بسم الله الرحمن الرحيم
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
"إِنَّ أَعْمَالَ بَنِي آدَمَ تُعْرَضُ كُلَّ
خَمِيسٍ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ، فَلَا يُقْبَلُ عَمَلُ قَاطِعِ رَحِمٍ"
"Sesungguhnya amalan anak cucu Adam diperlihatkan setiapa hari Kamis di malam Jum'at, maka tidak diterima amalan orang yang memutuskan silaturahmi". [Musnad Ahmad: Hasan]
Pentingnya menjaga silaturahim:
1.
Perintah
memelihara hubungan silaturahim.
Allah subhanahu
wata’aalaa befirman:
{وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ
وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا} [النساء: 1]
Dan bertakwalah
kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama
lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu
menjaga dan Mengawasi kamu. [An-Nisaa':1]
Ø Dari
Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ
bersabda:
" اتَّقُوا اللهَ وَصِلُوا أَرْحَامَكُمْ
" [شعب الإيمان
للبيهقي: حسنه الألباني]
"Bertakwalah
kalian kepada Allah dan sambunglah hubungan silaturahim kalian". [Syu'ab
Al-Iman: Hasan]
2.
Perintah berbuat baiklah kepada karib-kerabat.
Allah subhanahu
wata’aalaa befirman:
{وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا
وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى} [النساء: 36]
Sembahlah Allah dan
janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah
kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat. [An-Nisaa':36]
Ancaman bagi yang memutuskan
silaturahim:
a)
Laknat dan neraka bagi yang memutuskan silaturahim.
Allah subhanahu
wata’aalaa befirman:
{وَالَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنْ
بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ
فِي الْأَرْضِ أُولَئِكَ لَهُمُ اللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوءُ الدَّارِ} [الرعد: 19 - 25]
Orang-orang yang
merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa
yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi,
orang-orang Itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang
buruk (Jahannam). [Ar-Ra'd:25]
b)
Memutuskan silaturahim adalah kefasikan dan sifat
orang yang merugi.
Allah subhanahu
wata’aalaa befirman:
{وَمَا يُضِلُّ بِهِ إِلَّا الْفَاسِقِينَ
(26) الَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا
أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ أُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ}
Dan tidak ada yang
disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik, (yaitu) orang-orang
yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan
apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan
membuat kerusakan di muka bumi. mereka Itulah orang-orang yang rugi. [Al-Baqarah: 26-27]
c)
Tidak
mendapatkan ampunan.
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
" تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ
الْإِثْنَيْنِ، وَيَوْمَ الْخَمِيسِ، فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لَا يُشْرِكُ
بِاللهِ شَيْئًا، إِلَّا رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ،
فَيُقَالُ: أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا، أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى
يَصْطَلِحَا، أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا " [صحيح مسلم]
"Pintu-pintu
surga dibuka pada hari Senin dan Kamis, lalu diampuni dosa setiap hamba yang
tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu, kecuali orang yang ada permusuhan
antara ia dan saudaranya. Maka dikatakan: Tangguhkan kedua orang ini sampai
keduanya berdamai, tangguhkan kedua orang ini sampai keduanya berdamai,
tangguhkan kedua orang ini sampai keduanya berdamai". [Sahih Muslim]
d)
Sama seperti membunuh.
Dari Abu Khirasy
As-Sulamiy radhiyallahu 'anhu; Bahwasanya ia pernah mendengar
Rasulullah ﷺ bersabda:
«مَنْ
هَجَرَ أَخَاهُ سَنَةً فَهُوَ كَسَفْكِ دَمِهِ»
"Barangsiapa
mendiamkan saudaranya selama satu tahun, maka sama dengan menumpahkan
darahnya." [Sunan Abi Daud: Shahih]
e)
Tidak
masuk surga.
Dari Jubair bin Muth'im radhiyallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ
bersabda:
«لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعُ رَحِمٍ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Tidak akan masuk surga orang yang
memutuskan tali silaturahmi". [Sahih Bukhari dan Muslim]
f)
Masuk
neraka.
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu
berkata: Rasulullah ﷺ bersabda:
«لَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ
أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثٍ، فَمَنْ هَجَرَ فَوْقَ ثَلَاثٍ فَمَاتَ
دَخَلَ النَّارَ»
"Tidak halal bagi seorang muslim
mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari, jika ia tetap mendiamkan hingga
lebih dari tiga hari lalu meninggal dunia, maka ia masuk ke dalam neraka."
[Sunan Abi Daud: Shahih]
Yang terbaik adalah yang pertama
memaafkan.
Dari Abu Ayyub Al-Anshariy -radhiyallahu
'anhu-; Rasulullah ﷺ
bersabda:
لَا يَحِلُّ لِرَجُلٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثِ لَيَال، ٍ
يَلْتَقِيَانِ فَيُعْرِضُ هَذَا وَيُعْرِضُ هَذَا، وَخَيْرُهُمَا الَّذِي يَبْدَأُ
بِالسَّلَامِ
"Tidak halal bagi
seorang muslim mendiamkan saudaranya melebihi tiga malam, (jika bertemu) yang
ini berpaling dan yang ini juga berpaling, dan sebaik-baik dari keduanya adalah
yang memulai mengucapkan salam." [Shahih Bukhari dan Muslim]
Ø Dari 'Aisyah radhiallahu'anha;
Rasulullah ﷺ
bersabda:
" لَا يَكُونُ
لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ مُسْلِمًا فَوْقَ ثَلَاثَةٍ، فَإِذَا لَقِيَهُ سَلَّمَ
عَلَيْهِ ثَلَاثَ مِرَارٍ كُلُّ ذَلِكَ لَا يَرُدُّ عَلَيْهِ فَقَدْ بَاءَ
بِإِثْمِهِ "
"Tidak boleh seorang muslim mendiamkan
saudaranya sesama muslim lebih dari tiga hari, jika bertemu dengannya hendaklah
ia ucapkan salam sebanyak tiga kali, jika pada setiap salam dia tidak menjawab,
maka dia kembali kepada dosanya (dosa mendiamkan)." [Sunan Abi Daud
no.4267: Hasan]
Keutamaan menyambung silaturahim:
1)
Sifat
orang yang beriman
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
«مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ
فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ» [صحيح البخاري]
"Barangsiapa yang beriman kepada Allah
dan hari kiamat maka hendaklah ia menyambung (berbuat baik kepada) kerabatnya".
[Sahih Bukhari]
2)
Silaturahmi menambah umur, melapangkan rezki dan menambah
rasa cinta di antara kerabat.
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«تَعَلَّمُوا مِنْ أَنْسَابِكُمْ مَا تَصِلُونَ
بِهِ أَرْحَامَكُمْ، فَإِنَّ صِلَةَ الرَّحِمِ مَحَبَّةٌ فِي الأَهْلِ، مَثْرَاةٌ فِي
المَالِ، مَنْسَأَةٌ فِي الأَثَرِ» [سنن الترمذي: صحيح]
"Pelajarilah
garis keturunan kalian agar kalian dapat menyambung hubungan silaturahmi,
karena sesungguhnya menyambung hubungan silaturahmi memberi kecintaan kepada
kerabat, manambah harta, dan memanjangkan umur". [Sunan Tirmidzi: Sahih]
3)
Menjadi lebih dekat.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«اعْرِفُوا أَنْسَابَكُمْ تَصِلُوا أَرْحَامَكُمْ،
فَإِنَّهُ لَا قُرْبَ بِالرَّحِمِ إِذَا قُطِعَتْ وَإِنْ كَانَتْ قَرِيبَةً، وَلَا
بُعْدَ بِهَا إِذَا وُصِلَتْ وَإِنْ كَانَتْ بَعِيدَةً» [مسند أبي داود الطيالسي: صحيح]
"Ketahuilah
garis keturunan kalian untuk menyambung hubungan silaturahmi, karena
sesungguhnya tidak ada kedekatan dengan kerabat jika terputus tali silaturahmi
sekalipun ia dekat, dan tidak ada hubungan kerabat yang jauh jika terjalin
silaturahmi sekalipun ia jauh". [Musnad Ath-Thayalisiy: Sahih]
4)
Menyebabkan
masuk surga.
Abu Ayyub Al-Anshariy radhiyallahu 'anhu berkata: Seorang laki-laki bertanya: Ya
Rasulullah, beri tahukanlah kepadaku amalan yang akan memasukkanku ke surga!
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:
تَعْبُدُ اللَّهَ وَلاَ
تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا، وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ، وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ، وَتَصِلُ الرَّحِمَ
"Sembahlah Allah dan jangan kamu
menyekutukan-Nya dengan sesuatupun, dirikan salat, tunaikan zakat, dan sambung
hubungan silaturahmi". [Sahih Bukhari dan Muslim]
5)
Amalan
yang paling dicintai Allah ‘azza wajalla.
Seorang laki-laki dari Khats'am radhiyallahu 'anhu bertanya: Ya Rasulullah, amalan apakah yang
paling dicintai oleh Allah?
Rasulullah ﷺ menjawab: «إِيمَانٌ بِاللَّهِ» "Beriman kepada Allah!"
Ia bertanya lagi: Kemudian
apa?
Rasulullah menjawab: «ثُمَّ صِلَةُ
الرَّحِمِ» "Kemudian
silaturahmi!"
Ia bertanya lagi: Ya
Rasulullah, perbuatan apa yang paling dibenci Allah?
Rasulullah menjawab: «الْإِشْرَاكُ
بِاللَّهِ» "Menyekutukan
Allah!"
Ia bertanya lagi:
Kemudian apa?
Rasulullah menjawab: «ثُمَّ قَطِيعَةُ
الرَّحِمِ» "Kemudian
memutuskan silaturahmi!"
[Musnad Abu Ya'la: Sahih]
6)
Paling cepat diterima pahalanya.
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" لَيْسَ شَيْءٌ أُطِيعُ اللهَ فِيهِ أَعْجَلَ
ثَوَابًا مِنْ صِلَةِ الرَّحِمِ، وَلَيْسَ شَيْءٌ أَعْجَلَ عِقَابًا مِنَ الْبَغْيِ
وَقَطِيعَةِ الرَّحِمِ " [السنن الكبرى
للبيهقي: صححه الألباني]
"Tidak
ada sesuatu yang dilakukan sebagai ketaatan kepada Allah yang lebih cepat
diterima pahalanya daripada silaturahmi, dan tidak ada sesuatu yang lebih cepat
diterima siksaannya daripada "al-bagyu", memutuskan silaturahmi".
[Musnad Asy-Syihab: Hasan]
7)
Tidak
terputus dari nikmat, rahmat, dan kasih sayang Allah ta’aalaa.
Dari Aisyah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
«الرَّحِمُ مُعَلَّقَةٌ بِالْعَرْشِ تَقُولُ مَنْ
وَصَلَنِي وَصَلَهُ اللهُ، وَمَنْ قَطَعَنِي قَطَعَهُ اللهُ»
"Ar-Rahim bergantung di 'arsy
dan berkata: Barangsiapa yang menyambungku maka Allah akan menyambungnya,
dan barangsiapa yang memutuskanku maka Allah akan memutuskannya!".
[Sahih Muslim]
8)
Silaturahmi
yang sesungguhnya akan memberi pertolongan.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Seorang bertanya: Ya Rasulullah, aku memiliki
kerabat yang aku sering menyambungnya tapi mereka memutuskanku, aku berbuat
baik kepada mereka tapi mereka berlaku buruk kepadaku, aku bersikap lembut
kepada mereka tapi mereka bertindak kasar kepadaku!
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:
«لَئِنْ كُنْتَ كَمَا قُلْتَ، فَكَأَنَّمَا تُسِفُّهُمُ
الْمَلَّ وَلَا يَزَالُ مَعَكَ مِنَ اللهِ ظَهِيرٌ عَلَيْهِمْ مَا دُمْتَ عَلَى ذَلِكَ» [صحيح مسلم]
"Jika engkau seperti yang kau
ceritakan, maka seakan-akan engkau memberi makan kepada mereka dengan pasir
panas, dan akan selalu bersamamu pertolongan dari Allah untuk menghadapi mereka
selama engaku seperti itu". [Sahih Muslim]
Silaturahmi sekalipun tidak seagama
Dari 'Amru bin Al-'Ash radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
إِنَّ آلَ أَبِي – يعني
فلانا - لَيْسُوا بِأَوْلِيَائِي، إِنَّمَا وَلِيِّيَ اللَّهُ وَصَالِحُ المُؤْمِنِينَ
، وَلَكِنْ لَهُمْ رَحِمٌ أَبُلُّهَا بِبَلاَهَا [صحيح البخاري ومسلم]
"Sesungguhnya keluarga si Fulan
bukanlah waliku, sesungguhnya waliku hanyalah Allah dan orang saleh dari
kalangan mukmin, akan tetapi mereka punya buhungan kerabat denganku, aku akan
menyambungnya sebagaimana mestinya". [Sahih Bukhari dan Muslim]
Silaturahmi yang sesungguhnya.
Dari Abdullah bin 'Amr radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
«لَيْسَ الوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ، وَلَكِنِ الوَاصِلُ
الَّذِي إِذَا قُطِعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا»
"Bukanlah menyambung silaturahmi yang
sesungguhnya dengan membalas perlakuan baik mereka, akan tetapi menyambung
silaturahmi yang sesungguhnya adalah orang yang menyambung jika kerabatnya
memutuskan silaturahmi". [Sahih Bukhari]
Mengautamakan kerabat dalam bersedekah.
Allah subhanahu
wata’aalaa befirman:
{يَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلْ مَا أَنْفَقْتُمْ
مِنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ} [البقرة: 215]
Mereka bertanya
tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu
nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat,. [Al-Baqarah:215]
Ø Dari Jabir radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
«ابْدَأْ بِنَفْسِكَ فَتَصَدَّقْ عَلَيْهَا، فَإِنْ
فَضَلَ شَيْءٌ فَلِأَهْلِكَ، فَإِنْ فَضَلَ عَنْ أَهْلِكَ شَيْءٌ فَلِذِي قَرَابَتِكَ،
فَإِنْ فَضَلَ عَنْ ذِي قَرَابَتِكَ شَيْءٌ فَهَكَذَا وَهَكَذَا» [صحيح مسلم]
"Mulailah pada dirimu, maka
bersedekahlah kepadanya, dan jika ada lebihnya maka kepada keluargamu, dan jika
ada lebihnya setelah keluargamu maka kepada kerabatmu, dan jika ada lebihnya
setelah kerabatmu maka kepada yang ini dan yang ini (orang yang ada di depanmu,
di kanan dan kirimu)". [Sahih Muslim]
Ø Dari Salman bin 'Amir radhiyallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
" الصَّدَقَةُ عَلَى الْمِسْكِينِ صَدَقَةٌ،
وَالصَّدَقَةُ عَلَى ذِي الرَّحِمِ اثْنَتَانِ: صَدَقَةٌ، وَصِلَةٌ "
"Bersedekah kepada fakir miskin
mendapat pahala sedekah, dan bersedekah kepada kerabat mendapat dua pahala:
Pahala sedekah dan pahala silaturahmi". [Musnad Ahmad: Sahih]
Ø Dari Abu Ayyub
Al-Anshariy radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah ﷺ bersabda:
" إِنَّ أَفْضَلَ الصَّدَقَةِ الصَّدَقَةُ
عَلَى ذِي الرَّحِمِ الْكَاشِحِ " [مسند أحمد: صحيح]
"Sesungguhnya sedekah yang paling baik
adalah sedekah kepada kerabat yang memusuhi". [Musnad Ahmad: Sahih]
Mendahulukan kerabat yang paling dekat.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Seorang laki-laki bertanya: Ya Rasulullah,
siapakah orang yang paling berhak diperlakukan dengan baik?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menjawab:
«أُمُّكَ، ثُمَّ أُمُّكَ، ثُمَّ أُمُّكَ، ثُمَّ
أَبُوكَ، ثُمَّ أَدْنَاكَ أَدْنَاكَ» [صحيح مسلم]
"Ibumu, kemudian ibumu, kemudian
ibumu, kemudian bapakmu, kemudian yang lebih dekat dan lebih dekat".
[Sahih Muslim]
Silaturahmi sekalipun hanya sekedar ucapan
salam.
Dari Suwaid bin 'Amir Al-Anshariy radhiyallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«بُلُّوا أَرْحَامَكُمْ وَلَوْ بِالسَّلَامِ»
[مسند الشهاب القضاعي:
حسنه الألباني]
"Sambunglah silaturahmi kalian
sekalipun hanya dengan ucapan salam". [Musnad Asy-Syihab: Hasan]
Wallahu a’lam!
Lihat juga: Pentingnya silaturahim - Hadits Ibnu Mas’ud; Malu kepada Allah yang sebenarnya - Hadits Ibnu Mas’ud; Orang sombong tidak masuk surga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...