Kamis, 05 Januari 2023

Amalan ditolak karena memutus silaturahim

بسم الله الرحمن الرحيم

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"إِنَّ أَعْمَالَ بَنِي آدَمَ تُعْرَضُ كُلَّ خَمِيسٍ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ، فَلَا يُقْبَلُ عَمَلُ قَاطِعِ رَحِمٍ"

"Sesungguhnya amalan anak cucu Adam diperlihatkan setiapa hari Kamis di malam Jum'at, maka tidak diterima amalan orang yang memutuskan silaturahmi". [Musnad Ahmad: Hasan]

Pentingnya menjaga silaturahim:

1.      Perintah memelihara hubungan silaturahim.

Allah subhanahu wata’aalaa befirman:

{وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا} [النساء: 1]

Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan Mengawasi kamu. [An-Nisaa':1]

Ø  Dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

" اتَّقُوا اللهَ وَصِلُوا أَرْحَامَكُمْ " [شعب الإيمان للبيهقي: حسنه الألباني]

"Bertakwalah kalian kepada Allah dan sambunglah hubungan silaturahim kalian". [Syu'ab Al-Iman: Hasan]

2.      Perintah berbuat baiklah kepada karib-kerabat.

Allah subhanahu wata’aalaa befirman:

{وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى} [النساء: 36]

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat. [An-Nisaa':36]

Ancaman bagi yang memutuskan silaturahim:

a)      Laknat dan neraka bagi yang memutuskan silaturahim.

Allah subhanahu wata’aalaa befirman:

{وَالَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ أُولَئِكَ لَهُمُ اللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوءُ الدَّارِ} [الرعد: 19 - 25]

Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang Itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahannam). [Ar-Ra'd:25]

b)     Memutuskan silaturahim adalah kefasikan dan sifat orang yang merugi.

Allah subhanahu wata’aalaa befirman:

{وَمَا يُضِلُّ بِهِ إِلَّا الْفَاسِقِينَ (26) الَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ أُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ}

Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik, (yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. mereka Itulah orang-orang yang rugi. [Al-Baqarah: 26-27]

c)      Tidak mendapatkan ampunan.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

" تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْإِثْنَيْنِ، وَيَوْمَ الْخَمِيسِ، فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لَا يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا، إِلَّا رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ، فَيُقَالُ: أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا، أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا، أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا " [صحيح مسلم]

"Pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis, lalu diampuni dosa setiap hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu, kecuali orang yang ada permusuhan antara ia dan saudaranya. Maka dikatakan: Tangguhkan kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tangguhkan kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tangguhkan kedua orang ini sampai keduanya berdamai". [Sahih Muslim]

d)     Sama seperti membunuh.

Dari Abu Khirasy As-Sulamiy radhiyallahu 'anhu; Bahwasanya ia pernah mendengar Rasulullah bersabda:

«مَنْ هَجَرَ أَخَاهُ سَنَةً فَهُوَ كَسَفْكِ دَمِهِ»

"Barangsiapa mendiamkan saudaranya selama satu tahun, maka sama dengan menumpahkan darahnya." [Sunan Abi Daud: Shahih]

e)      Tidak masuk surga.

Dari Jubair bin Muth'im radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

«لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعُ رَحِمٍ» [صحيح البخاري ومسلم]

"Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan tali silaturahmi". [Sahih Bukhari dan Muslim]

f)       Masuk neraka.

Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata: Rasulullah bersabda:

«لَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثٍ، فَمَنْ هَجَرَ فَوْقَ ثَلَاثٍ فَمَاتَ دَخَلَ النَّارَ»

"Tidak halal bagi seorang muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari, jika ia tetap mendiamkan hingga lebih dari tiga hari lalu meninggal dunia, maka ia masuk ke dalam neraka." [Sunan Abi Daud: Shahih]

Yang terbaik adalah yang pertama memaafkan.

Dari Abu Ayyub Al-Anshariy -radhiyallahu 'anhu-; Rasulullah bersabda:

لَا يَحِلُّ لِرَجُلٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثِ لَيَال، ٍ يَلْتَقِيَانِ فَيُعْرِضُ هَذَا وَيُعْرِضُ هَذَا، وَخَيْرُهُمَا الَّذِي يَبْدَأُ بِالسَّلَامِ

"Tidak halal bagi seorang muslim mendiamkan saudaranya melebihi tiga malam, (jika bertemu) yang ini berpaling dan yang ini juga berpaling, dan sebaik-baik dari keduanya adalah yang memulai mengucapkan salam." [Shahih Bukhari dan Muslim]

Ø  Dari 'Aisyah radhiallahu'anha; Rasulullah bersabda:

" لَا يَكُونُ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ مُسْلِمًا فَوْقَ ثَلَاثَةٍ، فَإِذَا لَقِيَهُ سَلَّمَ عَلَيْهِ ثَلَاثَ مِرَارٍ كُلُّ ذَلِكَ لَا يَرُدُّ عَلَيْهِ فَقَدْ بَاءَ بِإِثْمِهِ "

"Tidak boleh seorang muslim mendiamkan saudaranya sesama muslim lebih dari tiga hari, jika bertemu dengannya hendaklah ia ucapkan salam sebanyak tiga kali, jika pada setiap salam dia tidak menjawab, maka dia kembali kepada dosanya (dosa mendiamkan)." [Sunan Abi Daud no.4267: Hasan]

Keutamaan menyambung silaturahim:

1)      Sifat orang yang beriman

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ» [صحيح البخاري]

"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat maka hendaklah ia menyambung (berbuat baik kepada) kerabatnya". [Sahih Bukhari]

2)      Silaturahmi menambah umur, melapangkan rezki dan menambah rasa cinta di antara kerabat.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«تَعَلَّمُوا مِنْ أَنْسَابِكُمْ مَا تَصِلُونَ بِهِ أَرْحَامَكُمْ، فَإِنَّ صِلَةَ الرَّحِمِ مَحَبَّةٌ فِي الأَهْلِ، مَثْرَاةٌ فِي المَالِ، مَنْسَأَةٌ فِي الأَثَرِ» [سنن الترمذي: صحيح]

"Pelajarilah garis keturunan kalian agar kalian dapat menyambung hubungan silaturahmi, karena sesungguhnya menyambung hubungan silaturahmi memberi kecintaan kepada kerabat, manambah harta, dan memanjangkan umur". [Sunan Tirmidzi: Sahih]

3)      Menjadi lebih dekat.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«اعْرِفُوا أَنْسَابَكُمْ تَصِلُوا أَرْحَامَكُمْ، فَإِنَّهُ لَا قُرْبَ بِالرَّحِمِ إِذَا قُطِعَتْ وَإِنْ كَانَتْ قَرِيبَةً، وَلَا بُعْدَ بِهَا إِذَا وُصِلَتْ وَإِنْ كَانَتْ بَعِيدَةً» [مسند أبي داود الطيالسي: صحيح]

"Ketahuilah garis keturunan kalian untuk menyambung hubungan silaturahmi, karena sesungguhnya tidak ada kedekatan dengan kerabat jika terputus tali silaturahmi sekalipun ia dekat, dan tidak ada hubungan kerabat yang jauh jika terjalin silaturahmi sekalipun ia jauh". [Musnad Ath-Thayalisiy: Sahih]

4)      Menyebabkan masuk surga.

Abu Ayyub Al-Anshariy radhiyallahu 'anhu berkata: Seorang laki-laki bertanya: Ya Rasulullah, beri tahukanlah kepadaku amalan yang akan memasukkanku ke surga!

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:

تَعْبُدُ اللَّهَ وَلاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا، وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ، وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ، وَتَصِلُ الرَّحِمَ

"Sembahlah Allah dan jangan kamu menyekutukan-Nya dengan sesuatupun, dirikan salat, tunaikan zakat, dan sambung hubungan silaturahmi". [Sahih Bukhari dan Muslim]

5)      Amalan yang paling dicintai Allah ‘azza wajalla.

Seorang laki-laki dari Khats'am radhiyallahu 'anhu bertanya: Ya Rasulullah, amalan apakah yang paling dicintai oleh Allah?

Rasulullah menjawab: «إِيمَانٌ بِاللَّهِ» "Beriman kepada Allah!"

Ia bertanya lagi: Kemudian apa?

Rasulullah menjawab: «ثُمَّ صِلَةُ الرَّحِمِ» "Kemudian silaturahmi!"

Ia bertanya lagi: Ya Rasulullah, perbuatan apa yang paling dibenci Allah?

Rasulullah menjawab: «الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ» "Menyekutukan Allah!"

Ia bertanya lagi: Kemudian apa?

Rasulullah menjawab: «ثُمَّ قَطِيعَةُ الرَّحِمِ» "Kemudian memutuskan silaturahmi!" [Musnad Abu Ya'la: Sahih]

6)      Paling cepat diterima pahalanya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

" لَيْسَ شَيْءٌ أُطِيعُ اللهَ فِيهِ أَعْجَلَ ثَوَابًا مِنْ صِلَةِ الرَّحِمِ، وَلَيْسَ شَيْءٌ أَعْجَلَ عِقَابًا مِنَ الْبَغْيِ وَقَطِيعَةِ الرَّحِمِ " [السنن الكبرى للبيهقي: صححه الألباني]

"Tidak ada sesuatu yang dilakukan sebagai ketaatan kepada Allah yang lebih cepat diterima pahalanya daripada silaturahmi, dan tidak ada sesuatu yang lebih cepat diterima siksaannya daripada "al-bagyu", memutuskan silaturahmi". [Musnad Asy-Syihab: Hasan]

7)      Tidak terputus dari nikmat, rahmat, dan kasih sayang Allah ta’aalaa.

Dari Aisyah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«الرَّحِمُ مُعَلَّقَةٌ بِالْعَرْشِ تَقُولُ مَنْ وَصَلَنِي وَصَلَهُ اللهُ، وَمَنْ قَطَعَنِي قَطَعَهُ اللهُ»

"Ar-Rahim bergantung di 'arsy dan berkata: Barangsiapa yang menyambungku maka Allah akan menyambungnya, dan barangsiapa yang memutuskanku maka Allah akan memutuskannya!". [Sahih Muslim]

8)      Silaturahmi yang sesungguhnya akan memberi pertolongan.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Seorang bertanya: Ya Rasulullah, aku memiliki kerabat yang aku sering menyambungnya tapi mereka memutuskanku, aku berbuat baik kepada mereka tapi mereka berlaku buruk kepadaku, aku bersikap lembut kepada mereka tapi mereka bertindak kasar kepadaku!

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:

«لَئِنْ كُنْتَ كَمَا قُلْتَ، فَكَأَنَّمَا تُسِفُّهُمُ الْمَلَّ وَلَا يَزَالُ مَعَكَ مِنَ اللهِ ظَهِيرٌ عَلَيْهِمْ مَا دُمْتَ عَلَى ذَلِكَ» [صحيح مسلم]

"Jika engkau seperti yang kau ceritakan, maka seakan-akan engkau memberi makan kepada mereka dengan pasir panas, dan akan selalu bersamamu pertolongan dari Allah untuk menghadapi mereka selama engaku seperti itu". [Sahih Muslim]

Silaturahmi sekalipun tidak seagama

Dari 'Amru bin Al-'Ash radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ آلَ أَبِي – يعني فلانا - لَيْسُوا بِأَوْلِيَائِي، إِنَّمَا وَلِيِّيَ اللَّهُ وَصَالِحُ المُؤْمِنِينَ ، وَلَكِنْ لَهُمْ رَحِمٌ أَبُلُّهَا بِبَلاَهَا [صحيح البخاري ومسلم]

"Sesungguhnya keluarga si Fulan bukanlah waliku, sesungguhnya waliku hanyalah Allah dan orang saleh dari kalangan mukmin, akan tetapi mereka punya buhungan kerabat denganku, aku akan menyambungnya sebagaimana mestinya". [Sahih Bukhari dan Muslim]

Silaturahmi yang sesungguhnya.

Dari Abdullah bin 'Amr radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«لَيْسَ الوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ، وَلَكِنِ الوَاصِلُ الَّذِي إِذَا قُطِعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا»

"Bukanlah menyambung silaturahmi yang sesungguhnya dengan membalas perlakuan baik mereka, akan tetapi menyambung silaturahmi yang sesungguhnya adalah orang yang menyambung jika kerabatnya memutuskan silaturahmi". [Sahih Bukhari]

Mengautamakan kerabat dalam bersedekah.

Allah subhanahu wata’aalaa befirman:

{يَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلْ مَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ} [البقرة: 215]

Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat,. [Al-Baqarah:215]

Ø  Dari Jabir radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«ابْدَأْ بِنَفْسِكَ فَتَصَدَّقْ عَلَيْهَا، فَإِنْ فَضَلَ شَيْءٌ فَلِأَهْلِكَ، فَإِنْ فَضَلَ عَنْ أَهْلِكَ شَيْءٌ فَلِذِي قَرَابَتِكَ، فَإِنْ فَضَلَ عَنْ ذِي قَرَابَتِكَ شَيْءٌ فَهَكَذَا وَهَكَذَا» [صحيح مسلم]

"Mulailah pada dirimu, maka bersedekahlah kepadanya, dan jika ada lebihnya maka kepada keluargamu, dan jika ada lebihnya setelah keluargamu maka kepada kerabatmu, dan jika ada lebihnya setelah kerabatmu maka kepada yang ini dan yang ini (orang yang ada di depanmu, di kanan dan kirimu)". [Sahih Muslim]

Ø  Dari Salman bin 'Amir radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

" الصَّدَقَةُ عَلَى الْمِسْكِينِ صَدَقَةٌ، وَالصَّدَقَةُ عَلَى ذِي الرَّحِمِ اثْنَتَانِ: صَدَقَةٌ، وَصِلَةٌ "

"Bersedekah kepada fakir miskin mendapat pahala sedekah, dan bersedekah kepada kerabat mendapat dua pahala: Pahala sedekah dan pahala silaturahmi". [Musnad Ahmad: Sahih]

Ø  Dari Abu Ayyub Al-Anshariy radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

" إِنَّ أَفْضَلَ الصَّدَقَةِ الصَّدَقَةُ عَلَى ذِي الرَّحِمِ الْكَاشِحِ " [مسند أحمد: صحيح]

"Sesungguhnya sedekah yang paling baik adalah sedekah kepada kerabat yang memusuhi". [Musnad Ahmad: Sahih]

Mendahulukan kerabat yang paling dekat.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Seorang laki-laki bertanya: Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak diperlakukan dengan baik?

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:

«أُمُّكَ، ثُمَّ أُمُّكَ، ثُمَّ أُمُّكَ، ثُمَّ أَبُوكَ، ثُمَّ أَدْنَاكَ أَدْنَاكَ» [صحيح مسلم]

"Ibumu, kemudian ibumu, kemudian ibumu, kemudian bapakmu, kemudian yang lebih dekat dan lebih dekat". [Sahih Muslim]

Silaturahmi sekalipun hanya sekedar ucapan salam.

Dari Suwaid bin 'Amir Al-Anshariy radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

«بُلُّوا أَرْحَامَكُمْ وَلَوْ بِالسَّلَامِ» [مسند الشهاب القضاعي: حسنه الألباني]

"Sambunglah silaturahmi kalian sekalipun hanya dengan ucapan salam". [Musnad Asy-Syihab: Hasan]

Wallahu a’lam!

Lihat juga: Pentingnya silaturahim - Hadits Ibnu Mas’ud; Malu kepada Allah yang sebenarnya - Hadits Ibnu Mas’ud; Orang sombong tidak masuk surga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...