَامًا وَيُحَرِّمُونَهُ
عَامًا لِيُوَاطِئُوا عِدَّةَ مَا حَرَّمَ اللَّهُ فَيُحِلُّوا مَا حَرَّمَ
اللَّهُ} [التوبة: 37]
Sesungguhnya mengundur-undurkan bulan
Haram itu adalah menambah kekafiran. Disesatkan orang-orang yang kafir dengan
mengundur-undurkan itu, mereka menghalalkannya pada suatu tahun dan
mengharamkannya pada tahun yang lain, agar mereka dapat mempersesuaikan dengan
bilangan yang Allah mengharamkannya, maka mereka menghalalkan apa yang
diharamkan Allah. [At-Taubah:37]
Ø Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata:
" كَانُوا يَجْعَلُونَ
المُحَرَّمَ صَفَرًا " [صحيح البخاري ومسلم]
"Orang-orang jahiliyah dulu menggantikan bulan Muharram dengan
bulan Shafar". [Sahih Bukhari dan Muslim]
Lihat: Menjaga kesucian bulan-bulan Haram
4. Memperbanyak
shalat sunnah.
Dari Tsauban radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«عَلَيْكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ لِلَّهِ فَإِنَّكَ لاَ تَسْجُدُ
لِلَّهِ سَجْدَةً إِلاَّ رَفَعَكَ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً وَحَطَّ عَنْكَ بِهَا
خَطِيئَةً» [صحيح مسلم]
"Hendaklah engkau
memperbanyak sujud kepada Allah, karena sesungguhnya engkau tidak sujud kepada
Allah kecuali Allah akan mengangkatmu satu derajat, dan menghapus darimu satu
dosa". [Sahih Muslim]
Lihat: Shalat di bulan Rajab
5. Memperbanyak
puasa.
Asy-Syaukaniy (1255H) rahimahullah
mengatakan:
ظَاهِرُ قَوْلِهِ فِي حَدِيثِ
أُسَامَةَ: " إنَّ شَعْبَانَ شَهْرٌ يَغْفُلُ عَنْهُ النَّاسُ بَيْنَ رَجَبٍ
وَرَمَضَانَ "، أَنَّهُ يُسْتَحَبُّ صَوْمُ رَجَبٍ؛ لِأَنَّ الظَّاهِرَ أَنَّ
الْمُرَادَ أَنَّهُمْ يَغْفُلُونَ عَنْ تَعْظِيمِ شَعْبَانَ بِالصَّوْمِ كَمَا
يُعَظِّمُونَ رَمَضَانَ وَرَجَبًا بِهِ. [نيل
الأوطار]
Yang nampak dari hadits Usamah: “Sesungguhnya Sya’ban adalah bulan yang banyak
dilalaikan oleh orang, bulan antara Rajab dan Ramadhan",
ini adalah anjuran berpuasa di bulan Rajab, karena secara dzahir maksud hadits
tersebut adalah bahwa mereka melalaikan pengagungan bulan Sya'ban dengan
berpuasa sebagaimana mereka mengagungkan bulan Ramadhan dan Rajab. ["Nail
Al-Authar" 4/293]
Ø
Diriwayatkan bahwa
Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«صُمْ مِنَ الحُرُمِ وَاتْرُكْ، صُمْ مِنَ الحُرُمِ وَاتْرُكْ،
صُمْ مِنَ الحُرُمِ وَاتْرُكْ» [سنن أبي داود: ضعفه
الألباني]
“Puasalah di bulan haram dan
tinggalkan, puasalah di bulan haram dan tinggalkan, puasalah di bulan haram dan
tinggalkan”. [Sunan Abu Daud: Dilemahkan oleh
syekh Albaniy rahimahullah]
Lihat: Puasa Rajab
6. Bersedekah.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
" مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ العِبَادُ فِيهِ، إِلَّا مَلَكَانِ
يَنْزِلاَنِ، فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا،
وَيَقُولُ الآخَرُ: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا " [صحيح
البخاري ومسلم]
"Tidak satu hari pun dimana
pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali dua malaikat turun kepadanya,
salah satu di antara keduanya berkata: "Ya Allah, berikanlah ganti bagi
orang yang berinfak!" Dan lainnya berkata: "Ya Allah, hancurkanlah
harta orang yang pelit!" [Sahih Bukhari dan Muslim]
7. Menuntut
ilmu.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ
كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ
السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ
وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ» [صحيح مسلم]
"Tidaklah satu kaum berkumpul
di salah satu "rumah Allah" (mesjid) membaca kitabullah (Al-Qur'an)
dan mempelajarinya di antara mereka kecuali Allah menurunkan kepada mereka
ketenangan dan mereka dinaungi dengan rahmat dan malaikat mengerumungi mereka
dan Allah menyebut mereka pada siapa yang ada di sisi-Nya". [Shahih Muslim]
8. Berbakti
kepada kedua orang tua.
Dari Abu
Ad-Dardaa’ radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«الوَالِدُ أَوْسَطُ أَبْوَابِ الجَنَّةِ، فَإِنْ شِئْتَ
فَأَضِعْ ذَلِكَ البَابَ أَوْ احْفَظْهُ» [سنن الترمذي: صححه الألباني]
“Orang tua
adalah pintu surga terbaik, maka jika engkau mau maka tinggalkanlah pintu itu
atau jagalah”. [Sunan Tirmidziy: Shahih]
9. Menyambung
silaturahim.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ
وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ» [صحيح البخاري]
"Barangsiapa yang beriman
kepada Allah dan hari kiamat maka hendaklah ia menyambung (berbuat baik kepada)
kerabatnya". [Shahih Bukhari]
Ø
Dari Suwaid bin 'Amir
Al-Anshariy radhiyallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«بُلُّوا أَرْحَامَكُمْ وَلَوْ بِالسَّلَامِ»
[مسند الشهاب القضاعي: حسنه الألباني]
"Sambunglah silaturahmi
kalian sekalipun hanya dengan ucapan salam". [Musnad Asy-Syihab: Hasan]
Ø
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" إِنَّ أَعْمَالَ بَنِي آدَمَ
تُعْرَضُ كُلَّ خَمِيسٍ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ، فَلَا يُقْبَلُ عَمَلُ قَاطِعِ رَحِمٍ
" [مسند أحمد: حسن]
"Sesungguhnya amalan anak
cucu Adam diperlihatkan setiapa hari Kamis di malam Jum'at, maka tidak diterima
amalan orang yang memutuskan silaturahmi". [Musnad Ahmad: Hasan]
10. Membantu orang lain.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا،
نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ
عَلَى مُعْسِرٍ، يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَمَنْ
سَتَرَ مُسْلِمًا، سَتَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَاللهُ فِي
عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ» [صحيح
مسلم]
“Barangsiapa yang menghilangkan dari
seorang mu'min satu musibah dari musibah dunia maka Allah akan menghilangkan
darinya satu musibah dari musibah hari kiamat, dan barangsiapa yang memudahkan
bagi orang yang kesulitan maka Allah akan memudahkan baginya di dunia dan
akhirat, dan barangsiapa yang menutupi aib seorang muslim maka Allah akan
menutupi aibnya di dunia dan akhirat, dan Allah senantiapa menolong seorang
hamba selama hamba tersebut menulong saudaranya". [Shahih Musim]
Ø Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma; Seseorang
datang kepada Nabi ﷺ dan
bertanya:
يَا رَسُولَ اللهِ، أَيُّ النَّاسِ أَحَبُّ إِلَى اللهِ؟ وَأَيُّ
الْأَعْمَالِ أَحَبُّ إِلَى اللهِ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: «أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللهِ تَعَالَى أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ،
وَأَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللهِ تَعَالَى سُرُورٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ،
أَوْ تَكَشِفُ عَنْهُ كُرْبَةً، أَوْ تَقْضِي عَنْهُ دَيْنًا، أَوْ تَطْرُدُ
عَنْهُ جُوعًا، وَلَأَنْ أَمْشِيَ مَعَ أَخِي فِي حَاجَةٍ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ
أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ - يَعْنِي مَسْجِدَ الْمَدِينَةِ شَهْرًا -
وَمَنَ كَفَّ غَضَبَهُ سَتَرَ اللهُ عَوْرَتَهُ، وَمَنْ كَظَمَ غَيْظَهُ، وَلَوْ
شَاءَ أَنْ يُمْضِيَهُ أَمْضَاهُ مَلَأَ اللهُ قَلْبَهُ رَجَاءً يَوْمَ
الْقِيَامَةِ، وَمَنْ مَشَى مَعَ أَخِيهِ فِي حَاجَةٍ حَتَّى يَتَهَيَّأَ لَهُ
أَثْبَتَ اللهُ قَدَمَهُ يَوْمَ تَزُولُ الْأَقْدَامِ» [المعجم الكبير
للطبراني: حسن]
Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling dicintai oleh Allah? Dan amalan apa yang paling dicintai oleh Allah? Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Orang yang paling dicintai oleh Allah ta'aalaa adalah yang paling bermanfaat bagi manusia, dan amalan yang paling dicintai oleh Allah ta'aalaa adalah kegembiraan yang engkau berikan kepada seorang muslim, atau engkau menghilangkan kesulitannya, atau engkau membebaskan utangnya, atau engkau menghilangkan rasa laparnya, dan aku berjalan memenuhi hajat saudaraku lebih aku cintai daripada aku beri'tikaf di masjid ini -yaitu masjid Madinah selama sebulan-, dan siapa yang menahan marahnya maka Allah akan menutupi aibnya, dan siapa yang menahan murkanya padalah jika ia mau ia bisa melampiaskannya maka Allah akan memenuhi hatinya pengharapan di hari kiamat, dan siapa yang berjalan memenuhi hajat saudaranya sampai ia menyelesaikannya maka Allah akan meneguhkan kakinya pada hari banyak kaki yang tergelincir". [Al-Mu'jam Al-Kabir karya Ath-Thabaraniy: Hasan]
11. Berakhlak mulia.
Dari Abu Ad-Darda' radiyallahu 'anhu;
Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَا مِنْ شَيْءٍ يُوضَعُ فِي المِيزَانِ
أَثْقَلُ مِنْ حُسْنِ الخُلُقِ، وَإِنَّ صَاحِبَ حُسْنِ الخُلُقِ لَيَبْلُغُ بِهِ دَرَجَةَ
صَاحِبِ الصَّوْمِ وَالصَّلَاةِ» [سنن الترمذي: صحيح]
“Tidak ada sesuatu yang
diletakkan pada timbangan hari kiamat yang lebih berat daripada akhlak yang
mulia, dan sesungguhnya orang yang berakhlak mulia bisa mencapai derajat orang
yang berpuasa dan salat”. [Sunan Tirmidzi: Shahih]
Wallahu a’lam!
Lihat juga: Keistimewaan bulan Muharram - Keutamaan bulan Sya’ban - Keistimewaan bulan Dzulhijjah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...